Headlines News :

POPULAR POST

Cara mengatasi tinta catridge yang bocor

Dalam mencetak dokumen, baik itu berupa file tulisan atau gambar, sering sekali kita mengalami permasalahan pada hasil cetakan printer. Printer yang saya bahas di sini khususnya yang bermerek Canon. Entahlah yang menggunakan printer merk lain, tapi biasanya permasalahan yang dihadapi dan cara memperbaikinya kurang lebih sama saja. Permasalahan hasil cetak itu di antaranya adalah tidak ada tulisan yang muncul, tulisan putus-putus atau hasil cetakan warna tidak sempurna.
Sebelum melakukan langkah perbaikan, maka harus diketahui dulu penyebab kenapa hal tersebut bisa terjadi.


Penyebab-penyebab cetakan printer bermasalah bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

1. Disebabkan oleh tinta printer pada catridge sudah mulai habis
2. Disebabkan tinta printer sudah membeku atau sebagian telah membeku pada lobang bawah catridge
3. Yang terakhir justru bisa juga disebabkan oleh karena tinta printer bocor.

Pada postingan saya kali ini akan saya bahas pada penyebab yang terakhir saja.
Biasanya kalau catridge printer telah bocor atau tintanya justru melimpah pada lobang catridge akan menyebabkan hasil cetakan malah rusak atau bahkan tidak ada tulisan yang tercetak sama sekali.
Lalu bagaimana cara memperbaikinya?


Langkah-langkah Perbaikan Apabila Catridge Printer Telah Bocor:

1. Ambillah selembar tisue yang lembut. Tahanlah bagian bawah catridge printer yang bocor tadi beberapa lama sampai tidak menggenang lagi di bawah catridge. Silakan tes catridge tadi dengan mencetak beberapa lembar kertas.
2. Apabila hal di atas masih belum berhasil juga maka cara yang kedua adalah anda terpaksa harus menyedot tinta yang sudah ada dalam catridge tadi sampai habis dengan menggunakan jarum suntik. Setelah habis semua baru isi kembali tintanya dan lakukanlah tes hasil perbaikan tadi.
3. Langkah ketiga apabila cara yang kedua masih belum berhasil juga terpaksa anda harus membongkar catridge tadi dengan menggunakan pisau. Ambillah busa yang ada di dalam catridge dengan hati-hati dan jangan sampai merusak busa. Bersihkan catridge dari sisa-sisa tinta yang masih ada dengan merendamnya di dalam air sampai menjadi putih bersih. Setelah itu busa yang basah itu harus dijemur dulu sampai kering agar nantinya tinta yang akan disuntikkan tidak bercampur dengan air sehingga menyebabkan hasil cetakan tidak tajam. Setelah busa telah kering, pasang kembali busa ke tempat semula dan tutup catridge tadi dengan menggunakan lem Alteco. Kalau anda merasa kesulitan melem tutup catridge, ikatlah dulu catridge itu dengan menggunakan karet agar lem dapat menempel kuat. Setelah kering lem baru karet itu bisa dilepas.
4. Masih belum berhasil juga? Mungkin busanya telah rusak dan tidak bisa meresap tinta lagi. Gantilah dengan yang baru atau kalau ada yang bekas catridge rusak punya teman.
5. Masih belum berhasil? Cara yang terakhir ini pasti berhasil: Gantilah catridge printer anda dengan yang baru.
Sekian cara mengatasi tinta catridge yang bocor. Kalau ada yang mau menambahkan, silakan saja. Saya juga merasa bukan ahlinya.!

Rangkaian Elektronika Pengisi Baterai Li-On dari Port USB

Skema Pengisi Baterai Li-On dari Port USB | Port USB merupakan salah satu perangkat komputer yang banyak digunakan, Selain digunakan sebagai port antarmuka untuk perangkat I / O komputer, seperti input flashdisk, printer maupun yang lainnya, Port USB ini dapat juga anda gunakan untuk mengisi battery Li-On.

Baterai Li-on adalah salah satu dari tipe baterai rechargeable (Lithium-ion). Lithium-ion bergerak dari anoda (kutub positif)) ke katoda (kutub negatif) saat digunakan. Dan Lithium-ion akan bergerak kembali dari katoda ke anoda, saat dilakukan proses charging.

Dengan sedikit membuat tambahan perangkat elektronik, maka port USB komputer bisa anda manfaatkan lagi untuk mengisi battery. Baik itu battery handphone ataupun battery lain yang tegangannya tidak lebih dari 5 Volt dengan arus maksimal 0,5 A.

Skema Rangkaian Port Usb Pengisi Battery dapat Anda lihat pada gambar dberikut :


Rangkaian Elektronika Pengisi Baterai Li-On dari Port USB

Rangkaian Pengisi Baterai Li-On dari Port USB diatas mengunakan IC LM3622. yang berfungsi sebagai penentu akhir pengisian baterai.

LM3622 adalah sebuah kontroler charger untuk baterai Lithium-Ion. Rangkaian terpadu monolitik ini secara akurat mengontrol transistor eksternal untuk presisi Lithium-Ion pengisian baterai. LM3622 ini menyediakan tegangan konstan atau arus konstan konfigurasi yang berubah, sebagaimana diperlukan, untuk secara optimal memuat sel baterai lithium-ion.
Rangkaian Elektronika Pengisi Baterai Li-On dari Port USB
Port USB

Cara Menguji Transistor dengan AVO Meter

Cara Mengecek Transistor dengan AVO Meter | Sebelumnya kita sudah mempelajari bagaimana fungsi multimeter dan cara menggunakannya. AVO meter adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur Arus listrik (Ampere), Hambatan listrik (Ohm) dan tegangan listrlk (volt), jadi bisa kita simpulkan bahwa Avo meter merupakan paket alat ukur yang multi fungsi (Multimeter).

Pada tulisan kali ini kita bahas khusus cara mengukur Transistor (menentukan kaki-kaki transistor, menentukan jenis transistor dan men-cek transistor dalam kondisi baik atau sudah rusak).

Kita ketahui bahwa Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prisip pengujian dioda diterapkan pada pengujian transistor.

Cara Menguji Transistor dengan AVO Meter
Menguji transistor
1. Menguji transistor jenis NPN
Sakelar jangkah pada x100 ,
  • Penyidik hitam pada Basis, Penyidik merah pada Kolektor, jarum harus bergerak ke kanan
  • Penyidik hitam tetap pada Basis, Penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus bergerak ke kanan lagi. 
  • Penyidik merah dipindah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak bergerak
  • Penyidik merah tetap pada Basis Penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak bergerak. 
Saklar jangkah pada 1 k, 
  • Penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah pada emitor, jarum harus sedikit bergerak ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak bergerak. 
2. Menguji transistor jenis PNP
Sakelar jangkah pada x100
  • Penyidik hitam pada Basis, Penyidik merah pada Kolektor, jarum harus tidak bergerak
  • Penyidik hitam tetap pada Basis, Penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus tidak bergerak
  • Penyidik merah dipindah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus bergerak
  • Penyidik merah tetap pada Basis Penyidik hitam dipindah ke Emitor harus bergerak. 
Saklar jangkah pada 1 k, 
  • Penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah pada emitor, jarum harus sedikit bergerak ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak bergerak.
Kesimpulan : Apaila salah satu peristiwa/pengujian diatas tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak, dan dengan cara pengujian diatas kita juga bisa menentukan posisi/letak kaki-kaki tranistor (basis, kolektor dan emitor)

3. Menguji Transistor FET
Penentuan jenis FET dilakukan dengan saklar jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source dan merah pada Gate. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanal P dan bila tidak, FET adalah kanal N

Cara Menguji Transistor dengan AVO Meter
Menguji Transistor Jenis FET
Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar diatas. Dengan Mengunakan potensiometer dan dirangkai seperti gambar, Saklar Jangkah diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga. Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak

4. Menguji Transistor UJT
Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa on off berarti masih baik.
Saklar Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil. Setelah potensio diputar pelan-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau diputar terus jarum tetap disitu. Bila jaum diputar pelan-pelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi tertentu tiba-tiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu. Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT masih baik.

Multimeter dan Cara Menggunakannya

Multimeter (AVO Meter) dan Cara Menggunakannya | Multimeter adalah salah satu alat/perkakas Ukur yang digunakan untuk mengukur Arus listrik (Ampere), Hambatan listrik (Ohm) dan tegangan listrlk (volt). Alat pengukur listrik ini sering kita kenal dengan sebutan AVOM (Ampere/Volt/Ohm Meter)

Ada dua kategori multimeter :

  • Multimeter digital / DMM (digital multimeter) tampilannya menggunakan tampilan angka, dan keunggulannya lebih akurat hasil pengukurannya, 
  • Multimeter analog hasil pengukurannya ditunjukkan oleh jarum cara membaca hasil pengukurannya harus jeli melihat jarum penunjuknya.
Kedua kategori multimeter diatas fungsi dan cara penggunaannya sama, masing-masing dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.

Multimeter dan Cara Menggunakannya
AVO Meter dan bagian-bagiannya
Multimeter / AVO Meter dilengkapi dengan dua kabel pencolok/kabel penyidik yang masing-masing berwarna merah dan hitam.  Untuk dapat bekerja, avometer memerlukan sumber listrik berupa battery. Dalam penyimpanan yang cukup lama, battery ini harus dilepaskan.

Umumya pada avometer terdapat bagian-bagian sebagai berikut :
  1. Saklar Jangkah : Saklar jangkah ini digunakan untuk memilih jenis besaran yang yang akan diukur (Ampere, Volt maupun Ohm) dan saklar jangkah juga menunjukkan batas skala pengukuran.
  2. Sekerup Kontrol NOL : Untuk mengatur posisi jarum, sebelum pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka NOL, bila tidak sekerup kontrol NOL ini diputar untuk diatur ulang.
  3. Kabel Penyidik : digunakan untuk menempelkan ke obyek yang di ukur. Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan kabel hitam dipasang pada lubang MINUS atau COMMON.
Multimeter / AVO Meter harus digunakan secara tepat, yang sangat perlu dan selalu diperhatikan adalah pemilihan saklar jangkah yang tepat/ pemilihan obyek yang akan diukur. Kesalahan pemilihan jangkah dapat mengakibatkan kerusakan avometer misalnya pengukuran voltage dengan jangkah pada posisi OHM, maka akibatnya akan fatal bisa menyebabkan AVO meter rusak. Bila besaran yang diukur tidak dapat diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah/skala tertinggi. Setiap selesai pengukuran, dibiasakan meletakkan jangkah pada posisi OFF atau VDC angka tertinggi.

MENGUKUR HAMBATAN / RESISTANSI
Putar saklar jangkah pada posisi OHM (misalnya x1, x10 atau x1k) , kemudian kalibrasi dengan cara ujung kabel penyidik merah dan hitam disentuhkan dan lakukan zero seting (jarum menunjuk pada angka nol) dengan cara putar sekrup tombol nol dan putar pula tombol kontrol nol.

Multimeter dan Cara Menggunakannya
Cara mengukur Resistor
Cara mengukur Resistor bisa anda lihat pada gambar diatas. Hasil pengukuran, misalnya apabila jarum penunjuk menunjuk pada angka 4,5 ohm, sedang saklar jangkah kita posisikan pada x10 maka hasil pengukurannya adalah 4,5 x10 = 45 Ohm, jadi resistor yang kita ukur mempunyai hambatan 45 Ohm.

MENGUKUR TEGANGAN DC
Perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan saklar jangkah pada skala yang lebih tinggi. penyidik merah pada positif dan hitam pada negative.
Multimeter dan Cara Menggunakannya
Cara mengukur tegangan DC
Hasil pengukuran akan ditunjukkan oleh jarum penunjuk (analog) dan angka jika anda menggunakan AVOmeter Digital. Satuannya adalah Volt DC

MENGUKUR TEGANGAN AC
Seperti halnya pada pengukuran VDC, perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan jangkah pada skala yang lebih tinggi jika tidak diketahui pasang jangkah pada posisi skala tertinggi agar AVOmeter tidak rusak. Pada umumnya AVOmeter hanya dapat mengukur arus berbentuk sinus dengan frekuensi antara 30 Hz30 KHz. Hasil pengukuran adalah tegangan efektif (Veff). Hasil pengukuran akan ditunjukkan langsung oleh jarum penunjuk (analog) dan angka jika anda menggunakan AVOmeter Digital. Satuannya adalah Volt AC

MENGUKUR ARUS (SEARAH) 
Rangkaian yang akan diukur diputuskan pada salah satu titik, dan melalui kedua titik yang terputus tadi arus dilewatkan melalui avometer, sebelumnya muatan semua elco didischarge.
Multimeter dan Cara Menggunakannya
Cara mengukur arus listrik
Hasil pengukuran akan ditunjukkan langsung oleh jarum penunjuk (analog) dan angka jika anda menggunakan AVOmeter Digital. Satuannya adalah Ampere.

CARA CEK KONDENSATOR
Sebelumnya muatan kondensator didischarge. Posisikan saklar jangkah pada OHM, tempelkan penyidik merah pada kutub POSITIF dan hitam pada NEGATIF. Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian secara berangsur-angsur kembali ke KIRI, berarti kondensator baik. Bila jarum tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak balik, kemungkinan kondensator bocor.
Multimeter dan Cara Menggunakannya
Cara Menguji Kondensator
Pemilihan skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk untuk nilai elko diatas 100uF-1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF.

CARA MENGUJI DIODA
Dengan jangkah OHM x1 k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada tanda gelang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan. Panyidik dibalik ialah merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum arus tidak bergerak. Bila demikian berarti dioda dalam keadaan baik.Cara demikian juga dapat digunakan untuk mengetahui mana anoda dan mana katoda dari suatu diode yang gelangnya terhapus.
Multimeter dan Cara Menggunakannya
Cara Menguji Dioda
Dengan Saklar jangkah pada posisi VDC, bahan suatu dioda dapat diperkirakan dengan cara merangkai pada gambar dibawah. Bila tegangan katoda anoda 0.2 V, maka kemungkinan dioda germanium, dan bila 0.6 V kemungkinan dioda silicon.
Multimeter dan Cara Menggunakannya
Cara Menguji Dioda

Apa Itu DDos Attack?


Dalam sebuah serangan Denial of Service, si penyerang akan mencoba untuk mencegah akses seorang pengguna terhadap sistem atau jaringan dengan menggunakan beberapa cara, yakni sebagai berikut:
  • Membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data sehingga lalu lintas jaringan yang datang dari pengguna yang terdaftar menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan. Teknik ini disebut sebagai traffic flooding.
  • Membanjiri jaringan dengan banyak request terhadap sebuah layanan jaringan yang disedakan oleh sebuah host sehingga request yang datang dari pengguna terdaftar tidak dapat dilayani oleh layanan tersebut. Teknik ini disebut sebagai request flooding.
  • Mengganggu komunikasi antara sebuah host dan kliennya yang terdaftar dengan menggunakan banyak cara, termasuk dengan mengubah informasi konfigurasi sistem atau bahkan perusakan fisik terhadap komponen dan server.
Bentuk serangan Denial of Service awal adalah serangan SYN Flooding Attack, yang pertama kali muncul pada tahun 1996 dan mengeksploitasi terhadap kelemahan yang terdapat di dalam protokol Transmission Control Protocol (TCP). Serangan-serangan lainnya akhirnya dikembangkan untuk mengeksploitasi kelemahan yang terdapat di dalam sistem operasi, layanan jaringan atau aplikasi untuk menjadikan sistem, layanan jaringan, atau aplikasi tersebut tidak dapat melayani pengguna, atau bahkan mengalami crash. Beberapa tool yang digunakan untuk melakukan serangan DoS pun banyak dikembangkan setelah itu (bahkan beberapa tool dapat diperoleh secara bebas), termasuk di antaranya Bonk, LAND, Smurf, Snork, WinNuke, dan Teardrop.
Meskipun demikian, serangan terhadap TCP merupakan serangan DoS yang sering dilakukan. Hal ini disebabkan karena jenis serangan lainnya (seperti halnya memenuhi ruangan hard disk dalam sistem, mengunci salah seorang akun pengguna yang valid, atau memodifikasi tabel routing dalam sebuah router) membutuhkan penetrasi jaringan terlebih dahulu, yang kemungkinan penetrasinya kecil, apalagi jika sistem jaringan tersebut telah diperkuat.



Penolakan Layanan secara Terdistribusi (bahasa Inggris : Distributed Denial of Service (DDos)) adalah salah satu jenis serangan Denial of Service yang menggunakan banyak host penyerang (baik itu menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan atau komputer yang "dipaksa" menjadi zombie) untuk menyerang satu buah host target dalam sebuah jaringan.
  • Tujuannya negatif, yakni agar sebuah website atau layanan online tidak bisa bekerja dengan efisien atau bahkan mati sama sekali, untuk sementara waktu atau selama-lamanya. DDoS attack adalah salah satu model dari DoS ( denial-of-service) attack.

Target serangan DoS attack bisa ditujukan ke berbagai bagian jaringan. Bisa ke routing devices, web, electronic mail, atau server Domain Name System.

Ada 5 tipe dasar DoS attack : 

1. Penggunaan berlebihan sumber daya komputer, seperti bandwith, disk space, atau processor.
2. Gangguan terhadap informasi konfigurasi, seperti informasi routing.
3. Gangguan terhadap informasi status, misalnya memaksa me-reset TCP session.
4. Gangguan terhadap komponen-komponen fisik network.
5. Menghalang-halangi media komunikasi antara komputer dengan user sehingga mengganggu komunikasi.

DoS attack juga termasuk eksekusi malware, yang dimaksudkan untuk :

* Memaksimalkan kerja processor, sehingga memblok tugas-tugas yang lain.
* Memicu terjadinya error di dalam microcode.
* Memicu error pada urutan instruksi dan memaksa komputer menjadi tidak stabil dan locked-up.
* Memanfaatkan error-error yang ada di system operasi yang berbuntut pada ‘kematian’ system.
* Membuat system operasi menjadi crash.
* iFrame (D)DoS, di dalamnya terdapat sebuah dokumen HTML yang sengaja dibuat untuk mengunjungi halaman web ber-kilobyte tinggi dengan berulang-ulang, hingga melampaui batas bandwith.

Gejala-gejala DDoS attack :

* Kinerja jaringan menurun. Tidak seperti biasanya, membuka file atau mengakses situs menjadi lebih lambat.
* Fitur-fitur tertentu pada sebuah website hilang.
* Website sama sekali tidak bisa diakses.
* Peningkatan jumlah email spam yang diterima sangat dramatis. Tipe DoS yang ini sering diistilahkan dengan “Mail Bomb”.
Beberapa contoh Serangan DoS lainnya adalah:
  • Serangan Buffer Overflow, mengirimkan data yang melebihi kapasitas sistem, misalnya paket ICMP yang berukuran sangat besar.
  • Serangan SYN, mengirimkan data TCP SYN dengan alamat palsu.
  • Serangan Teardrop, mengirimkan paket IP dengan nilai offsetyang membingungkan.
  • Serangan Smurf, mengirimkan paket ICMP bervolume besar dengan alamat host lain.
  • ICMP Flooding
 
Copyright © 2011. COMASTNET - All Rights Reserved