Headlines News :

POPULAR POST

Instalasi Nginx, dan php di Slackware

Mungkin diantara teman-teman yang baru memakai Slackware agak bingung juga dengan cara penginstalan Nginx (engine x) di Slackware, karena selain tutorialnya yang sedikit, dan caranya pun tak 100% berhasil, gak segampang distro lainnya yang tinggal apt-get atau yum aja. Lalu apa si nginx itu?
Menurut pengetahuan saya, nginx (engine x) itu adalah sebuah web server seperti apache atau lighttpd, akan tetapi nginx itu mempunyai kelebihan disisi pemakaian resource memorinya. Untuk penjelasan lebih lanjut, mungkin om Google bisa membantu.
Nah sekarang disini saya akan menjelaskan cara penginstalan nginx pada Slackware (dalam contoh ini saya menggunakan Slackware 13.37).
Pertama yang harus kita butuhkan disini adalah nginx-nya itu sendiri yang bisa di download di www.slackbuilds.org dan paket pendukungnya yaitu Zlib yang bisa didapatkan di situs www.pkgs.org, atau bisa mendapatkannya di repository Slackware
Sudah pada tahu kan untuk penginstalan melalui Slackbuilds? Kalau belum maka ini caranya:
Setelah di Download buat direktori nginx di Desktop anda dan simpan file-nya. Setelah di simpan saatnya melakukan penginstalan. Pertama yang harus di lakukan adalah buka terminal dan menuju direktory nginx anda yang sudah di save tadi di desktop dengan cara:
# cd /home/user-anda/Desktop/nginx
Lalu ketik ls pada terminal:
# ls

README nginx-1.0.9.tar.gz nginx.info nginx.tar.gz.asc slack-desc
doinst.sh nginx.SlackBuild nginx.logrotate rc.nginx
Kira-kira punya saya tampilan list dari folder nginx itu seperti di atas.
Setelah itu maka saatnya membuat file tgz/txz-nya dengan cara:
# ./nginx.SlackBuild
Nah maka dengan perintah di atas, maka akan terbuat sebuah file nginx berekstensi tgz/txz yang terletak pada direktory /tmp. Sekarang install file nginx itu:
# installpkg /tmp/nginx*
Maka dari perintah-perintah di atas itu, kita telah selesai menginstall nginx pada Slackware kita. Langkah selanjutnya adalah dengan mengedit file nginx.conf yang terletak di direktory /etc/nginx/nginx.conf
# nano /etc/nginx/nginx.conf
Lalu ubah isinya menjadi seperti ini:
user nobody;
worker_processes 1;

error_log  /var/log/nginx/error.log;


pid        /var/log/nginx/nginx.pid;
events {
worker_connections 768;
http {
include mime.types;
default_type application/octet-stream;
log_format main '$remote_addr - $remote_user [$time_local] "$request" '
'$status $body_bytes_sent "$http_referer" '
'"$http_user_agent" "$http_x_forwarded_for"';


access_log /var/log/nginx/access.log;

sendfile on;

keepalive_timeout 65;

gzip on;
gzip_disable "msie6";

map $scheme $server_https {
default off;
https on;
}

server {
listen 80;
server_name localhost;
autoindex on;

location / {
root /srv/httpd/htdocs;
index index.php index.html index.htm;
}

#error_page 404 /404.html;

# redirect server error pages to the static page /50x.html
#
error_page 500 502 503 504 /50x.html;
location = /50x.html {
root html;
}

# pass the PHP scripts to FastCGI server listening on 127.0.0.1:9000
#
location ~ \.php$ {
root /srv/httpd/htdocs;
fastcgi_pass 127.0.0.1:9000;
fastcgi_index index.php;
fastcgi_param SCRIPT_FILENAME script$fastcgi_script_name;
include fastcgi_params;
fastcgi_intercept_errors on;
fastcgi_param SCRIPT_FILENAME $document_root$fastcgi_script_name;
}

# deny access to .htaccess files, if Apache's document root
# concurs with nginx's one
#
location ~ /\.ht {
deny all;
}
}
}
Tapi apabila ada yang mempunyai settingan nginx.conf lain, silahkan aja pake yang punya anda itu, yang di atas adalah contoh punya saya.
Setelah itu sekarang kita coba jalankan nginx-nya.
# chmod 755 /etc/rc.d/rc.nginx
# chmod /etc/rc.d/rc.nginx start
Apabila ada error, maka coba cek kembali setting dari nginx.conf tersebut. Oya apabila yang belum ada rc.nginx-nya, maka ini isi script rc.nginx punya saya:
#!/bin/sh
#
# Nginx daemon control script.
# Written for Slackware Linux by Cherife Li .

BIN=/usr/sbin/nginx
CONF=/etc/nginx/nginx.conf
PID=/var/run/nginx.pid
nginx_start() {
# Sanity checks.
if [ ! -r $CONF ]; then # no config file, exit:
echo "$CONF does not appear to exist. Abort."
exit 1
fi

if [ -s $PID ]; then
echo "Nginx appears to already be running?"
exit 1
fi

echo "Starting Nginx server daemon..."
if [ -x $BIN ]; then
$BIN -c $CONF
fi
}

nginx_test_conf() {
echo "Checking configuration for correct syntax and"
echo "then trying to open files referenced in configuration..."
$BIN -t -c $CONF
}

nginx_term() {
echo "Shutdown Nginx quickly..."
kill -TERM $(cat $PID)
}

nginx_stop() {
echo "Shutdown Nginx gracefully..."
kill -QUIT $(cat $PID)
}

nginx_reload() {
echo "Reloading Nginx configuration..."
kill -HUP $(cat $PID)
}

nginx_upgrade() {
echo "Upgrading to the new Nginx binary."
echo "Make sure the Nginx binary has been replaced with new one"
echo "or Nginx server modules were added/removed."
kill -USR2 $(cat $PID)
sleep 3
kill -QUIT $(cat $PID.oldbin)
}

nginx_rotate() {
echo "Rotating Nginx logs..."
kill -USR1 $(cat $PID)
}

nginx_restart() {
nginx_stop
sleep 3
nginx_start
}

case "$1" in
check)
nginx_test_conf
;;
start)
nginx_start
;;
term)
nginx_term
;;
stop)
nginx_stop
;;
reload)
nginx_reload
;;
restart)
nginx_restart
;;
upgrade)
nginx_upgrade
;;
rotate)
nginx_rotate
;;
*)
echo "usage: `basename $0` {check|start|term|stop|reload|restart|upgrade|rotate}"
esac
Oke setelah nginx berhasil di jalankan, maka langkah selanjutnya adalah menguji cobanya.Hehe
Buat dulu sebuah file index.html dengan isinya misal:
# nano /srv/httpd/htdocs/index.html

Dan isi seperti ini:


Welcome to Nginx



Setelah itu jangan lupa disimpan.
Setelah disimpan, sekarang saatnya membuka browser anda (misal chrome) dan buka alamat ini "http://localhost/index.html"
Apabila tampilannya seperti di bawah ini, maka penginstalan nginx anda telah berhasil:

Oke setelah penginstalan nginx berhasil, sekarang saatnya mengkonfigurasi php, agar php itu dapat di baca oleh nginx maka kita perlu mengkonfigurasi nginx-nya. Sebelum saya menjelaskan caranya, saya akan bercerita dulu sedikit.Hehe
Sebenarnya rata-rata para pengguna Linux untuk menjalankan php pada nginx itu, mereka menambahkan php-fpm. Akan tetapi pada pengalaman saya selama 2 hari ini berkuting dengan nginx, sampai Slackware 13.37 saya error dengan php-fpm itu membawa masalah sampai-sampai beberapa perintah command di Slackware error semua. Misal seperti ls, installpkg, removepkg, dan masih banya perintah-perintah lainnya. Dan cara untuk mengatasi itu adalah install ulang. Tapi tenang dulu.He saya punya cara lain, dan nanti di lain posting akan saya bahas. Oya balik lagi ke php-fpm, karena php-fpm ini membuat error pada slackware saya, maka untuk mengatasi itu saya menggunakan php-cgi langsung.
Sekarang saatnya mengkonfigurasi nginx.conf agar bisa mengeksekusi file dengan ekstensi .php
# nano /etc/nginx/nginx.conf
Lalu ubah di bagian php menjadi seperti ini:
location ~ \.php$ {
root /srv/httpd/htdocs;
fastcgi_pass 127.0.0.1:9000;
fastcgi_index index.php;
fastcgi_param SCRIPT_FILENAME script$fastcgi_script_name;
include fastcgi_params;
fastcgi_intercept_errors on;
fastcgi_param SCRIPT_FILENAME $document_root$fastcgi_script_name;
}
Oke setelah itu saatnya menjalankan php-cgi dengan address 127.0.0.1 dengan port 9000. Tapi sebelum itu kita cek dulu php-cgi-nya di Slackware kita, sebenarnya php-cgi ini di Slakcware saya sudah tersedia sebelumnya pas saat pertama kali install Slackware, jadi tinggal pake saja. Coba cek dengan perintah ini:
bash-4.1# locate php | grep php-cgi
/usr/bin/php-cgi
Dari perintah di atas, maka php-cgi telah ada dan terletak di direktory /usr/bin/php-cgi. Oya sebenarnya untuk pengganti php-cgi, yaitu php-fpm juga bisa digunakan untuk mengeksekusi file php. Tapi ada kebingungan tersendiri buat saya karena php-fpm tidak bisa mengeksekusi file yang menyangkut ke mysql. Entah saya harus ubah dimananya agar php-fpm itu bisa mengeksekusi mysql itu. Maka dari itu, kita langsung aja menggunakan php-cgi dan gak usah pake php-fpm.
Setelah di ketahui php-cgi ada dimana, sekarang saatnya membuat skrip untuk menjalankan php-cgi pada port yang saya sebutkan di atas dan menyimpannya di /etc/rc.d/ dengan nama rc.php-cgi.
# nano /etc/rc.d/rc.php-cgi
Lalu isi dengan:
#!/bin/sh
#
# /etc/rc.d/rc.php-cgi
#
# Start/stop/restart
#
# To make php-cgi start automatically at boot, make this
# file executable:  chmod 755 /etc/rc.d/rc.php-cgi
#
#created by Imron Rosdiana
case "$1" in
  'start')
   echo "Starting php-cgi"
   /usr/bin/php-cgi -b 127.0.0.1:9000 &
  ;;
'stop')
    echo "Shutdown php-cgi"
    killall php-cgi
  ;;
  'restart')
    echo "Shutdown php-cgi....."
    killall php-cgi
    sleep 3
    echo "Starting php-cgi..."
    /usr/bin/php-cgi -b 127.0.0.1:9000 &
  ;;
  *)
    echo "Usage: $0 {start|stop|restart}"
  ;;
esac
Sebenarnya skrip di atas saya boleh utak-atik sendiri selama 4jam dan ketemulah skrip itu.Hehe maklum nubi banget..
Selanjutnya beri akses file itu dengan chmod 755:
# chmod 755 /etc/rc.d/rc.php-cgi
Oke setelah di beri hak akse, maka jalankan php-cgi itu dengan perintah:
# /etc/rc.d/rc.php-cgi start
Setelah php-cgi berhasil berjalan pada alamat 127.0.0.1 port 9000, sekarang coba kita buat file info.php dan disimpan di /srv/httpd/htdocs yang isinya:
# nano /srv/httpd/htdocs/info.php

Lalu isi dengan:
phpinfo();
?>
Setelah itu sekarang coba buka browser anda dan ketik url berikut ini: http://localhost/info.php. Apabila tampilannya seperti di bawah ini, maka anda telah berhasil..


Oya ada sedikit tambahan dari saya, agar si nginx dan php-cgi itu terkesekusi otomatis saat kita menghidupkan komputer besok-besoknya.. Maka tambahkan skrip di bawah ini pada /etc/rc.d/rc.M:
# Start Nginx Web server;
if [ -x /etc/rc.d/rc.nginx ]; then
  . /etc/rc.d/rc.nginx start
fi

# Start php-cgi;
if [ -x /usr/bin/php-cgi ]; then
  . /etc/rc.d/rc.php-cgi start
fi
Lalu simpan..

Stargate Project

"Yang memampukan seorang penguasa bijak dan jenderal yang baik untuk bisa menyerang, menaklukkan dan mencapai hasil yang melebihi jangkauan manusia biasa adalah informasi awal."

-- Sun Tzu - The Art of War --


Sun Tzu, mengucapkan kalimat tersebut 2.500 tahun yang lalu, namun pesan ini sungguh masih relevan hingga saat ini.

Mengumpulkan informasi mengenai kondisi musuh adalah salah satu kunci kemenangan dalam peperangan dan taktik ini merupakan sebuah praktek yang lazim dilakukan di dunia intelijen.

Namun, ketika intelijen di dunia Timur mulai menggunakan teknologi-teknologi barat yang canggih, Intelijen dunia barat malah kembali ke cara-cara tradisional yang populer di kebudayaan timur. Ini tercermin dari proyek rahasia CIA yang bocor ke publik tahun 1995, yaitu proyek Stargate.

Proyek Rahasia Stargate
Proyek ini adalah proyek rahasia pemerintah Amerika Serikat yang dijalankan oleh CIA, bekerja sama dengan badan intelijen dan militer lainnya seperti NSA (National Security Agency) dan angkatan darat. Proyek ini mulai aktif sekitar tahun 1970an hingga ditutup pada tanggal 30 Juni 1995.

Tujuan proyek ini adalah untuk menyelidiki fenomena paranormal seperti remote viewing (kemampuan mendapatkan informasi tertentu dari jarak jauh tanpa harus berada di lokasi), Precognition (meramalkan suatu peristiwa yang akan terjadi di masa datang) dan Telekinesis (memindahkan sebuah objek tanpa menyentuhnya).

Walaupun kedengarannya mengada-ngada, namun penggunaan teknik Remote Viewing misalnya, telah dipakai oleh intelijen Amerika pada beberapa black operation di masa lampau. Salah satu tokoh yang dikenal ahli dalam penggunaan teknik ini adalah Ingo Swann, yang di kemudian hari menjadi otak dari Stargate. Ingo Swann juga adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah Remote Viewing.

Tentu saja, CIA tidak sekedar hanya tertarik menyelidiki fenomena ini. Mereka juga menyelidiki kemungkinan penggunaannya di dalam dunia intelijen.

Dalam proyek ini, para peneliti mengembangkan satu set protokol yang dimaksudkan untuk membuat pengalaman-pengalaman paranormal seperti remote viewing menjadi lebih scientific. Mereka juga secara aktif berusaha menemukan metode yang bisa meminimalisir ketidakakuratannya.

Proyek ini dianggap sebagai usaha terakhir dalam komunitas intelijen Amerika dan para "viewers" ini hanya akan diberi tugas jika semua usaha lain telah dicoba dan gagal.

Pada masa jayanya, proyek ini memiliki laboratorium penelitian hingga 14 unit di seluruh Amerika dan paling tidak ada 22 remote viewers yang bekerja untuk menyediakan data intelijen.

Ketika proyek ini ditutup pada tahun 1995, paling tidak masih ada tiga orang remote viewer yang masih aktif di CIA.

Remote Viewing dan Intelijen
Ketika tugas diberikan, seorang viewer akan masuk ke sebuah ruangan bersama seorang pemandu. Di ruangan ini viewer akan memproyeksikan pikirannya sambil berusaha tetap menjaga kesadarannya.

Sang pemandu kemudian akan menunjukkan sebuah lokasi atau kordinat sebuah wilayah di peta, lalu meminta viewer untuk mulai memproyeksikan pikirannya. Kemudian pemandu akan menanyakan apa yang dilihatnya. Sang viewer kemudian membuat catatan dan sketsa untuk menggambarkan impresi yang didapatkannya.

Salah satu aspek penting dalam teknik ini adalah, sang viewer tidak boleh memberikan penilaiannya sendiri atas impresi yang didapat. Jika ini diabaikan, maka impresi yang dihasilkan akan menjadi tidak akurat.

Tidak selesai sampai disitu, Jika viewer telah mendapatkan beberapa informasi, maka Informasi ini masih harus diverifikasi oleh pihak lain untuk menemukan penafsiran yang cukup tepat.

Walaupun informasi yang didapat para viewer tidak selalu berguna, namun, para viewer di proyek Stargate terbukti pernah menghasilkan beberapa informasi intelijen yang cukup luar biasa.

Keith Harary

Keith Harary adalah salah satu remote viewer yang direkrut ke dalam proyek Stargate.

Pada tahun 1979, terjadi krisis penyanderaan warga Amerika di Iran, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Iran Contra. Keith diminta untuk menyelidiki situasi di Iran dengan remote Viewing. Kemudian, Keith mulai memproyeksikan pikirannya.

Dari penglihatannya, Ia berhasil mengetahui kalau salah satu warga Amerika yang disandera di Iran "mengalami Nausea (Perasaan selalu ingin muntah) dengan satu sisi tubuhnya terluka/rusak" dan sandera itu "akan dibawa pulang dengan pesawat terbang beberapa hari kemudian".

Informasi ini cukup akurat. Seorang sandera yang bernama Richard Queen ternyata mengidap lemah otot, mata rabun, kordinasi tubuh yang kacau balau, vertigo dan multiple sclerosis yang mempengaruhi saraf di satu sisi tubuhnya. Akibatnya, Queen dilepas oleh para penyandera di Iran dan presiden Jimmy Carter mengirim sebuah pesawat untuk membawanya pulang.

Patrick Price
Patrick Price adalah seorang remote viewer yang lain. Berbeda dengan viewer lainnya, Patrick memiliki akurasi yang sangat luar biasa. Di dalam proyek Stargate, kemampuannya boleh dibilang menyamai Ingo Swann, sang otak dari Stargate, dan persaingan di antara keduanya telah melegenda di kalangan CIA.

Pada tahun 1973, Patrick diberikan sebuah kordinat di wilayah Rusia dan diminta mendeskripsikan impresi yang didapatkannya mengenai wilayah tersebut. Hasilnya, para petinggi militer terkejut karena ia mendeskripsikan adanya sebuah fasilitas militer super rahasia di tempat itu.

Patrick yang tidak memiliki latar belakang militer atau intelijen bahkan mampu menyediakan daftar nama proyek yang berhubungan dengan aktifitas yang sedang berlangsung, termasuk proyek yang sangat sensitif dan rahasia. Ia bahkan bisa menyebut nama kode untuk fasilitas itu, tata letaknya dan nama orang-orang yang terlibat dalam proyek rahasia itu secara akurat.

Salah seorang petinggi CIA pernah mendeskripsikan Patrick dengan kalimat "He was extraordinarily accurate, unbelievably accurate".

Sekarang kalian tahu mengapa Uni Sovyet bisa runtuh dan takluk dengan Amerika Serikat. Sayangnya Patrick meninggal pada tanggal 14 Juli 1975 sebelum sempat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi.

They are still watching
Pada tahun 1995, CIA melihat bahwa proyek ini tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap intelijen. Jadi, mereka memutuskan untuk menutup proyek senilai 20 juta dolar ini untuk selamanya, walaupun banyak yang percaya kalau mereka masih menjalankannya secara diam-diam.

Setelah ditutup secara resmi, para veteran stargate yang masih hidup mulai terbuka mengenai subyek remote viewing kepada publik Amerika. Salah seorang Viewer bernama David Morehouse misalnya, mendirikan sebuah perusahaan yang khusus melayani pelatihan remote viewing untuk pengembangan diri manusia.

Paul H Smith kemudian mendirikan RVIS, juga perusahaan yang bergerak dalam bidang pelatihan remote viewing. Ia juga kepala dari IRVA (International Remote Viewing Associations), sebuah organisasi yang terdiri dari para veteran Stargate dan paranormal swasta generasi terbaru.

Lyn Buchanan, sang ahli telekinesis, bersama dengan Mel Riley, remote viewer Stargate, mendirikan PSI (Problems Solutions Innovations) yang juga menyediakan jasa Remote Viewing.

Jadi, berhati-hatilah, karena kalian tidak tahu siapa yang sedang mengintip.

Bagaimana Mengekstrak Gambar dari Dokumen Office?

Dokumen office seperti word, excel dan power point dapat ditambahkan gambar sebagai penunjang isi dokumen. Memasukkan gambar kedalam dokumen office memang mudah, tetapi bagaimana jika Anda perlu untuk menyimpan gambar dari file dokumen tersebut?. Anda dapat menyalin gambar dengan membuka dokumen dan menyalin gambar satu-satu. Tentu ini bukan cara yang praktis untuk mengambil gambar dari beberapa dokumen sekaligus.
Untungnya ada tool yang cukup ringan dan portabel yang dapat mengambil gambar dari format dokumen tanpa perlu membuka file dokumen satu persatu.
Tak perlu panjang lebar lagi dibawah ini bagaimana cara mengekstrak gambar dari dokumen office:
1. Download software Office Image Extraction Wizard.
2. Jalankan Office Image Extraction Wizard.exe, setelah program terbuka, tentukan dokumen yang akan diambil gambarnya.

3. Tentukan juga tempat menyimpan hasil gambar.
4. Klik Next lalu klik Start untuk memulai proses ektrak gambar.
Software Office Image Extraction Wizard dengan cepat dapat mengekstrak gambar yang ada di dokumen office. Namun sayangnya software ini shareware dan membatasi ektrak 3 gambar dari 1 dokumen kecuali Anda mau membeli versi penuhnya tanpa batasan ektrak gambar.

Kisah Warga Bandung Diculik Alien


Ilustrasi Alien

Kuranglah adil rasanya andai UFO yang diceritakan cumalah UFO made in luar negeri. Di negeri kita sendiri tidak sedikit terjadi perjumpaan antara manusia dengan makhluk-makhluk langit tersebut. Di antara yang rada-rada bisa dipercaya ialah kesaksian seniman rupa Sudjana Kerton yang mengaku diculik UFO di Dago Pakar.

Sebelum berangkat ke luar negeri, Kerton yang pelukis tidak pernah tahu apa itu UFO, lebih-lebih lagi untuk mempercayainya. Namun, setelah ia bermukim di negerinya Paman Sam, ia telah mengalami pemandangan aneh yang seumur hidup tidak akan dilupakannya. Tatkala itu ia tengah berada di Denver. Bumi rata Denver romantis tersepuh cahaya bulan penuh! Kerton tengah memandang langit dari sebuah park. Tatkala tiba-tiba dikejutkan oleh sebuah fenomena aneh berada tinggi dari cakrawala. Ternyata "benda" yang dilihatnya itu berbentuk cerutu besar yang tengah melayang diam di atas langit, yang tubuhnya berubah-ubah warna hijau - kuning. Dan setelah cukup lama diperhatikannya, dari seputar benda (pesawat tak dikenal) itu menyorot lampu-lampu yang tak terhitung banyaknya. Itu terjadi pada bulan Agustus 1953.


Alien

Setelah kejadian di Denver malam itu, Kerton mulai tertarik membaca buku-buku laporan mengenai UFO yang ditulis oleh berbagai penulis kawakan di seluruh pelosok dunia. Dan dari beberapa referensi yang dibacanya, ia menemukan kesimpulan sementara bahwa mungkin saja yang dilihatnya di Denver malam itu adalah pesawat induk (mothership) dari angkasa luar yang juga pernah dipergoki dan dipotret oleh George Adamski di Desert Centre.

Setelah mengalami pengelihatan berkesan itu, kerap muncul firasat yang menggoda seakan-akan "berbisik" sebuah perintah bahwa ia berserta keluarga mesti cepat-cepat pulang ke Indonesia guna membangun sebuah rumah di atas perbukitan. Entah bagaimana, ternyata firasat yang berupa "perintah" tersebut tanpa pikir panjang diturut oleh sang seniman yang menjadi tukan melamun itu. Maka pulanglah ia ke Bandung dengan memboyong isteri bule yang berkebangsaan Amerika beserta putrinya yang blaster. Setelah itu segeralah ia membangun rumah di perbukitan Pakar yang strategis, yang bentuknya koq cukup aneh yang mirip piring terbang.

Dalam ceramah khusus di hadapan Rotary Club, yang juga saya sendiri hadir di sana, Sudjana Kerton banyak menuturkan pengalaman khusus setelah mendiami "sangkar bundarnya" yang terpencil. Ternyata UFO tidak saja betah di Denver atau New York, tetapi bukit Pakar yang tak kesohorpun dikunjunginya berkali-kali, seakan-akan para pilot UFO telah tahu bahwa Kerton pulang ke tanah leluhurnya.

Dalam pengakuannya, seniman yang telah memiliki reputasi internasional itu, sering sekali menyaksikan piring terbang yang menyorotkan sinar-sinar aneh di atas rumahnya, yang isterinya sendiri tidak melihatnya. Oleh kenyataan itu, sering sang isteri yang bule menuduh crazy kepada Kerton yang digilai piring terbang. Namun, pengalaman yang paling berkesan kepadanya ialah tatkala ia "didatangi" piring terbang di larut malam tahun 1979 yang sunyi tatkala ia sambil setengah ngantuk membaca buku sendirian. Pesawat asing berwujud cakram yang kerap disaksikannya itu menyorotkan cahaya ke perbukitan Dago Pakar di malam hari seakan-akan mencari sesuatu, kali ini meluncur mendekat ke arah sanggar Kerton. Ya, mendekat dan terus mendekat, sehingga kilaunya memantul ke pucuk pepohonan di sanggar sang seniman.

Ia tersentak terkejut bukan main karena wahana yang menyilaukan itu semakin dekat saja seakan ingin melahapnya. Tiba-tiba menyorotlah sinar aneh ke sekujur tubuhnya, yang seakan-akan menghipnotis kesadarannya. Jiwanya berontak ingin lari menjauh, namun apa daya tangan tak sampai, tubuh serasa kaku, lemas, bersama kesadaran asing yang menyelimutinya. Dalam "setengah mimpinya" itu, tiba-tiba Kerton merasa dijemput dua makhluk asing mirip robot setinggi kira-kira 95 cm. Dan oleh kedua makhluk yang jalannya "kaku" itu, Kerton dituntun tanpa mampu menolak, melewati pekarangan rumahnya, lantas diboyong ke pesawat yang mengambang di atas tanah, lewat berkas cahaya yang menyilaukan seakan sebuah tangga elektromagnetik yang amat halus.

Dalam "setengah mimpi", Kerton merasa dibawa ke sebuah tempat yang amat asing yang warnanya serba putih, sambil ia sendiri bertanya-tanya dalam hati: masihkah ia berada dalam pesawat, ataukah telah diboyong ke sebuah planet yang jauh?

Dalam setengah sadar, di tempat yang sarwa putih itu, Sudjana Kerton berjumpa dengan empat orang "makhluk asing" yang juga sarwa putih dengan tinggi kira-kira lebih dari 3 meter. Kerton masih ingat bahwa makhluk-makhluk besar jangkung itu mirip-mirip orang mongol, dengan mata yang sipit yang ujung-ujungnya mencuat sedikit ke atas, mulut mereka tampak sekadar garis tipis yang melintang, hidung tajam, disertai kepala yang pada botak tanpa rambut.


Masih dalam suasana setengah sadar, Kerton tak ingat persis apa yang telah dilakukan "makhluk-makhluk asing" itu terhadapnya tatkala ia berada di tempat yang putih itu. Maka barulah ia sadar, setelah tiba-tiba kembali di tempat semula (di beranda rumahnya), tempat ia diculik dua manusia robot. O ya, ternyata tersisa sekilas ingat tatkala ia pertama tiba di dalam pesawat asing itu, menyaksikan gambar yang rumit yang terukir di dinding (mungkin peta bintang).

Tatkala pulih kesadarannya, UFO itu lenyaplah sudah. Sekilas merinding setelah ia ingat mimpi buruk telah terjadi. Memang mula-mula peristiwa yang tak ada duanya itu dianggap cuma mimpi. Namun, ooohhhh..., kakinya ternyata penuh lumpur!

Di dalam kebingungan yang semakin menyelubungi, sang mentari semakin menyiangkan alam, akhirnya Kerton sadar bahwa ia "pengalaman itu" tidaklah sekedar mimpi, lebih-lebih lagi setelah disaksikannya gamblang bekas kaki-kakinya sendiri serta bekas kaki-kaki makhluk-makhluk asing itu terlukis jelas di tanah pekarangannya, yang basah dan gembur.

Setiap bangun pagi-pagi, biasanya Kerton melepas ayam-ayam peliharaannya untuk diawur (diberi gabah). Namun, aneh pada pagi setelah kejadian itu, ayam-ayamnya ternyata pada munyung (sakit), tak mau keluar kandang selama tiga hari, seakan-akan merasakan ketakutan yang luar biasa. Mungkinkah disebabkan karena pengaruh "elektromagnetik" yang dipancarkan piring terbang itu?

Guna mengukuhkan bukti-bukti yang autentik dalam peristiwa yang luar biasa itu, Sudjana Kerton tak lupa membikin cetakan coran gips dari bekas kaki sang penculik yang andai diperhatikan cukup teliti tampak jelas jemari kaki-kaki itu berwujud runcing canggih seakan panjang pendeknya bisa distel, disesuaikan dengan situasi kemiringan tanah yang diinjaknya. Rupanya makhluk-makhluk pendek yang menuntut Kerton itu cuma robot yang dikemudikan langsung dari kokpit piring terbang.

Konfigurasi Server DHCP Dan Internet Sharing Slackware Linux

Slackware tidak datang dengan script / alat untuk mengkonfigurasi berbagi internet & dhcp server (CMIIW), di sini saya mencoba untuk membuat script sendiri.
Langkah 1, menyiapkan dhcpd.conf sebagai root, lakukan:
nano /etc/dhcpd.conf
menyiapkan seperti ini :

# dhcpd.conf
#
# Configuration file for ISC dhcpd (see 'man dhcpd.conf')
#
option domain-name-servers 192.168.1.1, 8.8.8.8; #this is dns server
ddns-update-style none;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
option routers 192.168.1.1; #set to your gateway IP address
option subnet-mask 255.255.255.0;
range 192.168.1.101 192.168.1.240; #set your own range
}

Langkah 2, membuat script layanan dhcp sebagai root, lakukan:
touch /etc/rc.d/rc.dhcpd && chmod 755 /etc/rc.d/rc.dhcpd
copy paste script ini ke file di atas (rc.dhcpd)

#!/bin/sh
INTERFACES="vboxnet1" #set this to your network interface which connected to LAN

dhcpd_start() {
if [ -x /usr/sbin/dhcpd ]; then
echo "Starting DHCPD"
/usr/sbin/dhcpd $INTERFACES
fi
}
dhcpd_stop() {
killall dhcpd
}
dhcpd_restart() {
dhcpd_stop
sleep 2
dhcpd_start
}

case "$1" in
'start')
dhcpd_start ;;
'stop')
dhcpd_stop ;;
'restart')
dhcpd_restart ;;
*)
echo "usage $0 start|stop|restart" ;;
esac

Langkah 3,menciptakan layanan Internet Sharing sebagai root, lakukan:
touch /etc/rc.d/rc.share-inet && chmod 755 /etc/rc.d/rc.share-inet
copy paste script ini ke file yang disebutkan di atas :

#!/bin/sh

    # Interface Connected to Internet

    INTERNET="ppp0" #ie eth0

    # Interface Connected to LAN/Network

    LAN_IN="vboxnet1" #ie eth1 or wlan0

    start_share() {

    echo "starting Internet sharing"

    iptables -F

    iptables -X

    iptables -t nat -F

    iptables -t nat -X

    iptables -t mangle -F

    iptables -t mangle -X

    #modprobe ip_conntrack

    #modprobe ip_conntrack_ftp

    echo "1" > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

    iptables -P INPUT DROP

    iptables -P OUTPUT ACCEPT

    iptables -A INPUT -i lo -j ACCEPT

    iptables -A OUTPUT -o lo -j ACCEPT

    iptables -A INPUT -i $INTERNET -m state --state ESTABLISHED,RELATED -j ACCEPT

    iptables --table nat --append POSTROUTING --out-interface $INTERNET -j MASQUERADE

    iptables --append FORWARD --in-interface $LAN_IN -j ACCEPT

    iptables -A INPUT -i $LAN_IN -j ACCEPT

    iptables -A OUTPUT -o $LAN_IN -j ACCEPT

    echo "finish setting up internet sharing"

    }

    stop_share() {

    echo "stoping internet sharing service"

    echo "0" > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

    iptables -F

    }

    case "$1" in

    'start')

      start_share

      ;;

    'stop')

      stop_share

      ;;

    'restart')

      stop_share

      sleep 2

      start_share

      ;;

    *)

      echo "usage $0 start|stop|restart"

    esac
 
Langkah 4, menambahkan layanan tersebut ke / etc / rc.d / rc.M untuk memulai secara otomatis saat boot tambahkan sebelum memulai rc.local, sehingga akan menjadi seperti ini:

if [ -x /etc/rc.d/rc.dhcpd ]; then
. /etc/rc.d/rc.dhcpd start
fi

# start share internet connection
if [ -x /etc/rc.d/rc.share-inet ]; then
. /etc/rc.d/rc.share-inet start
fi

# Start the local setup procedure.
if [ -x /etc/rc.d/rc.local ]; then
. /etc/rc.d/rc.local
fi

Langkah 5, pengujian konfigurasi (via virtualbox) / etc / rc.d / rc.share-inet start
/etc/rc.d/rc.dhcpd start
/etc/rc.d/rc.bind start

 
Copyright © 2011. COMASTNET - All Rights Reserved