Headlines News :

POPULAR POST

Optimasi Apache Web Server


Memiliki sebuah server yang tidak stabil tentu adalah hal yang benar-benar sangat menyebalkan. Bayangkan jika anda sedang memiliki sebuah blog/website atau anda memiliki sebuah toko online, lalu tiba-tiba saat anda mendapatkan banyak sekali pengunjung ke website anda, server anda langsung berat dan tidak bisa diakses sehingga anda menjadi kehilangan banyak sekali pengunjung bahkan pembeli. Menyebalkan bukan ?
Dalam tutorial singkat ini akan saya jelaskan bagaimana cara membuat server anda menjadi lebih stabil sehingga dapat menerima lebih banyak pengunjung sehingga anda dapat mengkonfigurasi sendiri server anda sehingga menjadi server hosting terbaik dan terstabil. Tutorial ini mengasumsikan anda menggunakan web server apache untuk wordpress hosting.

1. Optimasi Software Anda.
Jangan pernah merasa sehat jika parasit belum anda buang. Ingat, salah satu penyebab utama beratnya sebuah server adalah software yang anda gunakan. Jangan melakukan optimasi pada konfigurasi webserver anda sebelum membuang parasit yang sebenarnya.
Sebagai contoh, apabila anda menggunakan Wordpress sebagai CMS website anda, coba anda cek plugin yang anda pasang, apakah ada plugin yang memberatkan kinerja server ? Apakah ada plugin yang sebenarnya fungsinya sama tapi aktif semua ? Apakah ada plugin yang membuat proses berjalan sendiri saat anda tidak mengakses website anda ? Jika ya, buang plugin-plugin tersebut atau ganti dengan plugin yang memiliki fungsi secukupnya dan berjalan lebih ringan, contoh : mengganti All In One SEO plugin dengan Greg's High Performance SEO Plugin.
2. Tentukan MaxClients Pada Konfigurasi Apache.
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa menambah MaxClients akan membuat server anda dapat menerima lebih banyak pengunjung tanpa hambatan, atau bila server melambat, tinggal mengurangi angka MaxClients. Hal tersebut adalah SALAH BESAR.
Ingat, bahwa sebenarnya setiap proses apache yang berjalan itu memakan memory yang jumlahnya bisa dibilang sama. Sebagai contoh, satu pengunjung akan membuka satu proses apache, jika ada pengunjung kedua (otomatis muncul satu lagi proses apache), memory yang digunakan proses apache pengujung satu dan pengunjung dua adalah sama.
Pada umumnya, setiap proses apache yang dibentuk akan memakan memory sebesar 20 MB. Asumsikan anda memiliki server dengan RAM 1 GB (1024 MB), maka anda dapat menjalankan maksimal 50 proses apache (50 x 20 MB = 1000 MB). Jika anda mengkonfigurasi MaxClients melebihi 50, maka proses apache selanjutnya akan berjalan di swap memory yang dapat memberatkan server dan mempercepat rusaknya media penyimpanan server (HDD).
Konfigurasi dan batasi MaxClients apache anda dengan perhitungan tersebut, maka anda akan dapat merasakan server anda berjalan lebih optimal sesuai dengan beban maksimal server.
3. Disable Beberapa Modul Apache.
Apache berjalan dengan lebih dari 20 modul secara default. Sedihnya, modul-modul default ini mayoritas adalah modul yang tidak kita butuhkan dan modul tersebut juga memakan cukup banyak memory saat berjalan sehingga akan menambah beban server.
Untuk meringankan server, anda dapat mengurangi modul-modul tersebut sehingga apache akan berjalan lebih ringan tanpa adanya tambahan proses modul yang membebani. Anda dapat menggunakan perintah "a2dismod nama_modul" untuk melakukan hal ini. Apabila anda pengguna cPanel, anda dapat rebuild apache dengan menu easyapache.
4. Kurangi KeepAlive Time Out.
Fungsi konfigurasi KeepAlive Time Out pada apache adalah apabila anda mengakses sebuah server, dalam hal ini pengunjung website, maka sebenarnya web server akan membuka dan menjaga koneksi ke server agar tetap terbuka dalam periode waktu tertentu. Pada periode ini, proses apache yang terbentuk tersebut akan dikunci agar tidak digunakan oleh proses lain.
Mungkin hal ini akan membantu pengunjung website anda mendapatkan koneksi yang lebih stabil karena koneksi akan terus terbuka, tapi jika kita melihat perhitungan yang telah kita lakukan di poin nomor 2 di atas, maka kita akan sadar bahwa jika semakin banyak proses apache yang terbuka dan terkunci karena konfigurasi KeepAlive Time Out yang terlalu lama, maka banyak sekali memory yang digunakan sehingga server akan semakin berat dan mudah kehabisan memory.
Dalam hal ini, apabila anda menginginkan server yang lebih stabil, anda dapat mengurangi KeepAlive Time Out ini menjadi 2 atau 3 detik saja (default adalah 30 detik).
Untuk Pengguna Aktif cPanel :
Apabila anda menggunakan cPanel untuk server anda dan menginginkan server yang lebih stabil, anda dapat menggunakan plugin CpNginx untuk server anda. Plugin ini akan menjadikan Nginx sebagai lapisan pertama web server anda dan apache menjadi lapisan kedua.
Lapisan pertama ini (nginx) akan melayani request dan cache static content seperti gambar, teks, file css, dll dalam website anda, sementara lapisan kedua (apache) akan melayani request PHP. Hal ini akan meringankan kinerja server karena tugas dibagi menjadi 2, static content dan PHP. Dengan begitu, apabila pengunjung website anda mengakses website anda, apache tidak akan memproses request terhadap file-file statis dan digantikan tugasnya oleh nginx, setelah itu file-file statis ini akan dibuatkan cache oleh nginx, sehingga bila pengunjung tersebut kembali ke halaman website yang dibuka sebelumnya, static content akan diambil melalui cache nginx ini tanpa harus melakukan request pada apache lagi.
Demikian adalah sedikit tutorial singkat untuk optimasi web server. Setelah membahas cara optimasi web server di website ini, saya harap anda dapat segera melakukan optimasi mandiri untuk server anda sehingga bisnis dan aktivitas online anda akan semakin lancar.

Mixed MikroTik Loadbalance NTH & PCC

Ada kalanya kita memerlukan bandwitdh yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan user, namun di lokasi terkendala hanya ada koneksi dari ADSL broadband,
Metode loadbalancing juga juga dapat menjadi pilihan alternatif untuk mendapatkan bandwidth downstream yang cukup besar dengan harga relatif murah dengan cara 'seolah-olah menggabungkan' beberapa line Broadband. Karena secara umum, traffic yang paling demanding adalah downstream (traffic download ke arah user) sedangkan traffic upstream relatif lebih sedikit dibutuhkan.
Salah satu 'kesaktian' MikroTik yang populer adalah loadbalancing atau dengan bahasa lain  melakukan penyebaran traffic ke upstream dengan beberapa teknik, yang umum digunakan adalah NTH dan PCC. 

Pada kesempatan kali ini, Saya akan mencoba menggabungkan konfigurasi dari kedua teknik tersebut untuk performansi terbaik.
Teknik penyebaran traffic / load balancing NTH digunakan hanya untuk traffic http (browsing web) dengan identifikasi connection mark berdasarkan connection-state=new, ini bermanfaat ketika kita melakukan sambungan ke server tertentu dengan multiple connection (download menggunakan IDM/download manager misalnya)
Lalu, teknik penyebaran traffic PCC (per connection classifier) digunakan untuk traffic selain tcp 80, yang karakter pada umumnya cukup sensitif terhadap session dan perubahan IP pengakses (internet banking atau management cpanel misalnya)
dalam ilustrasi ini digunakan 2 line ADSL Speedy sebagai upstream provider (tersambung ether1 dan ether2) kemudian yang mengarah ke lan adalah ether9-lan
(konfigurasi ini sudah diujicobakan ke koneksi yang menggunakan 12 line upstream Speedy, dan metode konfigurasinya hampir sama)
Kombinasi NTH & PCC Loadbalancing

### Bagian 1, Mengarahkan traffic masuk dari setiap interface wan, agar keluar pada interface yang sesuai
/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=prerouting comment="IN/OUT FOR EACH WAN" \
    connection-mark=no-mark in-interface=pppoe-speedy1 new-connection-mark=\
    cm_in_isp1
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark \
    in-interface=pppoe-speedy2 new-connection-mark=cm_in_isp2
add action=mark-routing chain=output connection-mark=cm_in_isp1 \
    new-routing-mark=via_speedy1
add action=mark-routing chain=output connection-mark=cm_in_isp2 \
    new-routing-mark=via_speedy2
### Bagian 2, Jump paket dengan klasifikasi TCP 80, dan membuat custom chain nth-balancer, klasifikasikan  setiap koneksi dengan state new
add action=jump chain=prerouting comment="LB NTH JUMPER [!!! only for tcp 80 traffic]" \
    connection-state=new dst-address-list=!rfc1918 dst-port=80 in-interface=\
    all-ethernet jump-target=nth-balancer protocol=tcp
add action=mark-connection chain=nth-balancer comment="LB NTH BALANCER CLASSIFIER" \
    in-interface=ether9-lan new-connection-mark=cm_nth_balancer_1 nth=2,1
add action=mark-connection chain=nth-balancer in-interface=ether9-lan \
    new-connection-mark=cm_nth_balancer_2 nth=2,2
add action=return chain=nth-balancer
### Bagian 3, paket yang telah diklasfikasikan secara NTH, di-routing-kan ke masing-masing gateway upstream
add action=mark-routing chain=prerouting comment="LB NTH ROUTE" \
    connection-mark=cm_nth_balancer_1 in-interface=ether9-lan new-routing-mark=\
    via_speedy1 passthrough=no
add action=mark-routing chain=prerouting connection-mark=cm_nth_balancer_2 \
    in-interface=ether9-lan new-routing-mark=via_speedy2 passthrough=no
### Bagian 4, Jump paket dengan klasifikasi selain TCP 80, dan membuat custom chain, pcc-balancer, klasifikasikan setiap koneksi dengan dst-address dan port yang sama kedalam satu kelompok
add action=jump chain=prerouting comment="LB PCC JUMPER [for any traffic]" \
    dst-address-list=!rfc1918 in-interface=ether9-lan jump-target=pcc-balancer \
    protocol=!ospf
add action=jump chain=prerouting dst-address-list=!rfc1918 in-interface=ether9-lan \
    jump-target=pcc-balancer protocol=tcp
add action=jump chain=prerouting dst-address-list=!rfc1918 in-interface=ether9-lan \
    jump-target=pcc-balancer protocol=udp
add action=mark-connection chain=pcc-balancer comment="LB PCC BALANCER CLASSIFIER" \
    in-interface=ether9-lan new-connection-mark=cm_pcc_balancer_1 \
    per-connection-classifier=dst-address-and-port:2/0
add action=mark-connection chain=pcc-balancer in-interface=ether9-lan \
    new-connection-mark=cm_pcc_balancer_2 per-connection-classifier=\
    src-address-and-port:2/1
add action=return chain=pcc-balancer in-interface=ether9-lan
### Bagian 5. Paket yang telah diklasifikasikan secara PCC, di-routing-kan ke masing-masing gateway upstream
add action=mark-routing chain=prerouting comment="LB PCC ROUTE" \
    connection-mark=cm_pcc_balancer_1 in-interface=ether9-lan new-routing-mark=\
    via_speedy1 passthrough=no
add action=mark-routing chain=prerouting connection-mark=cm_pcc_balancer_2 \
    in-interface=ether9-lan new-routing-mark=via_speedy2 passthrough=no
  
### Bagian 6. Membuat address list yang terdiri dari Blok IP Private, rules load balancing tidak akan diaplikasikan untuk paket yang berasal dari network local dengan tujuan ke network local juga
/ip firewall address-list
add address=192.168.0.0/16 list=rfc1918
add address=172.16.0.0/12 list=rfc1918
add address=10.0.0.0/8 list=rfc1918
### Bagian 7. Membuat routing table default dan custom routing table untuk masing-masih provider.
/ip route
add distance=1 gateway=pppoe-speedy1 routing-mark=via_speedy1
add distance=1 gateway=pppoe-speedy2 routing-mark=via_speedy2
add distance=1 gateway=pppoe-speedy1
add distance=2 gateway=pppoe-speedy2
### Bagian 8. Melakukan SNAT/MASQUERADE ke arah interface public agar ip private dibelakang router dapat mengakses internet
/ip fi nat
add action=masquerade chain=srcnat comment="MASQ PUBLIC" out-interface=\
    pppoe-speedy1
add action=masquerade chain=srcnat comment="MASQ PUBLIC" out-interface=\
    pppoe-speedy2

Semoga artikel ini bermanfaat. jika ada pertanyaan, silahkan berdiskusi di comment. Terima kasih.

Instalasi, konfigurasi IP, dan Pembuatan Virtualisasi Linux PROXMOX

Artikel kali ini akan menjelaskan tentang langkah-langkah instalasi, konfigurasi IP dan virtualisasi Linux PROXMOX. Selamat menyimak.
A. INSTALASI
1. Masukkanlah CD Proxmox VE ke dalam PC Anda. Sewaktu muncul tampilan seperti di bawah ini tekan Enter.
 prox1
2. Pilih “I agree” untuk memulai penginstallan
prox2
3. Pilih “Install” kemudian tekan “Next”
prox3
4. Isikan nama kota, zona waktu serta pilihan keyboard, tekan Enter.
prox4
5. Masukkan Password dan Konfirmasi Password Anda serta isikan alamat Email Anda kemudian Enter.
prox5
6. Lalu isikan nama domain Anda serta alamat IP Linux Proxmox sesuai keinginan Anda.
prox6
7. Tunggu proses instalasi selesai.
prox7
8. Setelah proses instalasi linux proxmox selesai, tekanlah tombol reboot.
prox8
9. Kemudian menghubungkan Linux Proxmox ke jaringan internet dengan melakukan setting IP.
B. KONFIGURASI IP ADDRESS
1. Masukkan user root dan password Anda yang telah dilakukan pada proses peng-instalan.
prox9
2. Tancapkan kabel LAN yang sudah terkoneksi ke internet ke dalam port PC Linux Proxmox.
3. Ketikkan perintah untuk membaca file interface di direktori etc/network dengan memberikan perintah nano /etc/network/interface lalu tekan enter.
4. Kemudian editlah file interface dengan menyamakan IP LAN yang terkoneksi ke internet dengan IP PC Linux Proxmox tersebut.
prox10
5. Setelah ke luar dari peng-editan file interface ketiklah perintah untuk me-restart settingan tadi yaitu /etc/init.d/networking restart

prox11
 
Untuk mempermudah, Anda dapat melihat bahkan meniru konfigurasi jaringan dibawah ini :
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet manual

auto vmbr0
iface vmbr0 inet static
address 222.111.222.109
netmask 255.255.255.252
gateway 222.111.222.110
bridge_ports eth0
bridge_stp off
bridge_fd 0
 post-up echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/conf/eth0/proxy_arp

auto vmbr1
iface vmbr1 inet static
address 192.168.37.1
netmask 255.255.255.0
bridge_ports none
bridge_stp off
bridge_fd 0
post-up echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
 post-up iptables -t nat -A POSTROUTING -s '192.168.37.0/24' -o vmbr0 -j MASQUERADE
 post-down iptables -t nat -D POSTROUTING -s '192.168.37.0/24' -o vmbr0 -j MASQUERADE
Pada pembuatan mesin virtual pemilihan jaringan pilih Bridged Mode dan vmbr1 seperti terlihat gambar dibawah ini.

Nantinya mesin virtual 1 diberi IP 192.168.37.2, mesin virtual 2 diberi IP 192.168.37.3 dan seterusnya. Seandainya Anda ingin me-remote mesin virtual tersebut dari luar jaringan atau internet, Mesin Dora sebaiknya diset NAT. Sebagai contoh mesin virtual 1 diaktifkan SSH (port 22) akan di-remote melalui jaringan publik yang di-forward melalui port 2222. Jalankan perintah iptables -t nat -A PREROUTING -i vmbr0 -p tcp --dport 2222 -j DNAT --to 192.168.37.2:22. Selanjutnya Anda dapat me-remote mesin virtual 1 dari jaringan publik menggunakan SSH, ssh -l admin 222.111.222.109 -p2222. Maka Anda akan diteruskan masuk ke mesin virtual 1.

6. Ketikkan perintah ifconfig untuk melihat IP yang sudah kita konfigurasi tadi.
prox12
7. Kita uji apakah sudah terkoneksi ke jaringan internet atau tidak dengan memberikan perintah ping google.com jika tampilan sudah muncul tampilan seperti di bawah berarti linux proxmox sudah terkoneksi ke jaringan internet
prox13
C. VIRTUALISASI
1. Tampilan pertama login ke Linux Proxmox melalui browser. Masukkan user root dan kata sandi Anda kemudian tekan Login.
prox14
2. Sebelum membuat virtualisasi Proxmox kita memerkukan ISO Linux untuk di-upload dan untuk dijadikan sebagai virtualisasi di dalam proxmox.
3. Pertama pilih local -> pilih content -> tekan upload -> pilih iso yg akan di upload -> tekan tombol upload seperti gambar di bawah.
prox15
4. Setelah file sudah ter-upload, tekan tombol Create VM di pojok kanan atas seperti gambar di bawah.
prox16
5. Masukkan nama, VM ID, dan NODE seperti gambar di bawah ini.
prox17
6. Pindah ke tulisan OS dan centang Linux 24 Kernel.
prox18
7. Pilih ISO yang tadi sudah di-upload
prox19
8. Isikan konfigurasi hard disk sesuai dengan keinginan Anda.
prox20
9. Isikan kecepatan CPU Anda.
prox21
10. Isikan memory ke virtual Anda.
prox22
11. Setelah semua konfigurasi selesai, klik Finish seperti gambar di bawah ini.
prox23
12. Setelah pembuatan VM-nya selesai tinggal melakukan penginstallan ISO yg tadi kita upload dengan cara klik kanan pada virtualisai yg telah kita buat tadi -> Klik start ->lakukan penginstallan ISO sesuai keinginan Anda.
Contoh gambar penginstalan seperti di bawah ini.
prox24
13. Jika penginstallan virtualisasinya sudah selesai tinggal kita remote melalui web atau menggunakan aplikasi putty.
14. Cara me-remote melalui web dengan meng-klik kanan pada virtualisasi kita -> klik tulisan console -> remote virtualisasi proxmox yg telah di buat tadi sesuai keinginan anda.

SUNDALAND


Seorang ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Universitas Oxford, Inggris, Stephen Oppenheimer, mengungkapkan lewat bukunya yang merupakan catatan perjalanan penelitian genetis populasi di dunia, ia mengungkapkan bahwa peradaban yang ada sesungguhnya berasal dari Timur, khususnya Asia Tenggara.

Sejarah selama ini mencatat bahwa induk peradaban manusia modern itu berasal dari Mesir, Mediterania dan Mesopotamia.

Tetapi, menurut dia, nenek moyang dari induk peradaban manusia modern berasal dari tanah Melayu yang sering disebut dengan Sundaland atau Indonesia.

Apa buktinya? Peradaban agrikultur Indonesia lebih dulu ada dari peradaban agrikultur lain di dunia, kata Oppenheimer dalam diskusi di Gedung LIPI, Jakarta, ketika itu.

Pernyataan dia seolah mendukung sejumlah teori yang menyatakan beberapa temuan di Indonesia menjadi tonggak dari peradaban dunia.

Salah satu teori kontroversial mengenai Atlantis adalah yang menyebutkan kalau Indonesia merupakan lokasi sebenarnya benua dalam legenda ini. Wilayah semenanjung Melayu, termasuk Sumatera, Jawa, dan Kalimantan dulunya merupakan satu benua besar yang disebut Sundaland.

Pada akhir zaman es terjadilah banjir besar akibat lelehan es yang menenggelamkan sebagian dataran Sundaland dan akhirnya membuat sebagian benua tersebut tenggelam, menyisakan daratan-daratan terpisah yang kita kenal sekarang. Banjir bandang inilah yang diyakini melahirkan legenda tentang Atlantis, yang disebarkan oleh para imigran di benua baru.

Setelah meneliti selama 30 tahun Profesor Arysio Santos menyimpulkan benua Atlantis adalah Indonesia, seperti yang dia ungkap dalam bukunya "Atlantis, The Lost Continent Finally Found'.

Sebuah gambar tangan di Leang Timpuseng, kawasan karst Maros, Sulawesi. dinobatkan sebagai stensil tangan tertua di dunia. Usianya minimal 39.900 tahun, mengalahkan gambar tangan di El Castillo, Spanyol, yang berusia minimal 37.300 tahun.

Mengutip data tahun lalu, usia gambar tangan terungkap berkat kerja sama Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Makassar, Balai Peninggalan Cagar Budaya Makassar, Universitas Wollongong, serta Universitas Griffith di Australia sepanjang 2011-2013.

Arkeolog yang terlibat antara lain Max Aubert dari Universitas Griffth, Adam Brumm (Universitas Wollongong), T Sutikna dan EW Saptomo (Pusat Arkeologi Nasional), Budianto Hakim (Balai Arkeologi Makassar), dan Muhammad Ramli dari BPCB Makassar.

Situs Megalitikum Gunung Padang merupakan situs piramida peninggalan tertua di dunia. Terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia, situs ini dibuat sekitar 9.000 hingga 20.000 tahun lalu, mengalahkan piramida Mesir yang dibuat hampir 5.000 tahun lalu.

Hal ini diungkapkan oleh ahli Geologi Dr. Danny Hilman. Menurutnya, situs yang ditemukan sekitar 1914 ini merupakan salah satu situs peninggalan sejarah terbesar di Indonesia.

Situs ini terletak di antara gunung berapi, pohon pisang, dan perkebunan teh diatas 885 meter di atas permukaan laut, dan memiliki jarak sekitar 120 kilometer dari selatan Ibu Kota Jakarta.

Situs yang terdiri dari puing-puing vulkanik yang dimulai dari lereng gunung ini dianggap sakral oleh masyarakat lokal Sunda. Hilman sendiri juga mengatakan situs itu sepertinya memang dibangun untuk ibadah.

"Jika memang itu untuk melakukan ritual ibadah, orang-orang pra sejarah pasti harus mendaki sambil menumpuk batu-batu itu untuk dibuat piramida. Cara menumpuk memang cukup kuno dalam pembangunan," katanya, seperti dilansir dari surat kabar Daily Mail, Kamis (2/4).

Hilman yang merupakan ahli geologi dari Pusat Geoteknik Indonesia mengatakan sebagian orang berpikir orang-orang prasejarah itu primitif, namun dari monumen yang mereka tinggalkan rupanya hal tersebut tidak benar.

Dia percaya, piramida seperti yang ada di Gunung Padang itu akan jadi bukti peradaban kuno maju di Jawa.

"Sebagian besar situs itu buatan manusia, mungkin dibangun oleh generasi beberapa abad sebelum kita," katanya.

Cara melihat versi Ubuntu


Bagi para pengguna Ubuntu, terkadang masih bingung 'Cara melihat versi Ubuntu' yang sedang kita pakai. Jika kita melihat melaui 'System Settings' tidak akan terlihat secara detail, versi Ubuntu apa, yang sedang kita pakai. Contoh kita menggunakan 'Ubuntu 12.04.2/12.04.1', pasti tidak akan terbaca pada system bahwa kita menggunakan Ubuntu tersebut.

Untuk melihat secara detail, kita harus melihat melalui terminal.

Pertama-tama buka terminal dan ketikkan perintah ini.

$ cat /etc/lsb-release

atau menggunakan perintah ini.

$ lsb_release -c


Untuk melihat urutan ke berapa Ubuntu yang kita pakai di rilis, ketikkan perintah ini.

$ lsb_release -d

atau ini.

$ lsb_release -r


Untuk melihat secara detail, ketik perintah ini.

$ lsb_release -a


Semoga Bermanfaat. :)
 
Copyright © 2011. COMASTNET - All Rights Reserved