Headlines News :

POPULAR POST

Konfigurasi Apache 2 untuk keperluan VirtualHost

Setelah memahami dan berhasil menjalankan apache dengan konfigurasi minimal, mungkin kita membutuhkan lebih dari satu aplikasi dengan alamat lebih dari satu. Saya tidak membahas tentang pengalamatan domain seperti pada DNS server, tapi hanya memanfaatkan fitur apache yang bisa memuat lebih dari satu alamat dalam satu server, biasa disebut virtual host.

Sekali lagi saya mohon ma'af kalau istilah yang saya pakai tidak pas :D Oke.. untuk tujuan tersebut di atas, saya hanya mencoba cara sederhana agar kita mempunyai lebih dari satu alamat untuk lebih dari satu aplikasi webbase. Berikut langkah-langkah yang saya lakukan.

Pertama

Kita tentu harus tau dimana letak file konfigurasi apache, dan yang sering kita ubah adalah file httpd.conf dan httpd-vhosts.conf. Sebenarnya dulu waktu masih pakai apache 1 isi file httpd-vhosts.conf telah ada dalam file httpd.conf.

Pada tulisan pertama tentang apache untuk php, saya telah menyinggung sedikit tentang konfigurasi dasar untuk membuat apache berjalan sesuai yang diharapkan. Sekarang kita tinggal melanjutkan setingan berikutnya untuk mengaktifkan fitur virtual host. Sekarang edit file /etc/httpd/httpd.conf hilangkan tanda pagar pada baris ke 447 seperti ini


Include /etc/httpd/extra/httpd-vhosts.conf

Kedua

edit juga file /etc/httpd/extra/httpd-vhosts.conf, berikan tanda pagar “#” pada baris yang menyatakan tag virtual host (27 - 42), seperti ini

#
# ServerAdmin webmaster@dummy-host.example.com
# DocumentRoot /www/docs/dummy-host.example.com
# ServerName dummy-host.example.com
# ServerAlias www.dummy-host.example.com
# ErrorLog /var/log/httpd/dummy-host.example.com-error_log
# CustomLog /var/log/httpd/dummy-host.example.com-access_log common
#

#
# ServerAdmin webmaster@dummy-host2.example.com
# DocumentRoot /www/docs/dummy-host2.example.com
# ServerName dummy-host2.example.com
# ErrorLog /var/log/httpd/dummy-host2.example.com-error_log
# CustomLog /var/log/httpd/dummy-host2.example.com-access_log common
#


dan tambahkan satu block tag virtual host di bawahnya dengan mengkopi salah satu block tag yang ada serta rubah beberapa item yang penting, yaitu DocumentRoot (yang menentukan path aplikasi kita), ServerName (yang menyebutkan alamat url dari aplikasi kita), untuk ErrorLog dan CustomLog sebenarnya optional, bila tidak ditentukan, maka log akan ditulis di file log utama milik apache. Namun bila kita ingin mencatat log tersendiri, terlebih dahulu buat file log tertentu dan perhatikan pathnya, dalam contoh dibawah ini, saya menyimpan file lognya di /var/log/httpd/wisuda2007-*

ServerAdmin webmaster@dummy-host2.example.com
DocumentRoot /home/bdk/wisuda2007
ServerName wisuda2007.org
ErrorLog /var/log/httpd/wisuda2007-error_log
CustomLog /var/log/httpd/wisuda2007-access_log common

Restart kembali service apachenya.

Ketiga
Kita harus menentukan alamat url untuk komputer kita sendiri yang bertindak sebagai klien. Kita bisa menggunakan service DNS menggunakan BIND (saya tidak bahas pada tulisan ini) atau kita masukkan/ tambahkan alamat url di dalam file /etc/hosts seperti ini

192.168.0.12 wisuda2007.org
perhatikan alamat IP yang saya tulis tersebut merupakan alamat IP dari server yang menjalankan service apache, kalau kita memasang service apachenya di komputer kita sendiri, berarti kita isikan alamat ip komputer kita. Pastikan kita sudah membuat satu direktori /home/bdk/wisuda2007 yang telah terisi file-file aplikasi webbase kita dan jangan lupa memberikan permission untuk bisa diakses oleh daemon apache.

Nah.. sampai disini konfigurasi apache sudah siap di test. Silahkan buka browser dan set alamat url ke http://wisuda2007.org, seharusnya kita sudah dapat mengakses webserver apache dengan alamat tersebut.

Namun sayang ternyata pengalaman saya terdapat tulisan besar Forbidden. Solusinya saya melakukan tahap keempat berikut ini.

Keempat

Apache 2 ternyata mengatur konfigurasi keamanan dengan ketat sampai ke urusan DocumentRoot, di mana ini berbeda dari apache 1 dulu. Kita harus menambahkan rule untuk mengatur hak akses dalam DocumentRoot yang telah kita tentukan sebelumnya. Dalam contoh yang saya buat, saya hanya melakukan kopi paste dari default DocumentRoot untuk localhost yang ada di file /etc/httpd/httpd.conf dan ternyata berhasil. Tapi saya minta ma'af tidak bisa menjelaskan secara detail bagaimana rules itu seharusnya dibuat, soalnya ini juga cuman insting doank, yang penting jalan :P.

Edit kembali file /etc/httpd/extra/httpd-vhosts.conf, tambahkan beberapa baris dalam tag VirtualHost yang telah kita buat sebelumnya seperti ini

ServerAdmin webmaster@dummy-host2.example.com
DocumentRoot /home/bdk/wisuda2007/html
ServerName wisuda2007.org
ErrorLog /var/log/httpd/wisuda2007-error_log
CustomLog /var/log/httpd/wisuda2007-access_log common

Options Indexes FollowSymLinks
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all

Setelah kita simpan file konfigurasinya dan restart kembali service apache-nya, langsung kita tes kembali dari browser dengan alamat url tersebut. Pengalaman saya, halaman web yang kita tuju sudah bisa dilihat dalam browser, yang artinya kita telah berhasil membuat satu alamat virtual host dari webserver apache. Bila kita menginginkan alamat virtualhost lebih dari satu, kita bisa menambahkan tag VirtualHost seperti contoh di atas, dan jangan lupa menentukan juga link url server dimaksud dalam file /etc/hosts di klien atau memasangnya di server DNS menggunakan BIND, sehingga seting hanya dilakukan sekali saja di sisi server.

Sekali lagi ini hanya tahap awal dan permulaan kita untuk memahami dan sekedar merasakan konsep VirtualHost di apache. Ingat contoh di atas hanya sebuah contoh, jadi kita tidak bisa sekedar kopi paste apa yang ada dalam tulisan ini, sebaiknya kita pahami maksudnya dan melakukan testing serta improvisasi sendiri di komputer kita. Untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi, saya sarankan terus membaca konfigurasi, help, manual, dokumentasi dan ikuti forum apache di internet. Masih banyak fitur tentang VirtualHost apache yang masih belum tergali di sini. Selamat mencoba... !

Misteri Perang Nuklir Mahabaratha


Ratusan panah-panah api (missile) berterbangan dilangit, tak kalahnya panah-panah api berekor panjang (laser) juga terlihat membelah cakrawala, bola-bola api raksasa (nuclear blast) menyilaukan dan membutakan mata, semua itu diakhiri suara menggelegar yang memekakan telinga, ribuan nyawa manusia dan hewan melayang tak terkira dan menyisakan kehancuran yang dahsyat di berbagai tempat dimuka Bumi tercinta.

Apa mungkin 15.000 tahun SM, ada perang nuklir dan peradaban manusia sudah demikian tinggi? Padahal, teknologi nuklir merupakan teknologi hi-tech yang dikerjakan oleh para ahli fisika.

Kesalahan kecil yang terjadi pada peralatan atau prosesnya dapat menjadi bencana, penebar maut. Seperti kebocoran di reaktor nuklir Chernobyl milik Rusia yang menelan banyak korban jiwa karena radiasi radio aktif.

Ada kabar menarik dari arkeolog India. Ditemukan sejumlah bukti yang menunjukkan di India diduga pernah terjadi 2 perang besar yang menggunakan senjata pemusnah massal.

Penelitian dilakukan oleh oleh Michael Cremo tahun 2003, arkeolog senior dari AS. Selama 8 tahun, penganut agama Hindu ini meneliti narasumber dari kitab suci Weda dan Jain, yang ditulis pendeta Walmiki, ribuan tahun lalu. Cremo tertarik menginvestigasi dan mendalami dua kitab suci tersebut.

Ia menemukan nama-nama yang tertera di kitab tersebut ada di India. Ditemani tim dan rekannya, Dr.Rao C.S, arkeolog terkemuka India, ia meneliti dengan perangkat canggih “penjejak waktu” 
( thermoluminenscence dating method ) untuk setiap obyek.


Dengan karbon radio isotop, keakuratan umur objek mampu dijejak hingga miliaran tahun ke belakang. Kitab Weda ternyata bisa menjadi nara sumber akurat, mengungkap kisah-kisah sebenarnya beribu tahun lalu. Tak semata kitab suci.

Mereka mencoba mengupas isi kisah Mahabarata, dari awal kejadian hingga perang Bharatayudha, ditandai berakhirnya perjalanan keluarga Bharata. Mereka yang berperang, berasal dari keturunan Pandu dan Destrarata, 2 bersaudara.

Baratayuda, adalah istilah yang dipakai di Indonesia untuk menyebut perang besar di Kurukshetra antara keluarga Pandawa melawan Korawa. Perang ini merupakan klimaks dari kisah Mahabharata, yaitu sebuah wira carita terkenal dari India.

Dr.Rao meneliti bukti-bukti sejarah di lautan, di teluk Gujarat, untuk mengungkap bukti keberadaan Kerajaan Dwaraka. Istana Sri Krisna, otak penggalang strategis dari pihak Pandawa. Konon, kerajaan ini musnah ditelan gelombang laut tahun 1478 SM, setelah perang Bharatayudha tahun 1443 SM.


Princes of the Indonesian epic, Bharata Yhuda or The Great Battle, are carved in stone in this monument in Freedom Square. Bhatara Kresna and Raden Arjuna Sastra are two handsome princes of the Pandawa Lima lineage, shown here inspecting the war front battle station. with a bow and arrow, riding a chariot of eight galloping horses – a scene supposedly taken from Bharata Yuda War when Arjuna defeated Karna. The monument holds great significance for the locals, with some believing that the very figure opens a door to the spiritual world.

Michael Cremo mengadakan penelitian di daratan, diantaranya: Indraprasta, Hastinapura, dan padang Khurusethra, bekas perang itu terjadi. Seperti diketahui, Indraprasta merupakan tempat bermukim keluarga Pandawa di awal perjuangan merebut Hastina. Khurusethra adalah bekas pertempuran dahsyat keluarga Bharata.

Para ahli menemukan banyak bukti yang mengejutkan. Tanah tegalan luas itu ternyata tak ditumbuhi tanaman apa pun, karena tercemar radio aktif. Pada puing-puing bangunan atau sisa-sisa tengkorak manusia yang ditemukan di Mohenjo Daro tercemar residu radio aktif yang cukup pekat.

Menurut Dr.Indrajit, ahli termonuklir, hal ini terjadi diduga akibat radiasi ledakan termonuklir skala besar dalam peperangan tersebut. Jelasnya terdapat dalam kalimat Weda yang diterjemahkan bebas seperti ini, ”Arjuna yang gagah berani, duduk dalam Weimana/ Vimana.


Terlihat relief Vimana sedang melayang di kanan atas

Dalam Ufology, Vimana adalah wahana mirip piring terbang. Bahkan ada teori, bahwa dulunya Vimana adalah istilah untuk kendaraan alien yang berperang dengan manusia Bumi yang pada saat itu juga sudah canggih.

Teori kedua dalam Ufology, bahwa dulunya ada dua ras alien yang memperebutkan Bumi dan menghasilkan radiasi-radiasi yang hingga kini masih dapat dibuktikan.

Oleh kerenanya, manusia mengganggap bahwa para alien tersebut adalah “Dewa-dewa dari langit” yang sangat tangguh dan perkasa, lalu manusia membuat ceritanya dalam kitab-kitab Hindu.

Vimana dapat mendarat di tengah air, lalu mengangkat gendewa dan meluncurkan sebatang anak panah. Semacam senjata mirip rudal/ roket, yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang bersinar terang di atas wilayah musuh.

Curahannya seperti hujan lebat yang deras, mengepung musuh dengan kekuatan dahsyat. Setelah panah itu tiba pada sasarannya, dalam sekejap sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk seperti cendawan raksasa merekah di atas wilayah kurawa.

Angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada dalam kegelapan menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai bertiup wuuus… wuuus, disertai debu pasir.

Burung-burung bercicit panik seolah-olah langit runtuh dan bumi gonjang-ganjing. Sementara itu di atas langit, matahari seolah-olah bergoyang, panas membara memancarkan udara mengerikan, membuat bumi berguncang, dan gunung-gunung bergoyang.”


“Di kawasan darat yang luas, binatang-binatang mati terbakar dan berubah bentuk. Air sungai kering kerontang, ikan, udang dan hewan laut lainnya, semuanya mati.”

“Saat panah (apakah roket atau senjata laser?) meledak, suaranya bagaikan halilintar, membuat prajurit musuh berjatuhan bagaikan batang pohon yang terbakar hangus. Akibat yang ditimbulkan oleh senjata Arjuna tersebut, tercipta badai api, diikuti ledakan dahsyat yang memancarkan debu beracun (radio aktif?).”

Menurut kepercayaan populer Kuil Mahabalipuram bukan suatu kuil, tetapi suatu candi yang terakhir dari serangkaian tujuh candi, enam di antaranya telah tenggelam.

Penemuan bangunan utama reruntuhan itu terjadi pada bulan April 2002 di lepas pantai Mahabalipuram di Tamil Nadu, India Selatan, pada kedalaman 5 hingga 7 meter (15-21 kaki) dilakukan oleh tim gabungan dari Dorset Scientific Exploration Society (SES) dan India’s National Institute of Oceanography (NIO).

Penyelidikan di lokasi masing-masing ditemukan batu, sisa-sisa tembok yang tersebar, batu persegi dan blok persegi panjang dan platform besar dengan undak-undakan yang menuju ke sana. Semua ini berbaring di tengah-tengah formasi geologis batuan lokal.

Terdapat 4 sosok singa di empat lokasi, reruntuhan itu disimpulkan menjadi bagian dari kompleks candi.

Dinasti Pallava, yang menguasai wilayah itu selama abad ke-7 Masehi, dikenal memiliki banyak bangunan batu keras seperti struktural candi di Mahabalipuram dan Kanchipuram.



Poet Dwarka (India)
Di antara yang paling menarik dari penemuan-penemuan arkeologi yang dibuat di India dalam beberapa tahun terakhir adalah yang dibuat di lepas pantai dan Bet Dwarka Dwarka di Gujarat.

Penggalian telah berlangsung sejak 1983. Ini adalah dua tempat yang terpisah 30 km satu sama lain. Dwarka berada di pantai laut Arab, dan Bet Dwarka adalah di Teluk Kutch.

Kedua tempat ini dihubungkan dengan legenda tentang Kresna yang baik. Ada banyak candi di sini, terutama yang termasuk ke dalam periode abad pertengahan.

Dinilai sebagai salah satu dari tujuh kota paling tua di negara ini, kota legendaris Dvaraka adalah tempat kediaman Lord Krishna. Hal ini diyakini bahwa akibat kerusakan dan kehancuran oleh laut, Dvaraka telah tenggelam enam kali!

Untuk memperluas dan memperdalam penelitian ini, Unicef dan NASA membantu pemotretan dengan citra lansat satelit. Dari hasil riset dan pemotretan yang difokuskan di hulu sungai Gangga, para arkeolog menemukan banyak sisa puing bangunan yang telah menjadi batu hangus.



Batu besar reruntuhan ini ketika dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Ketika dicoba melebur bebatuan tsb, ternyata dibutuhkan suhu minimal 1.800 derajat celcius! Batu biasa dalam keadaan normal tak mencapai suhu ini.

Kecuali pada benda-benda yang terkena radiasi nuklir, baru bisa mencapai suhu yang demikian tinggi. Di pedalaman hutan primitif India, peneliti juga menemukan lebih banyak reruntuhan batu hangus.

Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batu dalam bangunan juga telah di-kaca-lisasi. Para peneliti heran, selain di India, batu radiasi juga ditemukan di bekas Kerajaan Babilonia Kuno, Gurun Sahara dan Gurun Gobi di Mongolia!

Inilah bukti reruntuhan perang nuklir prasejarah, derajat radiasi masih terekam meski kejadiannya ribuan tahun SM ( Sebelum Masehi ). Batu kaca pada reruntuhan tersebut, semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan nuklir saat ini.

Diduga kuat perang Bharatayudha adalah perang nuklir yang terjadi antara 30.000 – 15.000 SM. Untuk meneliti lebih jauh penyebaran batu radiasi ini, para ahli nuklir PBB akan mengungkapnya dalam program khusus.


Penelitian yang dilakukan Dr. Rao di bawah lautan didasarkan petunjuk Weda, bahwa Kerajaan Dwaraka ditelan laut beberapa saat setelah Bharatayudha usai. Kerajaan Dwaraka adalah kediaman Sri Krisna, raja yang pegang kendali strategis di perang saudara ini.

Dalam kitab suci Hindu, ia merupakan jelmaan Dewa Wisnu, pemelihara perdamaian. Keberadaan Dwaraka dilakukan selama 8 tahun, dan baru jelas setelah dibantu citra satelit NASA. Dari sana ditemukan jejak kerajaan tersebut di bawah Teluk Gujarat.

Setelah ada petunjuk pasti, akhirnya Dwaraka berhasil ditemukan dalam keadaan hancur digulung gelombang Laut Arab yang cukup dahsyat. Dari hasil investigasi, banyak temuan berharga indikator kehidupan makhluk 15.000 tahun lalu.

Selain tembikar, ada bongkahan batu besar yang diduga benteng dan dinding istana. Batuan dipenuhi ornamen indah, lonceng kuil dari tembaga, jangkar kapal, pot bunga dari keramik, serta uang emas dan tembaga.

Penemuan logam ini memperlihatkan kepada kita, bahwa peradaban 30.000 – 15.000 tahun lalu ternyata sudah tinggi. Tak heran temuan ini mengindikasikan penggunaan senjata pemusnah massal di perang itu.


space wars & star wars (ilustrasi)

Bahkan menurut beberapa ahli yang lebih kontroversial malah menyatakan, bahwa pada masa lalu manusia sudah beberapa kali hampir mengalami pemusnahan massal akibat perang nuklir, perang bintang dan perang-perang besar lainnya.

Hingga manusia yang dapat bertahan hidup dan berlindung (survive) hanya tersisa ribuan jiwa saja, lalu mereka kembali ke zaman batu atau “seperti” zaman prasejarah.

Kemudian terus berkembang-biak kembali menjadi jutaan dan milyaran. Lalu terjadi lagi perang besar di bumi yang menyebabkan kemusnahan massal manusia, lalu berkembang-biak lagi, begitu seterusnya selama belasan kali.

Namun tak selamanya perang besar terjadi akibat peperangan antara manusia di bumi. Menurut paneliti yang tertarik masalah Ufology, manusia juga pernah melawan makhluk-makhluk luar angkasa atau alien, dan akhirnya juga menyisakan kehancuran dahsyat di Bumi.

Perlawanan ini juga membuktikan bahwa pada masa lalu peradaban manusia di bumi telah canggih, jika tidak canggih maka tak mungkin ras manusia berani melawan. Tapi akibat kekalahan teknologi yang jauh-jauh lebih canggih, ras manusia kalah namun berhasil untuk bertahan hidup dibawah pemukaan bumi.

Setelah beberapa dekade radiasi di permukaan bumi mulai menurun, merekapun mulai berani kembali ke permukaan dan memulai kembali peradaban ras manusia dari awal.

Menurut peneliti Ufology dan peneliti sejarah peradaban dunia yang kontroversial, peristiwa hampir punahnya ras manusia ini tak hanyak terjadi sekali, namun berkali-kali, dan manusia selalu dapat bertahan hidup walau hanya tersisa ribuan saja dan kembali memulai peradaban baru hingga suatu saat kembali maju dan canggih.


space battle & space wars (ilustrasi)

Dari penemuan-penemuan itu, Dr. Michael Creko membukukan laporan dalam 3 buku yang dicetak tahun 2006. Beberapa diantaranya:

Forbidden Archaelogis, The Hidden History of Human Race, dan Human Devolution, yang isinya menentang teori Darwin, tentang evolusi manusia.

Dr. Rao dari hasil karyanya memperoleh penghargaan “The World Ship Trust Award” dari PBB atas penemuan siklus kehidupan manusia yang memutus teori Darwin.

Pada awalnya, kisah-kisah inilah yang dibukukan dalam kitab Hindu dan menjadi kisah yang menarik tentang perang besar pada zaman dahulu kala ini (Armageddon).

Bahkan di Indonesia saat agama Hindu masuk ke Nusantara, cerita perang ini telah menjadi budaya Indonesia terutama di Jawa dan Bali.

Budaya ini telah melekat di Indonesia hingga kini, salah satunya melalui tradisi Wayang, baik itu wayang orang atau wayang kulit bahkan wayang golek.

Cerita tentang Baratayudha tersebut tetap mengakar hingga ke generasi muda di Indonesia sebagai generasi penerus kebudayaan tua ini. Karena cara ini adalah salah satu jalan agar kisah heriok ini tetap lestari di kemudian hari.

Cara lainnya untuk melestarikan kisah ini juga dilakukan dengan penulisan buku-buku dari banyak literatur-literatur kuno di zaman Hindu. Bahkan sudah ada beberapa permainan (games) elektronik di komputer tentang kisah peperangan Ramayana dan Baratayudha ini.


Di Indonesia, cerita pewayangan seperti perang Bharata Yudha (kisah perang di Mahabharata) masih banyak diceritakan langsung secara turun-temurun oleh para orang tua kepada generasi mudanya.

Selain itu, masih banyak pula kakek-nenek dan orang tua dari generasi sebelumnya terus menceritakan kembali kisah menarik ini kepada anak dan cucunya, termasuk di dalamnya tentang kisah perang Baratayudha.

Namun banyak pula peneliti dan budayawan yang menyatakan bahwa kisah itu hanya sekedar mitos atau fiksi kuno belaka.

Tapi itu semua dapat dipatahkan dengan penemuan-penemuan arkeologi dan sejarah yang sama-sama bersinergi dan dapat membuktikan fakta-fakta yang ada dan telah terjadi di lapangan.

Karena bisa jadi, itu semua memang bagian dari sejarah yang nyata bagi peradaban ras manusia di muka Bumi untuk selalu bertahan dari kepunahan. “Life will find the way…” (berbagai sumber)


Solusi Mengatasi USB Devices Not Recognized

Ketika sedang bekerja dengan perangkat USB, entah itu printer, flashdisk atau harddisk. Tiba-tiba tanpa hardware tersebut tidak berfungsi.


Anda mendapatkan pesan error “USB Device Not Recognized” tiap kali anda memasukkan kembali device tersebut ke port USB. Apa yang terjadi?

Ada beberapa jawaban yang bervariatif. Saya sudah menyusunnya berikut solusi masalah masing-masing. anda bisa memilih sesuai dengan kemungkinan terdekat dengan kasus yang anda alami.

Permasalahan yang menyangkut pesan error ‘USB Not Recognized‘ adalah sebagai berikut:

1. Permasalahan Paling Umum
Device/Perangkat yang sedang anda pakai termasuk dalam perangkat yang rawan terhadap perubahan arus listrik dan gangguan listrik statis. Salah satu device yang sering mengalami hal ini adalah USB Flashdisk. Jika ada kebocoran arus sedikit saja dalam casing yang kemudian menjalar ke flashdisk, bisa jadi menyebabkan flashdisk mengalami malfungsi. Begitu pula jika tanpa diduga ada pengaruh dari listrik statis pada lingkungan di seputar terminal USB. Hal ini diperburuk dengan kualitas casing komputer yang kebanyakan beredar di Indonesia seringkali tidak memenuhi standar keamanan grounding listrik.
Solusi:

Bebaskan CPU dari arus listrik apapun selama beberapa saat. Matikan komputer, cabut perangkat USB Anda berikut semua kabel power yang masuk ke CPU dan Monitor. Tunggu 20 hingga 30 menit kemudian nyalakan seperti biasa. Untuk sebagian besar kasus, cara ini terbukti ampuh. Terkadang port USB yang longgar juga bisa jadi sebab gagalnya deteksi hardware USB.
Jika masih belum terdeteksi, gunakan Device Manager untuk melakukan scan guna menemukan hardware baru atau informasi perubahan hardware. Untuk melakukannya, Klik Start > Run > Ketik “devmgmt.msc” (tanpa tanda kutip) [OK].

Dari Menu Action, pilih “Scan for Hardware Changes“. Pilihan ini akan mengaktifkan deteksi hardware Windows untuk menemukan perangkat yang baru diinstall. Setelah selesai, tutup semua Device Manager dan Control Panel. Perhatikan apakah perangkat USB sudah berhasil dideteksi.
Jika cara tersebut tidak berhasil, coba langkah berikut:
Disable fasilitas Power Management of the USB hub. Untuk melakukannya, ikuti langkah berikut:

Klik Start > Run > Ketik “devmgmt.msc” (tanpa tanda kutip) dan akhiri dengan [OK].

Tampilkan semua entri pada bagian Universal Serial Bus Controller, kemudian ikuti langkah berikut untuk tiap USB Root Hub yang tersedia.
- Klik kanan USB Root Hub > Klik Properties
- Klik Tab Power Management
- Klik untuk menghilangkan pilihan pada check box “Allow the computer to turn off this device to save power“, akhiri dengan [OK].
usb-not-recognized-device-manager

2. Terjadi kesalahan Instalasi driver
Saat perangkat USB ditancapkan ke komputer (bahkan mungkin saat proses instalasi otomatis) driver USB tidak terinstall dengan baik dan justru mengakibatkan kerusakan fatal pada driver-driver USB lain.
Solusi:
Hilangkan semua device yang tersembunyi di Device Manager dengan cara sebagai berikut:
1. Klik Start > Run > Ketik CMD [OK],
2. Ketik “set DEVMGR_SHOW_DETAILS=1?” (tanpa tanda kutip) dan akhiri dengan ENTER.
3. Ketik “set DEVMGR_SHOW_NONPRESENT_DEVICES=1?” (tanpa tanda kutip) dan akhiri dengan ENTER.
4. Ketik “start devmgmt.msc” (tanpa tanda kutip) dan akhiri dengan ENTER.
5. Klik menu View > Show Hidden Devices.
6. Pada panel sebelah kiri, Klik tanda “+” untuk melihat isi Imaging devices, Unknown Devices dan USB Devices.
7. Apakah anda menemukan USB Devices dan Unknown Devices (termasuk yang berwarna abu-abu)? Jika iya, Klik Kanan > Uninstall.
3. Perangkat USB sebelumnya berjalan Normal Kemudian tiba-tiba Tidak ada respon tanpa sebab yang jelas

Solusi:
Lakukan langkah berikut ini:
A) Hapus semua file oem*.inf dengan cara:
1. Klik Start > Run > Ketik “cmd” (tanpa tanda kutip)
2. Dalam Command Line ketik baris perintah berikut (tanpa tanda kutip) dan akhiri dengan [ENTER] pada tiap akhir perintah:

“cd \windows\inf” [ENTER]
“ren infcache.1 *.old” [ENTER]
“ren oem*.inf *.old” [ENTER]
“del C:\windows\setupapi.log” [ENTER]

B) Hapus semua entri registri dalam HKEY_LOCAL_MACHINE/Enum/USB yang dimulai dengan VID
Dengan menghapus entri VID dari registri, PC akan mendeteksi ulang hardware dan melakukan Restart.
Perhatian: Jika anda menggunakan keyboard atau mouse USB, jangan hapus entri VID untuk perangkat tersebut karena bisa mengakibatkan Windows melakukan Restart dengan benar. Ikuti langkah berikut ini:
1. Klik Start > Run > Ketik “regedit” [ENTER] (tanpa tanda kutip) Selanjutnya Registry Editor akan muncul.
2. Masuk ke bagian HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Enum\U SB.
3. Pilih dan hapus semua entri VID_….

Usb-not-recognized-vid-regedit
Jika anda mengalami masalah saat menghapus registri ini, mungkin Windows masih membatasi Permissions agar VID_ tidak terhapus. Atasi dengan cara berikut:
a) Klik kanan pada Key yang akan dihapus > Pilih Permissions. Selanjutnya Window Permissions for The VID_… akan muncul.
b) Pilih semua check box dalam sesi Group atau Usename, pilih Allow pada Full Control.
c) Klik Apply dan akhiri dengan [OK]

4. Matikan komputer.
C) Hubungkan kembali perangkat USB ke PC
1. Dengan kondisi komputer sedang mati, tancapkan perangkat USB pada port USB.
2. Restart Komputer.
3. Window ‘A New Hardware Detected’ akan muncul dan mendeteksi ulang hardware Anda.
4. Perangkat USB sejak Awal tidak terdeteksi dan berfungsi normal atau sebenarnya berfungsi namun di tengah-tengah proses Anda mendapatkan pesan “USB Device has Malfunctioned“.

Solusi:
1. Coba gunakan Kabel USB yang lebih pendek ukurannya.
2. Coba tancapkan perangkat USB ke port USB PC di bagian belakang. Terkadang port USB di bagian depan PC kekurangan catu daya sehingga menyebabkan perangkat mengalami error
3. Sejumlah perangkat USB 2.0 tidak kompatibel dengan port USB 1.1. Cobalah secara bergantian di port USB 1.1 dan USB 2.0 untuk mengetahui apakah ini yang jadi masalah.
4. Coba downgrade semua Port USB dari versi 2.0 ke 1.1, anda dapat mengubah setting ini lewat BIOS.
5. Jika tetap gagal, cobalah perangkat USB tersebut di komputer lain. Dengan begitu anda bisa tahu mana yang jadi biang keladinya, perangkat USB atau port USB Anda.



Setting DNS Server dan Domain di Slackware

Jika menggunakan CentOS, RedHat atau Fedora, instalasi BIND dengan command
yum install bind bind-chroot caching-nameserver setelah terinstal cukup menjalankan services named maka sudah bisa digunakan, namun pada Slackware, meski sudah terinstal secara default, distro ini tidak menggunakan dns server bind tapi dnsmasq dan perlu konfigurasi lebih lanjut jika anda ingin menggunakan BIND sebagai dns server, berikut langkahnya.
jika anda menggunakan distro lain langsung ke langkah 3

TAHAP 1
login sebagai root
chmod 644 /etc/rc.d/rc.dnsmasq #ini mendisable dnsmasq
chmod 744 /etc/rc.d/rc.bind
nano /etc/named.conf
seting seperti gambar di bawah ini:
TAHAP 2
khusus slackware, edit /etc/rc.d/rc.bind menjadi seperti gambar di bawah ini:
/usr/sbin/named -c /etc/named.conf -p 53
TAHAP 3
edit /etc/resolv.conf, hapus semua seting yang ada, ganti dengan
nameserver 127.0.0.1 #atau ganti 127.0.0.1 dengan IP server
ane lakukan pengujian dengan VirtualBox dengan Client Windows XP, IP 10.0.2.2 adalah IP Host OS, yang mana IP komputer ane, dan pengujian dilakukan dengan nslookup di OS client, jika dapat hasil querynya, maka seting DNS server sukses.
TAHAP 4
Setting Domain
misal anda bekerja di perusahaan penyedia domain atau ingin menseting server jaringan dan ingin menambahkan domain untuk server anda, hal ini karena kebanyakan orang lebih mudah mengingat domain daripada IP address, maka dua tahap selanjutnya yang perlu di lakukan.
buat file zone di direktori /var/named/caching-example (pada slackware), pada distro lain /var/named/chroot/var/named/
langkah kedua mendaftarkan zone ke konfigurasi BIND /etc/named.conf (slackware) atau /etc/named.rfc1912.zones (Red Hat, CentOS, Fedora)
membuat file zone, contoh kasus,
domain utama : www.mypc.com dengan IP 10.0.2.2
subdomain : ftp.mypc.com dengan IP 10.0.2.3
subdomain : download.mypc.com dengan IP 10.0.2.4
note: sesuaikan domain dan IP address yang anda inginkan,
buat file mypc.com.zone, touch /var/named/caching-example/mypc.com.zone (slackware)
touch /var/named/chroot/var/named/mypc.com.zone (CentOS, Red Hat, Fedora)
konfigurasi seperti gambar di bawah ini:
langkah selanjutnya mendaftarkan file mypc.com.zone ke /etc/named.conf (slackware) /etc/named.rfc1912.zones (CentOS, Red Hat, Fedora) seperti gambar di bawah ini :
note gambar, setingan zone terakhir tidak perlu ditambahkan
restart service dns server
/etc/rc.d/rc.bind restart (Slackware)
/etc/init.d/named restart (CentOS)
jika tidak ada error, setting berhasil, jika tidak, cek kembali file mypc.com.zone dan named.*.conf BIND
lookup domain yang telah dibuat
lakukan juga pengujian di OS client
jika berhasil melakukan query lookup dan berhasil membuka dari browser di OS client maka seting domain sukses
selamat mencoba, dan sesuaikan dengan kondisi yang anda temui/inginkan (domain dan IP addressnya)

Perbedaan Intel Core i3, i5, dan i7

Intel sudah agak lama merilis processor terbarunya yaitu Intel core i7, kemudian disusul i5 dan i3. Yang perlu diperhatikan nanti Intel ga bakal pake lagi brand core 2 duo dan core 2 quad, sedangkan brand pentium dan celeron bakal dipertahankan. Terus kalo brand centrino mereka bakal pake di produknya yang berbasis Wifi dan Wimax, jadi ga bakal lagi kita nemuin notebook dengan brand Intel Centrino.
Lalu apa perbedaan dari ketiga produk barunya tersebut? Intinya sih core i3 ditujukan buat Entry Level, core i5 buat mid level, kalo core i7 buat High Level. Terus ketiganya bakal ditanam di dekstop maupun notebook. Selain itu, core i5 dan i7 mengadopsi fitur “Intel Turbo Mode Technology” dimana fitur ini akan mematikan core yang tidak dipakai ketika memproses aplikasi yang hanya membutuhkan single thread, ketika memproses aplikasi single thread, processor akan mengoverclock aliran thread data yang berjalan di atasnya sehingga pemrosesan lebih cepat, sedangkan jika memproses aplikasi yang bukan single thread, core tersebut akan hidup kembali.
Berikut deskripsi lebih jelasnya mengenai ketiga produk ini:
Intel Core i7
Core i7 sendiri merupakan processor pertama dengan teknologi “Nehalem”. Nehalem menggunakan platform baru yang betul-betul berbeda dengan generasi sebelumnya. Salah satunya adalah mengintegrasikan chipset MCH langsung di processor, bukan motherboard. Nehalem juga mengganti fungsi FSB menjadi QPI (Quick Path Interconnect) yang lebih revolusioner.
Intel Core i5
Jika Bloomfield adalah codename untuk Core i7 maka Lynnfield adalah codename untuk Core i5. Core i5 adalah seri value dari Core i7 yang akan berjalan di socket baru Intel yaitu socket LGA-1156. Tertarik begitu mendengar kata value ? Tepat ! Core i5 akan dipasarkan dengan harga sekitar US$186.
Kelebihan Core i5 ini adalah ditanamkannya fungsi chipset Northbridge pada inti processor (dikenal dengan nama MCH pada Motherboard). Maka motherboard Core i5 yang akan menggunakan chipset Intel P55 (dikelas mainstream) ini akan terlihat lowong tanpa kehadiran chipset northbridge. Jika Core i7 menggunakan Triple Channel DDR 3, maka di Core i5 hanya menggunakan Dual Channel DDR 3. Penggunaan dayanya juga diturunkan menjadi 95 Watt. Chipset P55 ini mendukung Triple Graphic Cards (3x) dengan 1×16 PCI-E slot dan 2×8 PCI-E slot. Pada Core i5 cache tetap sama, yaitu 8 MB L3 cache.
Intel juga meluncurkan Clarksfield, yaitu Core i5 versi mobile yang ditujukan untuk notebook. Socket yang akan digunakan adalah mPGA-989 dan membutuhkan daya yang terbilang cukup kecil yaitu sebesar 45-55 Watt.
Intel Core i3
Intel Core i3 merupakan varian paling value dibandingkan dua saudaranya yang lain. Processor ini akan mengintegrasikan GPU (Graphics Processing Unit) alias Graphics On-board didalam processornya. Kemampuan grafisnya diklaim sama dengan Intel GMA pada chipset G45. Selain itu Core i3 nantinya menggunakan manufaktur hybrid, inti processor dengan 32nm, sedangkan memory controller/graphics menggunakan 45nm. Code produk Core i3 adalah “Arrandale”.

Berikut Tabel Detail mengenai ketiga produk ini:
 
Copyright © 2011. COMASTNET - All Rights Reserved