Headlines News :

POPULAR POST

Youtube Easter Egg

YouTube adalah website terpopuler di dunia setelah Google dan Facebook. Setiap harinya jutaan orang menonton video di website ini dan jika dirata-rata sekitar 800 juta orang mengunjungi YouTube setiap bulannya. Di negara-negara tertentu seperti Arab Saudi, YouTube bahkan menjadi sarana hiburan alternatif yang paling diminati karena di sana tidak ada bioskop.
Jika Anda mengunjungi YouTube hanya untuk klik tombol “Play” dan semata-mata menonton video yang dimainkan berarti Anda telah melewatkan fitur-fitur keren YouTube karena seperti juga program-program keren lainnya, YouTube juga menawarkan beberapa “rahasia” atau easter egg yang jika Anda coba pasti akan membuat kagum teman-teman Anda. Penasaran? Berikut daftar 5 rahasia keren YouTube yang harus Anda coba  :

1. Cara mudah bypass batasan umur video NSFW

video NSFW
video NSFW
Video jenis NSFW (Not Safe For Work) adalah konten video khusus untuk orang dewasa karena itu memang perlu membatasi umur siapa saja yang ingin menonton. Jika Anda sudah berusia di atas 18 tahun dan ingin menonton video tersebut maka Anda diharuskan untuk sign in di YouTube terlebih dahulu.
Masalahnya adalah, proses sign in ini terkadang menjadi menjengkelkan jika harus dilakukan berulang-ulang setiap ingin menonton sebuah video NSFW. Untungnya ada cara jitu untuk mem-bypass batasan umur ini yaitu dengan cara mengganti link YouTube. Contohnya jika Anda ingin menonton video di link www.youtube.com/watch?v=123456 maka link tersebut harus Anda rubah menjadi www.youtube.com/v/123456. Cara lain adalah dengan menambahkan “nsfw” di depan youtube sehingga menjadi www.nsfwyoutube.com/watch?v=123456.

2. Jadikan interface video control Anda transparan

video control transparan
video control transparan
Interface video player YouTube memang sudah keren. Tetapi masih ada lagi fitur keren yang bisa Anda tambahkan. Jika Anda ingin interface video control anda berubah menjadi transparan seperti dalam gambar di atas, maka yang harus Anda lakukan adalah :
  1. Untuk pengguna firefox, tekan Shift+F2 untuk menampilkan command prompt developer console pada bagian bawah layar. Setelah itu copy paste “cookie set VISITOR_INFO1_LIVE Q06SngRDTGA” (tanpa tanda kutip) dan tekan ENTER. Terakhir refresh halaman YouTube Anda.
  2. Untuk pengguna Chrome, kunjungi www.youtube.com/testtube dan pada bagian bawah (Try out the redesigned YouTube player) tekan tombol “Get the Player”. Setelah itu tinggal refresh halaman YouTube.

3. YouTube versi interaktif

tampilan YouTube interaktif
tampilan YouTube interaktif
Bosan dengan user interface YouTube yang sekarang? Anda bisa merubahnya dengan mengunjungi www.youtube.com/leanback. Dalam interface yang baru ini, user YouTube akan dimanjakan dengan tampilan yang unik dan cantik tetapi tetap mudah digunakan. Jika Anda sedang tidak mencari topik yang spesifik, Anda bisa browsing beberapa kategori populer seperti sport, game, musik, berita, film dan lain-lain.

4. Atur tampilan iklan di YouTube

pengaturan tampilan iklan
pengaturan tampilan iklan
Salah satu hal paling tidak disukai di YouTube adalah tayangan iklan. Terutama iklan yang mengharuskan kita menontonnya selama 30 detik sebelum video yang ingin kita tonton ditayangkan. Iklan memang tidak bisa Anda hilangkan, tetapi Anda dapat mengatur tampilannya dengan mengunjungi www.google.com/ads/preferences. Di sana Anda bisa memilih iklan apa saja yang bisa ditampilkan dan sebagainya.

5. Search term rahasia

efek "do the harlem shake"
efek "do the harlem shake"
Ada beberapa search term rahasia yang bisa Anda gunakan untuk membuat kagum teman Anda. Misalnya jika Anda ingin melihat layar YouTube bergoyang Harlem Shake, anda tinggal memasukkan “do the harlem shake” (tanpa tanda kutip) di search bar dan tekan ENTER. Contoh lain masukkan search term “use the force luke” dan coba saksikan sendiri efeknya.
Sebenarnya masih banyak search term yang merupakan easter egg dari YouTube, misalnya “Beam me up Scotty”, “Webdriver Torso” atau “Doge Meme” dan lain-lain. Untuk melihat efeknya, Anda bisa mencobanya sendiri.

Jika ada easter egg YouTube di atas yang sudah tidak bisa digunakan lagi, silahkan tulis di kolom komentar di bawah. Terimakasih.

AIR INDEPENDENT PROPULSION DI KAPAL SELAM

Air Independent Propulsion Kapal selam konvensional memiliki sistem penggerak disel elektrik dengan disel generator dan baterai. Selama operasi selamnya, kebutuhan energi diambil dari baterai – baterai tersebut. Untuk mengisi ulang (recharge) baterai, kapal selam harus muncul ke permukaan atau menyelam sedikit di bawah permukaan air dengan snorkel muncul di permukaan. Hal ini menjadikan kapal selam konvensional sangat mudah terdeteksi dan mudah diserang. Pengisian baterai dengan cara tersebut secara operasional amat berisiko. Muncul di permukaan membuat sinyal-sinyal radar permukaan mudah melacak keberadaan kapal selam. Di samping itu bunyi yang dihasilkan disel generator dan gas buang yang ditimbulkannya menjadi titik tanda yang mudah dilacak oleh unsur-unsur antikapal selam seperti kapal perang dan pesawat pengintai. Pada Perang Dunia II, kapal-kapal selam Jerman yang sedang recharging banyak yang menjadi sasaran empuk pesawat-pesawat terbang dan kapal perang sekutu. Demikian juga semasa Perang Dingin, sebagian besar kapal selam Uni Soviet yang terdeteksi pengintai NATO saat snorkling.
             Riset untuk mencari solusi agar kapal selam mampu mengisi baterai saat berlayar di kedalaman telah dirintis Jerman dan Rusia pada dasa warsa tahun 1930-an. Saat itu kedua negara secara terpisah mengembangkan apa yang disebut Closed-Cycle Diesels (CCD) atau Disel Daur Tertutup. Prinsipnya sama dengan kerja disel biasa, namun kebutuhan oksigen untuk pembakarannya diambil dari kapal selam itu sendiri. Jerman menggunakan sistem ini yang dinamakan Walter Engine selama tahun 1940-an. Pada periode yang sama Rusia memasang mesin ini pada kapal selam kelas ‘Quebec’ dan digunakan sampai tahun 1970. Langkah tersebut menjadi awal penerapan sistem pendorongan kapal selam yang tidak tergantung oleh udara luar atau populer dengan sebutan Air Independent Propulsion (AIP).
            Selama lima puluh tahun sejak tahun 1930, riset dan penemuan sistem AIP terus dilakukan meskipun belum menghasilkan perangkat yang aman dan efisien sehingga kurang mendapat prioritas pengembangannya. Kondisi ini diperkuat dengan penemuan kapal selam bertenaga nuklir yang kemampuan jelajah selamnya jauh lebih tinggi dari kapal selam konvensional. Namun demikian pengembangan kapal selam mutakhir ini hanya dilakukan oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Inggris dan Perancis. 
Kecelakaan demi kecelakaan yang dialami kapal selam konvensional bertenaga baterai dan disel sikius tertutup milik Rusia dan Jerman, mencuatkan pesimisme pengembangan kapal selam disel masa depan. Selama kurun waktu 1970-1980 tidak ada penemuan penting bagi teknologi AIP. Rusia menghentikan program ini demi keselamatan awakdan kapal selamnya. Langkah aman yang ditempuh saat itu adalah menciptakan baterai kapal selam yang lebih awet untuk memperlama operasi selamnya. Industri kapal selam Rusia terkemuka Rubin lebih memilih mengembangkan kapal selam disel dengan menggunakan baterai berkemampuan tinggi (high performance batteries). Hal ini terlihat pada produk andalannya yaitu kelas Kilo yang diproyeksikan untuk ekspor. Di tempat lain industri kapal selam Jerman Howaldwerke Deutsche (HDW) mengembangkan teknik serupa yang diterapkan pada kapal selam kelas U-209. Bahkan kapal selam jenis ini menempati urutan pertama pilihan berbagai angkatan laut di dunia termasuk TNI AL. Kesuksesan ekspor Jerman tidak mengurungkan tekad negara tersebut untuk membuat kapal selam konvensional yang lebih canggih. Hanya Jerman dan Swedia yang tetap teguh menemukan perangkal yang lebih aman. Swedia mengembangkan program Stirling Engine yang merupakan mesin pembakar dengan pemasok panas eksternal dan menggunakan helium sebagai media kerjanya. Mesin ini menghasilkan tenaga listrik untuk disalurkan ke dalam baterai kapal selam. Selanjutnya mesin ini dipasang pada sejumlah kapal selam kelas Gotland yang dikerjakan oleh perusahaan Kockums. Program yang mulai dilaksanakan pada awal tahun 1980-an ini tetap berjalan sampai sekarang. Jerman sendiri mengembangkan sistem AIP dengan dua cara yang berbeda. Langkah pertama adalah menyempurnakan disel putaran tertutup dengan sistem pendinginan Spray Cooler, penyaluran gas buang yang lebih baik, dan sistem penyeimbang termodinamis. Mesin yang dikembangkan oleh perusahaan Thyssen Nardsce Werte (TSNW), Carlton Deep Sea System (DSS), Motorren and Turbinen Union(M’TV) dan Rotterdam Droogdoog Maatschaapy (RDM) ini pada tahun 1992/1993 dicoba pada kapal selam Jerman tipe U-1. Meskipun percobaan ini berjalan sukses, mesin ini tidak pernah dipasang di jajaran armada kapal selam AL Jerman. Pihak angkatan laut memilih menunggu hasil uji coba dari langkah kedua yaitu AIP dengan teknologi Fuel Cell.

            Fuel Cell merupakan penemuan mutakhir dari teknologi AIP kapal selam. Mesin ini mampu menghasilkan energi listrik untuk baterai kapal selam yang didapat dari proses kimiawi paduan oksigen dan hidrogen. Berbeda dengan sistem AIP sebelumnya, cara kerja perangkat ini tidak menimbulkan suara dan tidak menghasilkan gas buang. Kehadiran sistem ini membuka peluang untuk memodemisasi kapal selam konvensional yang berkemampuan selam setara dengan kapal selam nuklir. Pada tahun 1987/1988 para peneliti Jerman menguji sistem ini pada kapal selam kelas U-1 dengan hasil memuaskan. Setahun kemudian AL Jerman melakukan uji coba kinerja Fuel Cell yang telah dipasang pada salah satu kapal selamnya dan memuaskan para petinggi angkatan laut negeri Bavaria itu. Perusahaan Siemens memenangkan tender untuk memproduksi Fuel Cell ini. Tipe Fuel Cell yang dikembangkan perusahaan ini adalah Polymer Electrolite Membrane(PEM). Alat terdiri dari membrane electrode, elektrode difusi udara, platinium catalyst, dan lembaran-lembaran karbon. Elemen-elemen tersebut bekerja untuk menjadikan percampuran hidrogen dan oksigen menjadi energi listrik tanpa menghasilkan efek panas yang tinggi (sekitar 60 derajat Celcius sedangkan efek panas dari sistem yang lain di atas 180 derajat Celcius) dan energi mekanik. Hasil pembuangan reaksi elektrokimia ini hanya berupa energi listrik dan air. Untuk menghindari risiko, hidrogen disimpan dalam bentuk metal dan diletakkan di sepanjang lambung tekan (pressure hull) kapal selam. Persediaan oksigen untuk PEM Fuel Cell dibuat dalam bentuk cair, dimasukkan dalam tanki-tanki yang disekat secara khusus, dan ditempatkan di bagian luar lambung tekan. Tanki-tanki tersebut dilengkapi dengan alat penguap yang terintegrasi (integrated evaporator). Modul Fuel Cell ini mampu menghasilkan listrik hingga 120 Kw dan memberikan tenaga pada kapal selam untuk melaju pada kecepatan 8 knot selama 14 hari tanpa mengambil cadangan listrik yang tersimpan dalam baterai. Modul ini mampu menghemat energi listrik dari baterai hingga 60 %. Energi listrik yang berasal dari Fuel Cell akan disimpan dalam baterai apabila tidak digunakan. Kemampuan baterai kapal selam sendiri bila digunakan secara terus-menerus dalam operasi normal bisa bertahan sekitar 4 hingga 7 hari. Penggunaan inovasi teknologi penggerak ini memungkinkan kapal selam konvensional mampu menyelam selama tiga minggu terus-menerus tanpa muncul ke permukaan atau snorkling. Dengan kemampuan menyelam sejauh itu memungkinkan kapal selam konvensional mampu melakukan penyusupan ke wilayah sasaran lawan dan bertahan dari kejaran unsur-unsur antikapal selam dalam waktu yang relatif lama. Keuntungan lain dari penggunaan sistem ini adalah pengurangan signature (penampakan) kapal selam dalam suara (noise) dan panas dari gas buang.
            Dengan demikian kapal selam disel dengan AIP Fuel Cell akan makin sulit terdeteksi dan bila kapal selam dilengkapi dengan sistem tempur dan persenjataan yang canggih maka jarak dengan kapal selam nuklir akan semakin dekat. Lebih dari itu sistem ini lebih aman dan mudah perawatannya. Hal ini tentu saja jauh berbeda dengan kapal selam nuklir yang selalu khawatir dengan kebocoran reaktor dan dampak yang amat merugikan lingkungan bila terjadi ledakan dari kapal selam. Saat ini Jerman sedang membangun kapal selam kelas U-212 dan U-214 yang dilengkapi dengan sistem AIP Fuel Cell. Keduanya dibuat di galangan kapal HDW atas pesanan AL Jerman, AL Italia, dan AL Yunani. Di samping itu Jerman juga sedang mengkaji modifikasi sistem ini pada kapal-kapal selam kelas’U-209 yang telah tersebar luas di seluruh dunia.
Pengertian Aip
            Propulsi udara independen (AIP) adalah teknologi yang memungkinkan kapal selam non-nuklir untuk beroperasi tanpa perlu mengakses oksigen atmosfer (dengan permukaan atau menggunakan snorkel). AIP dapat menambah atau mengganti sistem propulsi diesel-listrik kapal non-nuklir.
            AIP biasanya diimplementasikan sebagai sumber tambahan, dengan mesin diesel penanganan propulsi tradisional di permukaan. Kebanyakan sistem tersebut menghasilkan listrik yang pada gilirannya mendorong motor listrik untuk penggerak atau mengisi baterai perahu. Sistem listrik kapal selam juga digunakan untuk menyediakan "pelayanan hotel" -ventilation, pencahayaan, pemanasan dll-meskipun ini mengkonsumsi sedikit daya dibandingkan dengan yang dibutuhkan untuk propulsi.
            Manfaat dari pendekatan ini adalah dapat dipasang ke lambung kapal selam yang ada dengan memasukkan bagian lambung tambahan. AIP tidak biasanya memberikan daya tahan atau kekuatan untuk menggantikan penggerak tergantung atmosfer, tetapi memungkinkan untuk tetap terendam lebih lama dari kapal selam yang lebih konvensional didorong. Sebuah pembangkit listrik khas konvensional akan memberikan 3 megawatt maksimum, dan sumber AIP sekitar 10% dari itu. Tanaman propulsi kapal selam nuklir biasanya jauh lebih besar dari 20 megawatt.
Tertutup Mesin Siklus Diesel
            Teknologi ini menggunakan mesin diesel kapal selam yang dapat dioperasikan secara konvensional di permukaan, tetapi yang juga dapat diberikan dengan oksidan, biasanya disimpan sebagai oksigen cair, bila terendam. Karena logam mesin akan terbakar di oksigen murni, oksigen biasanya diencerkan dengan gas buang daur ulang. Karena tidak ada gas buang pada awal, argon digunakan.
            Selama Perang Dunia II Kriegsmarine bereksperimen dengan sistem seperti itu sebagai alternatif sistem peroksida Walter, termasuk varian dari tipe XXVIIB Seehund cebol kapal selam, yang "Klein U-boot". Hal ini didukung oleh mesin diesel 95 hp dari jenis yang biasa digunakan oleh Kriegsmarine dan yang tersedia dalam jumlah besar, dipasok dengan oksigen dari tangki di keel perahu memegang 1.250 liter pada 4 atm (410 kPa). Ia berpikir mungkin bahwa kapal akan memiliki kecepatan maksimum terendam 12 kn (22 km / h; 14 mph) dan berbagai 70 mil (110 km), atau 150 mil (240 km) di 7 kn (13 km / h; 8.1 mph).
Pekerjaan Jerman kemudian diperluas oleh Uni Soviet yang berinvestasi dalam teknologi ini, mengembangkan kecil 650 ton Quebec-kapal selam kelas yang tiga puluh dibangun antara tahun 1953 dan 1956. Ini memiliki tiga mesin-dua diesel yang konvensional dan satu ditutup siklus menggunakan oksigen cair.
            Dalam sistem Soviet, yang disebut "sistem propulsi tunggal", oksigen ditambahkan setelah gas buang telah disaring melalui bahan kimia berbasis kapur penyerap. Kapal selam itu juga bisa menjalankan diesel yang menggunakan snorkel. The Quebec memiliki tiga mesin: a 32D 900 bhp diesel pada poros tengah dan dua M-50P 700 bhp mesin diesel pada poros luar. Selain 100 hp "merayap" motor masih ditambah dengan poros tengah. Perahu bisa berjalan pada kecepatan lambat menggunakan diesel centreline saja. Karena oksigen cair tidak dapat disimpan untuk waktu besar waktu kapal tersebut tidak bisa beroperasi jauh dari basis. Itu juga sistem yang berbahaya; setidaknya tujuh kapal selam mengalami ledakan, dan salah satu dari ini, M-256, tenggelam menyusul ledakan dan kebakaran. Mereka kadang-kadang dijuluki pemantik rokok. Kapal selam terakhir menggunakan teknologi ini dibatalkan pada awal tahun 1970.Mantan Type 205 kapal selam U1 Jerman Angkatan Laut telah dilengkapi dengan 3000 tenaga kuda (2,2 MW) satuan percobaan.
Tertutup Turbin Tenaga Uap
            The MESMA Perancis (Modul d'Energie Sous-Marine AUTONOME) sistem yang ditawarkan oleh galangan kapal DCNS Perancis. MESMA tersedia untuk Agosta 90B dan Scorpene-kapal selam kelas. Hal ini pada dasarnya adalah versi modifikasi dari sistem propulsi nuklir mereka dengan panas yang dihasilkan oleh etanol dan oksigen. Secara khusus, pembangkit listrik tenaga turbin uap konvensional didukung oleh uap yang dihasilkan dari pembakaran etanol (alkohol gandum) dan oksigen disimpan pada tekanan atmosfer 60. Ini tekanan-menembak memungkinkan knalpot karbon dioksida yang dikeluarkan ke laut pada kedalaman tanpa kompresor gas buang.
            Setiap sistem MESMA biaya sekitar $ 50-60 juta. Seperti dipasang pada Scorpene, memerlukan menambahkan 8,3 meter yang baru (27 kaki), bagian lambung 305 ton untuk kapal selam, dan hasil dalam kapal selam mampu beroperasi selama lebih dari 21 hari di bawah air, tergantung pada variabel seperti kecepatan.
Mesin Siklus Stirling
            HMS Gotland di San Diego Swedia pembuat kapal Kockums telah membangun tiga kapal selam Gotland kelas untuk Angkatan Laut Swedia yang dilengkapi dengan mesin Stirling tambahan yang menggunakan oksigen cair dan bahan bakar diesel untuk menggerakkan 75 kilowatt generator listrik baik untuk propulsi atau pengisian baterai. Daya tahan kapal 1.500 ton adalah sekitar 14 hari pada 5 kn (5,8 mph; 9,3 km / jam).
            Kockums juga diperbaharui / upgrade kapal selam kelas Swedia Västergötland dengan bagian plugin Stirling AIP. Dua kapal selam ini (Södermanland dan Östergötland) dalam pelayanan di Swedia sebagai kelas Södermanland, dan dua di antaranya adalah dalam pelayanan di Singapura sebagai kelas Archer (Archer dan Pendekar).
            Kockums juga mengirimkan mesin Stirling ke Jepang. Kapal selam Jepang yang baru ini akan dilengkapi dengan mesin Stirling. Kapal selam pertama di kelas, Soryu, diluncurkan pada tanggal 5 Desember 2007 dan dikirim ke Angkatan Laut pada Maret 2009.The Swedish A26 kapal selam baru akan memiliki sistem Stirling AIP sebagai sumber energi utamanya. Daya tahan terendam akan lebih dari 18 hari pada 5 knot menggunakan AIP.
Sel Bahan Bakar
            Kapal selam tipe 212 dengan penggerak sel bahan bakar Angkatan Laut Jerman di dermaga Siemens telah mengembangkan unit sel bahan bakar 30-50 kilowatt. Sembilan unit ini dimasukkan ke dalam Howaldtswerke Deutsche Werft AG 1,830t kapal selam U31, kapal memimpin untuk tipe 212A kelas Angkatan Laut Jerman. Perahu lain dari kelas ini dan HDW yang AIP dilengkapi kapal selam ekspor (Dolphin kapal selam kelas, Type 209 mod dan Type 214) menggunakan dua 120 kW modul, juga dari Siemens.
            Setelah sukses Howaldtswerke Deutsche Werft AG dalam kegiatan ekspor, beberapa pembangun telah mengembangkan unit mereka sendiri tambahan sel bahan bakar untuk kapal selam, tetapi pada 2008 ada galangan kapal lain memiliki kontrak untuk kapal selam sehingga dilengkapi AIP diimplementasikan pada S-80 kelas Angkatan Laut Spanyol didasarkan pada bioetanol-prosesor (yang disediakan oleh Hynergreen dari Abengoa, SA) yang terdiri dari ruang reaksi dan beberapa reaktor Coprox menengah, yang akan mengubah BioEtOH menjadi kemurnian hidrogen tinggi. Output feed serangkaian sel bahan bakar dari perusahaan UTC Daya (yang juga disediakan sel bahan bakar untuk Space Shuttle).
            Reformator diberi makan dengan bioetanol sebagai bahan bakar, dan oksigen (disimpan sebagai cairan dalam tekanan tinggi tangki kriogenik), menghasilkan hidrogen sebagai sub-produk. Hidrogen yang dihasilkan dan lebih banyak oksigen diumpankan ke sel bahan bakar.
Tenaga Nuklir
            Reaktor nuklir telah digunakan sejak tahun 1955 untuk kapal selam listrik, yang pertama adalah USS Nautilus. Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Rusia, India dan Republik Rakyat Cina adalah satu-satunya negara yang saat ini beroperasi kapal selam bertenaga nuklir. India, setelah berhasil mengembangkan reaktor miniatur untuk aplikasi kapal selam, sedang mengembangkan kapal selam nuklir Arihant kelas, yang pertama sedang menjalani persidangan laut dan induksi diharapkan selama pertengahan 2012.  India di masa lalu telah menyewa sebuah Charlie kelas bertenaga nuklir kapal selam dari Rusia dan berencana mengakuisisi dua kapal selam Akula digunakan kelas yang akan digunakan untuk tujuan pelatihan. Banyak negara berkembang lainnya juga telah berusaha untuk penelitian propulsi nuklir untuk digunakan kapal selam di masa lalu, tapi dengan hasil yang mengecewakan. Namun, udara propulsi independen adalah istilah yang biasanya digunakan dalam rangka meningkatkan kinerja kapal selam konvensional didorong.
            Ada tetap menjadi saran untuk reaktor sebagai catu daya tambahan, yang tidak masuk dalam definisi normal AIP. Sebagai contoh, telah ada usulan untuk menggunakan reaktor 200 kilowatt kecil untuk daya tambahan (ditata oleh AECL sebuah "baterai nuklir"  untuk meningkatkan kemampuan di bawah es kapal selam Kanada.

Setting NanoStation M2 sebagai Access Point

NanoStation M2
NanoStation M2 adalah produk populer di indonesia. Produk ini dikenal efisien karena sudah terintegrated dengan antena dual polarity 10dBi. Power yang di miliki oleh nanostation M2 ini sebesar 26 db atau 400 mw, sehingga daya jelajahnya dapat mencapai kiloan meter tanpa perlu menggunakan antena tambahan. Perbedaan yang signifikan dari access point lainnya adalah produk dari kanada ini memiliki lampu indikator signal strength, sehingga memudahkan untuk melihat kualitas sinyal tanpa perlu masuk ke web konfigurasinya. 

Kekurangan dari NanoStation M2 ini tidak dilengkapi dengan manual yang biasa di berikan oleh access point lainnya, baik itu berupa CD manual maupun dalam bentuk buku. Dan untuk mencari di situs resminya juga kesulitan tentang konfigurasinya.
Agar dapat masuk ke halaman konfigurasi masuk melalui browser dan ketikkan 192.168.1.20 pada url, apabla telah muncul username dan password masukkan dengan "ubnt". Produk ini memiliki 4 mode yaitu station, station WDS, Access Point, dan Access Point WDS, tetapi kabarnya produk ini baik digunakan sebagai client saja. Kalau sebagai access poin masih terdapat bug yang harus diperbaiki, kalau mau dipaksa untuk digunakan sebagai AP harus mengupgrade firmwarenya ke firmware DDWRT yang sudah mengeluarkan rilis khusus untuk NanoStation, dan dapat di download pada http://dd-wrt.com/dd-wrtv3/dd-wrt/downloads.html.
Produk ini dapat dilakukan banyak konfigurasi yang unik dari radio yang berchipsetkan Atheros ini diantaranya kita bisa menset manual Country Code, Rate Power maximal ke 26dBm, Rate Mode, Rate Algorithm, Noise Immunity, uniknya lagi dapat dilakukan set range daya jangkau jelajahnya berdasarkan mile atau kilometer. Pada mode station ada fitur menarik yakni MAC Clone, untuk mengcloning NanoStation yang kita miliki memiliki MAC Address yang berbeda, dimana memungkinkan penggunannya bisa berbuat curang. Selain itu ada beberapa tool yang tersedia antara lain tool untuk test ping, traceroute, dan test speed, jadi dengan harga yang cukup terjangkau di kelasnya, sudah dapat memiliki radio wireless yang powerfull ditambah banyaknya fitur menarik yang ditawarkan, meskipun terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki.
Jendela TCP/IP

Nah tanpa basa basi lagi langsung kita masuk kedalam settingan dari NanoStation M2.

1. Langkah pertama, hubungkan NanoStation ke komputer dengan kabel Crossover. Secara defaultnya Ip address milik NanoStation M2 adalah 192.168.1.20, agar dapat terhubung maka IP komputer harus berada pada satu jaringan dengan NanoStation.

Connect to 192.168.1.20
2. Langkah kedua, buka NanoStation M2 melalui browser arahkan ke Ip 192.168.1.20 maka akan terbuka jendela username dan password, lalu masukkan "ubnt" sebagai username dan passwordnya.



Link Setup
3. Langkah Ketiga, Setting pada link Setup
- Wireless Mode : Access Point. Option access point dipilih karena nanostation nantinya akan digunakan sebagai access point.
- SSID : UBNT-HUKUM_01. SSID merupakan ID dari nano station. ID ini akan terlihat pada list item komputer user yang akan memilih access point untuk mengakses internet.
- Channel : 11 - 2462 MHz. Pemilihan channel harus berbeda dengan channel NanoStation.
- Country Code = Indonesia, Republic of
- Output Power : 26 dBm (maksimum)
- Data Rate : 54 Mbps (maksimum)
Setelah selesai melakukan settingan jangan lupa pilih Change untuk menyimpan settingan.
Tab Network
4. Setting pada Network.
- Network Mode : Bridge
- Bridge IP Address : Static. Option static dipilih agar bisa mengatur
   IP Address NanoStation secara manual.
- IP Address : 192.168.1.20
- Netmask : 255.255.255.0
- Gateway IP : 1922.168.1.1
- Primary DNS IP : 0.0.0.0 (default)

5. Pilih Change untuk menyimpan komfigurasi
Jendela Simpan
6. Setting pada tab Advanced
- Distance : 35,2 miles (maksimum)
- Antena Setting : Adaptive
Tab Advanced
7. Pilih Change untuk menyimpan hasil konfigurasi
Jendela Simpan
8. Setting pada konfigurasi tab Services. Pada Tab Services ini tidak perlu dilakukan perubahan.
Tab Services
9. Settingan pada konfigurasi tab System. Pada Tab System ini tidak perlu dilakukan perubahan.
Tab System
10. Langkah terakhir adalah memastikan letak dan posisi NanoStation M2 yang cocok sehingga sinyal dapat  terpancar secara efektif ke tempat-tempat yang membutuhkan sinyal wifi.

BERBAGAI JENIS KAPAL SELAM TERCANGGIH DI DUNIA


Kapal selam memiliki peranan penting dalam menjaga suatu negara dari serangan musuh yang datang dari laut. Untuk memperkuat angkatan laut suatu negara, sudah pasti beberapa negara di seluruh dunia berlomba-lomba menciptakan kapal selam yang lebih modern dengan persenjataan yang lebih canggih lagi.

Namun, di antara banyak jenis kapal selam yang dimiliki setiap negara di seluruh dunia, negara manakah yang memiliki kapal selam paling modern, canggih dan mematikan di dunia? Berikut 10 kapal selam paling canggih dan mematikan di dunia, seperti dilansir Military-Today.com.

10. Kelas Oscar II - Rusia


Kapal selam dari kelas Oscar II merupakan kapal selam rudal jelajah milik Soviet atau Rusia yang bertenaga nuklir (SSGNs). Kapal selam ini juga merupakan kapal selam terbesar ketiga di dunia dalam hal panjang.

Oscar II dipersenjatai dengan Granit 24 P-700, rudal jelajah supersonik yang memiliki jangkauan mencapai 550 km. Kapal selam ini juga dilengkapi dengan dua tabung torpedo 650 mm dan empat tabung torpedo 533 mm. Senjata ini memiliki dua fungsi yakni sebagai rudal atau juga bisa sebagai anti-rudal dari serangan kapal musuh.

9. Kelas Ohio - Amerika Serikat


Kapal selam dari kelas ini pada awalnya dirancang untuk membawa rudal balistik antarbenua (SSBNs). Namun pada tahun 2002-2009, Angkatan Laut AS mengkonversi empat kapal selam yang sudah tua menjadi kapal selam rudal jelajah (SSGNs).

Empat kapal selam itu yakni Ohio, Michigan, Florida dan Georgia yang dikonversi dengan mengganti rudal Trident dengan 7 rudal kecil Tomahawk. Setiap kapal selam yang sudah dikonversi mampu membawa hingga 154 rudal Tomahawak. Dan juga terdapat tabung 533 mm untuk torpedo Mk. 48.

8. Kelas Soryu - Jepang


Tidak seperti kapal selam lainnya yang bertenaga nuklir, kapal selam milik Jepang ini memiliki propulsi diesel listrik. Kapal selam ini juga dilengkapi dengan sistem propulsi udara independen. Negeri samurai ini merupakan satu-satunya negara yang menggunakan kapal selam dari kelas Soryu ini.

Sistem propulsi udara tersebut memungkinkan kapal selam ini untuk menyelam lebih lama tanpa harus ke permukaan untuk mengisi daya. Bahkan karena sistem tersebut, kapal selam ini mampu berada di bawah laut selama mingguan.

Kapal selam ini juga memiliki desain hidrodinamik dan dilengkapi dengan lapisan anechoic. Sayangnya persenjataan kapal selam ini sangatlah terbatas.

7. Kelas Akula - Rusia


Pada akhir tahun 1980-an, Uni Soviet meluncurkan beberapa kapal selam dari kelas Akula. Kelas Akula ditandai dengan peningkatan yang signifikan dalam hal desain kapal dibandingkan kapal-kapal sebelumnya.

Kapal selam penyerang ini memiliki empat tabung torpedo 650 mm dan empat tabung 533 mm. Peningkatan dari versi sebelumnya juga membuat sensor kapal selam ini jadi lebih baik lagi.

6. Kelas Los Angeles - Amerika Serikat


Angkatan Laut Amerika Serikat saat ini mengoperasikan 40 kapal selam tua dari kelas Los Angeles. Kapal selam ini terbukti menjadi platform Anti-submarine warfare (ASW) terbaik yang dimiliki AS.

Peningkatan kapal selam dari jenis ini pertama kali ditugaskan pada tahun 1988. Dan kapal selam ini jauh lebih tenang dibandingkan dengan versi sebelumnya. Belum lagi kapal selam ini dilengkapi dengan berbagai macam senjata mematikan, termasuk torpedo Mk. 48, Sub-Harpoon rudal anti-kapal dan rudal jelajah darat Tomahawk.

5. Kelas Sierra II - Rusia


Kapal selam jenis ini memiliki dua lambung titanium yang ringan dan kuat. Sierra II dapat beroperasi pada kedalaman yang sangat dalam dan memiliki pertahanan yang kuat dari serangan torpedo musuh.

Senjata-senjata yang dibawanya juga sangat ampuh, seperti Torpedo, SS-N-15 Starfish atau SS-N-16 Stallion anti-rudal, dan SS-N-21 Samson rudal jelajah.

4. Kelas Graney - Rusia


Ini merupakan kapal selam penyerang terbaru bertenaga nuklir yang dimiliki Rusia. Dan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kapal selam dari kelas Akula.

Severodvinsk, nama kapal selam ini, memiliki 24 tabung peluncuran vertikal untuk rudal jelajah, termasuk P-800 Oniks, rudal jelajah yang memiliki jangkauan hingga 300 km. Dan juga terdapat delapan tabung torpedo 650 mm yang memiliki fungsi untuk menyerang atau menangkal torpedo kapal musuh.

3. Kelas Astute - Inggris


Kapal selam bertenaga nuklir dari kelas Astute pertama kali ditugaskan dengan Royal Navy pada tahun 2010. Sejauh ini sudah ada tujuh kapal selam jenis ini yang akan menggantikan kapal dari kelas Swiftsure.

Kapal ini mampu membawa lebih banyak senjata dari kapal sebelumnya dari kelas Trafalgar. Senjata-senjata itu termasuk enam tabung torpedo 533 mm yang digunakan untuk meluncurkan torpedo Spearfish, Sub-Harpoon anti-rudal dan rudal jelajah Tomahawk.

Rudal jelajah Tomahawk Block VI yang dimiliki kapal selam ini memiliki jangkauan hingga 1.700 km dan dapat mengahncurkan kapal musuh dalam sekejap.

2. Kelas Virginia - Amerika Serikat


Kapal selam dari kelas Virginia milik Angkatan Laut AS ini merupakan kapal selam bertenaga nuklir yang merupakan penerus dari kapal selam kelas Los Angeles. Kapal selam ini dirancang menjadi lebih kecil, dan lebih fleksibel lagi.

Kelas Virginia ini dilengkapi dengan teknologi baru yang dirancang dengan lapisan anechonic. Kapal ini juga dilengkapi dengan dengan 12 sistem tabung peluncur vertikal (VLS). Tabung itu digunakan untuk meluncurkan rudal darat Tomahawak dengan jangkauan mencapai 1.700 km.

Selain itu, kapal selam ini juga dapat digunakan untuk operasi khusus yang memungkinkan sembilan orang untuk masuk dan keluar kapal selam ini.

1. Kelas Seawolf - Amerika Serikat


Kapal selam paling mematikan sekaligus sangat mahal datang dari kelas Seawolf milik Amerika Serikat. Mesin penghancur masal ini dimaksudkan untuk mencari dan menghancurkan kapal selam rudal balistik yang dimiliki Soviet, seperti kapal selam dari kelas Typhoon dan Akula.

Dijuluki dengan kapal selam paling tenang di dunia, Seawolf mampu menyelam dalam keadaan cepat tanpa menghasilkan suara bising. Dan juga kapal selam ini dapat beroperasi di bawah es kutub.

Persenjataan yang dimiliki kapal selam dari kelas ini juga tak jauh berbeda dengan persenjataan kapal selam dari kelas Virginia.

Setting Antena Nano Station sebagai Reapeter WDS


Beberapa hari ini saya sedang mencoba menggunakan radio WiFi baru (Access Point) keluaran dari UBNT (Nano Station 2) untuk link koneksi internet saya di rumah. Berbekal cerita dari teman-teman yang menggunakan pernagkat ini, akhirnya terpikat juga untuk mencoba menggunakan. Sekilas Radio WiFi UBNT ini mirip dengan Radio Motorola, dan berbeda jauh dengan radio Access Point pada umumnya. NanoStation memang sudah didesign untuk keperluan Ourdoor dengan dilengkapi antenna internal dengan polarisasi yang bisa diatur dari softwarenya.

ubnt_nano_station_2_bagus
Default IP untuk produk UBNT adalah user ubnt dan password juga ubnt. Pada saat awal, UBNT bisa diakses selayaknya Access Point biasa dengan alamat IP default 192.168.1.20.radio_wifi_ubnt_nanostation2
Tapilan halaman awal NS2
radio_wifi_ubnt_alligngment_antenna Jika diperlukan pengaturan arah antena lebih tepat, bisa menggunakan fitur “Align Antenna”. Bisa untuk mengatur tingkat sensitivitas, kualitas sinyal akan lebih terlihat dengan melihat angkat (dB) dan Bar Lampu sinyal. Ini tidak akan mengurangi/menambah sinyal WiFi yang sebenarnya, hanya mempermudah kita dalam “pointing saja”.  Ada toblol yang bisa digeser ke kanan dan kiri sambil kita bisa menatur posisi antenna.
ubnt_scan
Fitur lain yang penting adalah scaning, NS2 bisa dengan mudah men-scan wifi Access Point disekitarnya pada arah antena dan polarisasi yang telah diseting. NS2 bisa juga mendetekasi sinyal yang “invisible SSID” , Frekuesnis (tidak hanya kanal saja), Security (WEP, WPA, WPA2), sehingga lebih mudah menentukan kanal mana yang nantinya akan dipilih supaya tidak bertabrakan /interferensi.
ubnt_antena-seting
Pada bagian advance, Fitur lain dari NS2 adalah bisa melakukan pemilihan polarisasi antena dengan software : Horizontal, Vertical, Adaptive atau menggunakan antena external. Saya membandingkan NS2 ini dengan Senao+Anetna Grid 24 dB yang sebelumnay saya pasang. Saya lumayan kaget, karena NS2 dengan antena bawaan bisa sebanding dengan Senao+24 dB (grid China). Yang lebih pasti adalah NS2 ketika dipasangang di Tiang jauh lebih ringan. Masih ada beberapa fitur lain yang belum saya review, jika deperlukan, silahkan memberikan komentar/tanggapan/pertanyaan dibawah ini.
Update Tulisan : 11 juni 2009
Saya tambahkan sedikit karena ada pertanyaan dari : “Mau tanya cara set NS jadi AP gimana yasekedar info tambahan IP internet saya 202.130.x.x itu dari telkom
syukur2 kalau dalam bentuk gambar. jawaban boleh via japri ke samsuddin_biz@xzy . Cara Setting NS2 menjadi Acceess Point/Bridge, bisa masuk ke Menu : Link Setup –> Wireless Mode, bisa pilih :
  • Station (untuk mode Bridge /penerimanya AP)
  • Station WDS (Wireless Distribution System), Sistem WDS mirip dengan Repeater
  • Access Point (Mode AP)
  • Access Point WDS (Berfungsi gabungan antara AP dan WDS)
naso-station-mode-ap-bridge


Langkah Setting NanoStation M2




 NanoStation M2 adalah produk populer di indonesia. Produk ini dikenal efisien karena sudah terintegrated dengan antena dual polarity 10dBi. Power yang di miliki oleh nanostation M2 ini sebesar 26 db atau 400 mw, sehingga daya jelajahnya dapat mencapai kiloan meter tanpa perlu menggunakan antena tambahan. Perbedaan yang signifikan dari access point lainnya adalah produk dari kanada ini memiliki lampu indikator signal strength, sehingga memudahkan untuk melihat kualitas sinyal tanpa perlu masuk ke web konfigurasinya. 

Kekurangan dari NanoStation M2 ini tidak dilengkapi dengan manual yang biasa di berikan oleh access point lainnya, baik itu berupa CD manual maupun dalam bentuk buku. Dan untuk mencari di situs resminya juga kesulitan tentang konfigurasinya.
Agar dapat masuk ke halaman konfigurasi masuk melalui browser dan ketikkan 192.168.1.20 pada url, apabla telah muncul username dan password masukkan dengan "ubnt". Produk ini memiliki 4 mode yaitu station, station WDS, Access Point, dan Access Point WDS, tetapi kabarnya produk ini baik digunakan sebagai client saja. Kalau sebagai access poin masih terdapat bug yang harus diperbaiki, kalau mau dipaksa untuk digunakan sebagai AP harus mengupgrade firmwarenya ke firmware DDWRT yang sudah mengeluarkan rilis khusus untuk NanoStation, dan dapat di download pada http://dd-wrt.com/dd-wrtv3/dd-wrt/downloads.html.
Produk ini dapat dilakukan banyak konfigurasi yang unik dari radio yang berchipsetkan Atheros ini diantaranya kita bisa menset manual Country Code, Rate Power maximal ke 26dBm, Rate Mode, Rate Algorithm, Noise Immunity, uniknya lagi dapat dilakukan set range daya jangkau jelajahnya berdasarkan mile atau kilometer. Pada mode station ada fitur menarik yakni MAC Clone, untuk mengcloning NanoStation yang kita miliki memiliki MAC Address yang berbeda, dimana memungkinkan penggunannya bisa berbuat curang. Selain itu ada beberapa tool yang tersedia antara lain tool untuk test ping, traceroute, dan test speed, jadi dengan harga yang cukup terjangkau di kelasnya, sudah dapat memiliki radio wireless yang powerfull ditambah banyaknya fitur menarik yang ditawarkan, meskipun terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki.
Jendela TCP/IP

Nah tanpa basa basi lagi langsung kita masuk kedalam settingan dari NanoStation M2.

1. Langkah pertama, hubungkan NanoStation ke komputer dengan kabel Crossover. Secara defaultnya Ip address milik NanoStation M2 adalah 192.168.1.20, agar dapat terhubung maka IP komputer harus berada pada satu jaringan dengan NanoStation.

Connect to 192.168.1.20
2. Langkah kedua, buka NanoStation M2 melalui browser arahkan ke Ip 192.168.1.20 maka akan terbuka jendela username dan password, lalu masukkan "ubnt" sebagai username dan passwordnya.



Link Setup
3. Langkah Ketiga, Setting pada link Setup
- Wireless Mode : Access Point. Option access point dipilih karena nanostation nantinya akan digunakan sebagai access point.
- SSID : UBNT-HUKUM_01. SSID merupakan ID dari nano station. ID ini akan terlihat pada list item komputer user yang akan memilih access point untuk mengakses internet.
- Channel : 11 - 2462 MHz. Pemilihan channel harus berbeda dengan channel NanoStation.
- Country Code = Indonesia, Republic of
- Output Power : 26 dBm (maksimum)
- Data Rate : 54 Mbps (maksimum)
Setelah selesai melakukan settingan jangan lupa pilih Change untuk menyimpan settingan.
Tab Network
4. Setting pada Network.
- Network Mode : Bridge
- Bridge IP Address : Static. Option static dipilih agar bisa mengatur
   IP Address NanoStation secara manual.
- IP Address : 192.168.1.20
- Netmask : 255.255.255.0
- Gateway IP : 1922.168.1.1
- Primary DNS IP : 0.0.0.0 (default)

5. Pilih Change untuk menyimpan komfigurasi
Jendela Simpan
6. Setting pada tab Advanced
- Distance : 35,2 miles (maksimum)
- Antena Setting : Adaptive
Tab Advanced
7. Pilih Change untuk menyimpan hasil konfigurasi
Jendela Simpan
8. Setting pada konfigurasi tab Services. Pada Tab Services ini tidak perlu dilakukan perubahan.
Tab Services
9. Settingan pada konfigurasi tab System. Pada Tab System ini tidak perlu dilakukan perubahan.
Tab System
10. Langkah terakhir adalah memastikan letak dan posisi NanoStation M2 yang cocok sehingga sinyal dapat  terpancar secara efektif ke tempat-tempat yang membutuhkan sinyal wifi.
 
Copyright © 2011. COMASTNET - All Rights Reserved