I. Pendahuluan
Instal
ulang sebuah sistem merupakan pekerjaan yang rutin dilakukan oleh
system administrator atau pun IT support. Namun masalahnya adalah untuk
menginstal ulang sistem memerlukan waktu yang cukup lama apalagi jika
sistem dan konfigurasinya tidak jauh berbeda. Jika kondisinya memang
seperti itu, maka menggunakan aplikasi cloning merupakan pilihan yang
tepat. Pada saat ini, aplikasi Norton Ghost merupakan aplikasi yang
paling sering digunakan. Hanya saja karena harganya yang cukup mahal
jika kita menggunakan aplikasi Norton Ghost yang asli, maka banyak yang
menggunakan Norton Ghost bajakan. Alhamdulillah, saat ini ada sebuah
aplikasi yang fungsinya sama dengan Norton Ghost yaitu aplikasi
Clonezilla. Aplikasi ini bisa digunakan bisa di download di internet dan
digunakan secara gratis. Aplikasi clonezilla selain mendukung clone dan
restore system secara lokal, juga dapat mendukung proses clone dan
restore melalui jaringan dan data image yang dihasilkan dapat juga
ditransfer melalui ssh, samba atau nfs. Clonezilla juga sudah mendukung
banyak filesystem seperti ext2/3/4, xfs, jfs, FAT, NTFS dan HFS+.
II. Clonezilla
Perlu diketahui bahwa ada dua jenis clonezilla yaitu clonezilla live dan clonezilla SE (Server Edition). Clonezilla
live cocok digunakan untuk melakukan backup dan restore pada satu mesin
server. Sedangkan Clonezilla SE digunakan untuk melakukan backup dan
restore pada banyak mesin server (diklaim mampu melakukan restore
sebanyak 41 buah server dalam waktu 10 menit dengan cara multicasting).
Dan menurut informasi yang diterima penulis, clonezilla mampu mensupport
server yang mempunyai Hardware RAID namun tidak mensupport Software
RAID. Namun, sayangnya penulis belum mencoba clonezilla untuk server
yang mempunyai RAID. Artikel kali ini akan menjelaskan tentang bagaimana
cara mengclone dan merestore dimana device yang digunakan untuk
menyimpan data image yang dihasilkan adalah hard disk external (USB
Flash Disk). Server yang akan dibackup adalah server Centos 5.6 yang ada
di virtualbox dan menggunakan clonezilla live.
III. Langkah-langkah cloning
Berikut adalah langkah-langkah mengcloning menggunakan Clonezilla:
1. Download ISO dan burning
Download aplikasi Clonezilla di situs berikut ini dan burning file iso clonezilla tersebut ke dalam CD.
2. Cloning System
Setelah itu masukkan CD Clonezilla ke dalam CD/DVD Rom dan reboot system. Kemudian masuk ke BIOS dan pilih di BIOS agar bisa booting menggunakan CD/DVD Rom. Jika sukses maka akan ada tampilan sebagai berikut:
1. Download ISO dan burning
Download aplikasi Clonezilla di situs berikut ini dan burning file iso clonezilla tersebut ke dalam CD.
2. Cloning System
Setelah itu masukkan CD Clonezilla ke dalam CD/DVD Rom dan reboot system. Kemudian masuk ke BIOS dan pilih di BIOS agar bisa booting menggunakan CD/DVD Rom. Jika sukses maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pilih pilihan pertama, tekan enter sehingga akan ada tampilan sebagai berikut:
Pilih English, tekan enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pilih Don't touch keymap, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pilih Start_Clonezilla, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Karena penulis menggunakan hard disk sebagai device untuk menyimpan hasil cloning, maka penulis memilih device-image, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Dengan alasan yang sama, penulis memilih local_dev, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pada bagian ini, kita disuruh agar memilih dimana hasil image tersebut disimpan. Dari gambar diatas terlihat bahwa hard disk external penulis dikenali sebagai sdb1. Maka dari itu penulis memilih sdb1, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Karena penulis akan mengcloning seluruh linux, maka penulis memilih /, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Penulis memilih savedisk, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Secara default, Clonezilla akan secara otomatis menuliskan nama file hasil backup. Kita juga bisa merubahnya semau kita. Penulis menggunakan nama file yang dibuat oleh Clonezilla. Setelah itu tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Setelah itu tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pada bagian ini kita disuruh untuk memilih apakah clonezilla mengecek dan memperbaiki file sistem sebelum disimpan menjadi image. Jika sudah tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pada bagian ini kita diminta apakah kita ingin mengecek image yang sudah terbentuk dapat direstore. Jika sudah, maka clonezilla mulai melakukan cloning terhadap sistem server tersebut. Jika ada tampilan sebagai berikut:
Itu berarti clonezilla sudah berhasil melakukan cloning.
IV. Langkah-langkah restore
Setelah sebelumnya berhasil mengkloning menggunakan clonezilla, maka tiba saatnya bagi kita untuk melakukan restore terhadap hasil cloning kita. Siapkan terlebih dahulu server baru yang akan di instal menggunakan hasil cloning clonezilla. Setelah itu lakukan seperti apa yang dilakukan pada saat melakukan cloning sampai pada gambar ke 6. Setelah kita menekan Enter di gambar 6 akan ada tampilan sebagai berikut:Terlihat bahwa USB dapat terdeteksi dengan baik di Clonezilla. Tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Penulis memilih Beginner, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pilih restoredisk, tekan enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Clonezilla akan mengecek apakah hard disk external kita ada image yang dibuat oleh clonezilla atau tidak. Jika sudah memilih, tekan enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Tekan enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Clonezilla mulai melakukan restore terhadap hasil image cloning. Tunggu beberapa saat hingga sampai ada tampilan sebagai berikut:
Jika sudah melihat gambar seperti di atas berarti proses restore sudah berhasil dilakukan. Buka CD Clonezilla dari CD/DVD Rom dan pilih nomor 1 dan seharusnya server baru tersebut akan sama dengan server sebelumnya.