“Ahok : Pengemudi Go-Jek dan GrabBike Harus Dilindungi”,
begitulah bunyi judul artikel di sebuah portal berita terkenal di
Indonesia. Judul tersebut dibuat terkait dengan berita ojek konvensional
yang makin sering melakukan kekerasan terhadap pengemudi Go-Jek dan
GrabBike. Namun benarkah hanya mereka yang harus dilindungi?
Menurut pengakuan seorang pengemudi Go-Jek yang saya temui, saat ini
Go-Jek Indonesia ternyata telah bekerja sama dengan Brimob atau pihak
kepolisian untuk mengamankan operasional para pengemudi Go-Jek. Jadi,
bila ada seorang pengemudi Go-Jek yang mengalami tindak kekerasan dari
oknum ojek pangkalan, maka ia tinggal mengadu lewat smartphone untuk
kemudian ditindak oleh pihak Brimob tersebut. Pihak Brimob tersebut
bahkan turut berkeliling, agar semua tindak kekerasan bisa diredam.
Jadi, masalahnya selesai donk? Jangan puas dulu, karena ternyata ada
pihak lain yang belum dijamin keamanannya oleh Go-Jek dan GrabBike,
siapa mereka?
Penumpang Go-Jek dan GrabBike, Tak Sadar Kalau Privasi Mereka Tengah Dilanggar
Selama ini, berita di media massa selalu membahas kekerasan atau
ancaman yang diterima oleh para pengemudi Go-Jek dan GrabBike. Namun
hanya sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali berita yang membahas
pelanggaran privasi yang dilakukan oleh Go-Jek dan GrabBike terhadap
para penumpangnya. Apa buktinya kalau ada pelanggaran privasi dalam
operasional Go-Jek dan GrabBike?
Untuk membuktikannya, mari kita ikuti alur pemesanan Go-Jek dan
GrabBike dari awal hingga akhir. Ketika anda mulai memesan Go-Jek /
GrabBike lewat aplikasi mobile, maka
NAMA ANDA akan
tercantum di smartphone si pengendara Go-Jek / GrabBike, beserta rute
pengantaran yang anda inginkan. Setelah itu, pengendara Go-Jek /
GrabBike tadi bisa menghubungi
NOMOR TELEPON anda,
untuk mengkonfirmasi titik jemput. Setelah itu, kalau anda minta diantar
ke rumah atau ke kantor, maka secara tidak langsung ia juga akan
mengetahui
ALAMAT RUMAH atau
ALAMAT KANTOR
anda. Jadi dalam sekali perjalanan saja, seorang pengendara Go-Jek /
GrabBike sudah bisa mengetahui data-data Nama anda, Nomor Telepon anda,
dan Alamat Rumah atau Kantor anda. Hal itu jelas merupakan sebuah
pelanggaran privasi yang rentan disalahgunakan, dan akibatnya bisa jadi
menyeramkan.
Seramnya Pelanggaran Privasi yang Dilakukan Oleh Go-Jek dan GrabBike
Screenshot SMS Teror dari Pengemudi Go-Jek (Sumber : Techinasia)
Dari sebuah tulisan di
website Tech in Asia,
kita bisa melihat bagaimana seorang pengendara Go-Jek meneror seorang
penumpang yang telah ia layani lewat SMS, karena si penumpang memberinya
review yang buruk. Seorang teman saya yang tidak mau disebutkan namanya
pun menyebutkan kalau ia pernah menerima SMS yang bernada kasar dari
seorang pengendara Go-Jek karena alasan yang sama. Dan saya yakin selain
mereka berdua, masih ada banyak penumpang Go-Jek lain yang mengalami
hal serupa.
Setelah saya telusuri, ternyata memang seorang pengendara Go-Jek akan
langsung menerima notifikasi atau pemberitahuan tentang review yang
mereka dapat dari seorang penumpang. Review yang buruk tentu bisa
menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan mereka sebagai seorang pengemudi
Go-Jek. Karenanya, beberapa dari mereka ada yang nekat mengirim SMS
bernada kasar, serta memberi ancaman kepada penumpang yang memberikan
review buruk tersebut. Masih untung apabila berhenti sampai di situ,
tapi bagaimana kalau mereka sampai datang ke rumah kita dan membahayakan
diri serta keluarga kita? Atau bagaimana kalau mereka datang ke kantor
kita dan mempermalukan kita di hadapan rekan-rekan kerja kita?
Berbeda lagi yang dilakukan oleh seorang pengendara GrabBike yang
ditumpangi oleh teman saya. Kebetulan teman saya merupakan seorang
perempuan. Teman saya tidak memberikan review buruk atau semacamnya
setelah perjalanan, tapi ia pun juga mendapat SMS dari sang pengemudi
GrabBike. Berbeda dengan cerita saya sebelumnya, kali ini SMS tersebut
berisi kata-kata bernada menggoda. Berikut contoh SMS dari pengemudi
GrabBike tersebut:
Kiriman SMS Teror dari Pengemudi GrabBike
Ia bahkan sampai merubah status setelah mengirim SMS kepada teman saya:
Bayangkan kalau si pengemudi tersebut merupakan seorang psikopat yang
sampai menelepon berkali-kali atau langsung datang ke rumah teman saya
untuk menggoda teman saya tersebut. Sangat menyeramkan, bukan?
Pentingnya Keamanan Privasi Dalam Menggunakan Aplikasi Mobile
Go-Jek dan GrabBike merupakan sebuah inovasi teknologi yang telah membawa banyak hal yang baik,
seperti mempercepat waktu untuk bepergian di dalam kota, serta membuka
ribuan lapangan kerja baru. Namun lebih baik lagi kalau inovasi yang
mereka lakukan juga disertai dengan perlindungan privasi yang baik
kepada para penggunanya.
Fleety, Perangkat Penghubung Pengemudi dan Pemesan di Taksi Blue Bird (Sumber)
Perusahaan taksi Blue Bird merupakan salah satu contoh penyedia
layanan yang sangat memperhatikan privasi para pelanggannya. Bila setiap
pengendara Go-Jek dan GrabBike mempunyai sebuah aplikasi mobile untuk
menerima pesanan dari pengguna, maka setiap pengemudi taksi Blue Bird
dilengkapi dengan
alat buatan Tiongkok yang disebut Fleety.
Setiap ada pemesanan terhadap armada taksi Blue Bird, akan muncul data
berupa titik jemput di mana seorang pemesan sedang menunggu. Dengan alat
tersebut, pengemudi Blue Bird juga bisa menghubungi pemesan untuk
mengkonfirmasi titik penjemputan, namun sang pengemudi tidak bisa
mengetahui berapa nomor telepon pemesan tersebut. Semua data pemesan
tersimpan rapat di dalam sistem perangkat Fleety, dan tidak ditampilkan
kepada pengemudi. Setelah perjalanan selesai, kita tidak akan bisa
menghubungi pengemudi taksi tersebut, dan pengemudi tersebut pun tidak
bisa menelepon kita.
Lebih lanjut, Blue Bird juga baru membuka laporan review dari para
pengguna sekitar seminggu setelah waktu perjalanan tersebut. Sehingga
apabila seorang pengemudi mendapat review buruk, kemungkinan ia sudah
lupa dengan wajah penumpang yang memberikan review buruk tersebut.
Semoga
Go-Jek dan GrabBike bisa belajar dari insiden ini, dan selanjutnya
berusaha memberikan jaminan privasi yang lebih aman. Sebaliknya, sebagai
pengguna, mari kita sadar akan pentingnya menjaga privasi ketika
menggunakan aplikasi mobile seperti Go-Jek dan GrabBike, sebelum terjadi
hal-hal buruk kepada diri kita dan keluarga kita.