Headlines News :
Home » » Setting NanoStation M2 sebagai Access Point

Setting NanoStation M2 sebagai Access Point

Written By Unknown on Wednesday, July 22, 2015 | 8:12 PM

NanoStation M2
NanoStation M2 adalah produk populer di indonesia. Produk ini dikenal efisien karena sudah terintegrated dengan antena dual polarity 10dBi. Power yang di miliki oleh nanostation M2 ini sebesar 26 db atau 400 mw, sehingga daya jelajahnya dapat mencapai kiloan meter tanpa perlu menggunakan antena tambahan. Perbedaan yang signifikan dari access point lainnya adalah produk dari kanada ini memiliki lampu indikator signal strength, sehingga memudahkan untuk melihat kualitas sinyal tanpa perlu masuk ke web konfigurasinya. 

Kekurangan dari NanoStation M2 ini tidak dilengkapi dengan manual yang biasa di berikan oleh access point lainnya, baik itu berupa CD manual maupun dalam bentuk buku. Dan untuk mencari di situs resminya juga kesulitan tentang konfigurasinya.
Agar dapat masuk ke halaman konfigurasi masuk melalui browser dan ketikkan 192.168.1.20 pada url, apabla telah muncul username dan password masukkan dengan "ubnt". Produk ini memiliki 4 mode yaitu station, station WDS, Access Point, dan Access Point WDS, tetapi kabarnya produk ini baik digunakan sebagai client saja. Kalau sebagai access poin masih terdapat bug yang harus diperbaiki, kalau mau dipaksa untuk digunakan sebagai AP harus mengupgrade firmwarenya ke firmware DDWRT yang sudah mengeluarkan rilis khusus untuk NanoStation, dan dapat di download pada http://dd-wrt.com/dd-wrtv3/dd-wrt/downloads.html.
Produk ini dapat dilakukan banyak konfigurasi yang unik dari radio yang berchipsetkan Atheros ini diantaranya kita bisa menset manual Country Code, Rate Power maximal ke 26dBm, Rate Mode, Rate Algorithm, Noise Immunity, uniknya lagi dapat dilakukan set range daya jangkau jelajahnya berdasarkan mile atau kilometer. Pada mode station ada fitur menarik yakni MAC Clone, untuk mengcloning NanoStation yang kita miliki memiliki MAC Address yang berbeda, dimana memungkinkan penggunannya bisa berbuat curang. Selain itu ada beberapa tool yang tersedia antara lain tool untuk test ping, traceroute, dan test speed, jadi dengan harga yang cukup terjangkau di kelasnya, sudah dapat memiliki radio wireless yang powerfull ditambah banyaknya fitur menarik yang ditawarkan, meskipun terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki.
Jendela TCP/IP

Nah tanpa basa basi lagi langsung kita masuk kedalam settingan dari NanoStation M2.

1. Langkah pertama, hubungkan NanoStation ke komputer dengan kabel Crossover. Secara defaultnya Ip address milik NanoStation M2 adalah 192.168.1.20, agar dapat terhubung maka IP komputer harus berada pada satu jaringan dengan NanoStation.

Connect to 192.168.1.20
2. Langkah kedua, buka NanoStation M2 melalui browser arahkan ke Ip 192.168.1.20 maka akan terbuka jendela username dan password, lalu masukkan "ubnt" sebagai username dan passwordnya.



Link Setup
3. Langkah Ketiga, Setting pada link Setup
- Wireless Mode : Access Point. Option access point dipilih karena nanostation nantinya akan digunakan sebagai access point.
- SSID : UBNT-HUKUM_01. SSID merupakan ID dari nano station. ID ini akan terlihat pada list item komputer user yang akan memilih access point untuk mengakses internet.
- Channel : 11 - 2462 MHz. Pemilihan channel harus berbeda dengan channel NanoStation.
- Country Code = Indonesia, Republic of
- Output Power : 26 dBm (maksimum)
- Data Rate : 54 Mbps (maksimum)
Setelah selesai melakukan settingan jangan lupa pilih Change untuk menyimpan settingan.
Tab Network
4. Setting pada Network.
- Network Mode : Bridge
- Bridge IP Address : Static. Option static dipilih agar bisa mengatur
   IP Address NanoStation secara manual.
- IP Address : 192.168.1.20
- Netmask : 255.255.255.0
- Gateway IP : 1922.168.1.1
- Primary DNS IP : 0.0.0.0 (default)

5. Pilih Change untuk menyimpan komfigurasi
Jendela Simpan
6. Setting pada tab Advanced
- Distance : 35,2 miles (maksimum)
- Antena Setting : Adaptive
Tab Advanced
7. Pilih Change untuk menyimpan hasil konfigurasi
Jendela Simpan
8. Setting pada konfigurasi tab Services. Pada Tab Services ini tidak perlu dilakukan perubahan.
Tab Services
9. Settingan pada konfigurasi tab System. Pada Tab System ini tidak perlu dilakukan perubahan.
Tab System
10. Langkah terakhir adalah memastikan letak dan posisi NanoStation M2 yang cocok sehingga sinyal dapat  terpancar secara efektif ke tempat-tempat yang membutuhkan sinyal wifi.
Share this post :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. COMASTNET - All Rights Reserved