Headlines News :
Home » , , » Optimasi Apache Web Server

Optimasi Apache Web Server

Written By Unknown on Tuesday, September 15, 2015 | 9:00 AM


Memiliki sebuah server yang tidak stabil tentu adalah hal yang benar-benar sangat menyebalkan. Bayangkan jika anda sedang memiliki sebuah blog/website atau anda memiliki sebuah toko online, lalu tiba-tiba saat anda mendapatkan banyak sekali pengunjung ke website anda, server anda langsung berat dan tidak bisa diakses sehingga anda menjadi kehilangan banyak sekali pengunjung bahkan pembeli. Menyebalkan bukan ?
Dalam tutorial singkat ini akan saya jelaskan bagaimana cara membuat server anda menjadi lebih stabil sehingga dapat menerima lebih banyak pengunjung sehingga anda dapat mengkonfigurasi sendiri server anda sehingga menjadi server hosting terbaik dan terstabil. Tutorial ini mengasumsikan anda menggunakan web server apache untuk wordpress hosting.

1. Optimasi Software Anda.
Jangan pernah merasa sehat jika parasit belum anda buang. Ingat, salah satu penyebab utama beratnya sebuah server adalah software yang anda gunakan. Jangan melakukan optimasi pada konfigurasi webserver anda sebelum membuang parasit yang sebenarnya.
Sebagai contoh, apabila anda menggunakan Wordpress sebagai CMS website anda, coba anda cek plugin yang anda pasang, apakah ada plugin yang memberatkan kinerja server ? Apakah ada plugin yang sebenarnya fungsinya sama tapi aktif semua ? Apakah ada plugin yang membuat proses berjalan sendiri saat anda tidak mengakses website anda ? Jika ya, buang plugin-plugin tersebut atau ganti dengan plugin yang memiliki fungsi secukupnya dan berjalan lebih ringan, contoh : mengganti All In One SEO plugin dengan Greg's High Performance SEO Plugin.
2. Tentukan MaxClients Pada Konfigurasi Apache.
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa menambah MaxClients akan membuat server anda dapat menerima lebih banyak pengunjung tanpa hambatan, atau bila server melambat, tinggal mengurangi angka MaxClients. Hal tersebut adalah SALAH BESAR.
Ingat, bahwa sebenarnya setiap proses apache yang berjalan itu memakan memory yang jumlahnya bisa dibilang sama. Sebagai contoh, satu pengunjung akan membuka satu proses apache, jika ada pengunjung kedua (otomatis muncul satu lagi proses apache), memory yang digunakan proses apache pengujung satu dan pengunjung dua adalah sama.
Pada umumnya, setiap proses apache yang dibentuk akan memakan memory sebesar 20 MB. Asumsikan anda memiliki server dengan RAM 1 GB (1024 MB), maka anda dapat menjalankan maksimal 50 proses apache (50 x 20 MB = 1000 MB). Jika anda mengkonfigurasi MaxClients melebihi 50, maka proses apache selanjutnya akan berjalan di swap memory yang dapat memberatkan server dan mempercepat rusaknya media penyimpanan server (HDD).
Konfigurasi dan batasi MaxClients apache anda dengan perhitungan tersebut, maka anda akan dapat merasakan server anda berjalan lebih optimal sesuai dengan beban maksimal server.
3. Disable Beberapa Modul Apache.
Apache berjalan dengan lebih dari 20 modul secara default. Sedihnya, modul-modul default ini mayoritas adalah modul yang tidak kita butuhkan dan modul tersebut juga memakan cukup banyak memory saat berjalan sehingga akan menambah beban server.
Untuk meringankan server, anda dapat mengurangi modul-modul tersebut sehingga apache akan berjalan lebih ringan tanpa adanya tambahan proses modul yang membebani. Anda dapat menggunakan perintah "a2dismod nama_modul" untuk melakukan hal ini. Apabila anda pengguna cPanel, anda dapat rebuild apache dengan menu easyapache.
4. Kurangi KeepAlive Time Out.
Fungsi konfigurasi KeepAlive Time Out pada apache adalah apabila anda mengakses sebuah server, dalam hal ini pengunjung website, maka sebenarnya web server akan membuka dan menjaga koneksi ke server agar tetap terbuka dalam periode waktu tertentu. Pada periode ini, proses apache yang terbentuk tersebut akan dikunci agar tidak digunakan oleh proses lain.
Mungkin hal ini akan membantu pengunjung website anda mendapatkan koneksi yang lebih stabil karena koneksi akan terus terbuka, tapi jika kita melihat perhitungan yang telah kita lakukan di poin nomor 2 di atas, maka kita akan sadar bahwa jika semakin banyak proses apache yang terbuka dan terkunci karena konfigurasi KeepAlive Time Out yang terlalu lama, maka banyak sekali memory yang digunakan sehingga server akan semakin berat dan mudah kehabisan memory.
Dalam hal ini, apabila anda menginginkan server yang lebih stabil, anda dapat mengurangi KeepAlive Time Out ini menjadi 2 atau 3 detik saja (default adalah 30 detik).
Untuk Pengguna Aktif cPanel :
Apabila anda menggunakan cPanel untuk server anda dan menginginkan server yang lebih stabil, anda dapat menggunakan plugin CpNginx untuk server anda. Plugin ini akan menjadikan Nginx sebagai lapisan pertama web server anda dan apache menjadi lapisan kedua.
Lapisan pertama ini (nginx) akan melayani request dan cache static content seperti gambar, teks, file css, dll dalam website anda, sementara lapisan kedua (apache) akan melayani request PHP. Hal ini akan meringankan kinerja server karena tugas dibagi menjadi 2, static content dan PHP. Dengan begitu, apabila pengunjung website anda mengakses website anda, apache tidak akan memproses request terhadap file-file statis dan digantikan tugasnya oleh nginx, setelah itu file-file statis ini akan dibuatkan cache oleh nginx, sehingga bila pengunjung tersebut kembali ke halaman website yang dibuka sebelumnya, static content akan diambil melalui cache nginx ini tanpa harus melakukan request pada apache lagi.
Demikian adalah sedikit tutorial singkat untuk optimasi web server. Setelah membahas cara optimasi web server di website ini, saya harap anda dapat segera melakukan optimasi mandiri untuk server anda sehingga bisnis dan aktivitas online anda akan semakin lancar.
Share this post :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. COMASTNET - All Rights Reserved