Headlines News :

POPULAR POST

Konsep OSPF dan Cara Settingnya

Setelah membahas sekian banyak jenis routing protokol yang umum digunakan dalam jaringan, kali ini yang akan dibahas adalah sebuah routing protokol yang paling terkenal dalam dunia jaringan lokal berskala menengah hingga besar. Khususnya para administrator jaringan berskala menengah sampai besar, paling tidak pernah mengenal routing protokol yang satu ini walaupun belum pernah mengimplementasikannya. Routing protokol ini bernama Open Shortest Path First atau yang lebih sering disebut
dengan nama OSPF.
Mengapa dikatakan paling terkenal? Yang menyebabkan OSPF menjadi terkenal adalah karena routing protokol ini notabene adalah yang paling cocok digunakan dalam jaringan lokal berskala sedang hingga enterprise. Misalnya di kantor-kantor yang menggunakan lebih dari 50 komputer beserta perangkat-perangkat lainnya, atau di perusahaan dengan banyak cabang dengan banyak klien komputer, perusahaan multinasional dengan banyak cabang di luar negeri, dan banyak lagi. Mengapa dikatakan paling cocok? Karena OSPF
memiliki tingkat skalabilitas, reliabilitas, dan kompatibilitas yang tinggi. Mengapa demikian? Nanti akan dibahas satu per satu di bawah.
Selain paling cocok, kemampuan routing protokol ini juga cukup hebat dengan disertai banyak fitur pengaturan. Sebuah routing protokol dapat dikatakan memiliki kemampuan hebat selain dapat mendistribusikan informasi routing dengan baik juga harus dapat dengan mudah diatur sesuai kebutuhan penggunanya. OSPF memiliki semua ini dengan berbagai pernak-pernik pengaturan dan fasilitas di dalamnya.
OSPF memang sangat banyak penggunanya karena fitur dan kemampuan yang cukup hebat khususnya untuk jaringan internal sebuah organisasi atau perusahaan. Dibandingkan dengan RIP dan IGRP, yang sama-sama merupakan routing protokol jenis IGP (Interior Gateway Protocol), OSPF lebih powerful, skalabel, fleksibel, dan lebih kaya akan fitur.
Apa Sebenarnya OSPF?

OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan.
OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan.
Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protocol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian.
Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link-state yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.
Bagaimana OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain?
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan dengan neighbour router. Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol.
Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilah Hello packet. Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam media broadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point.
Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protokol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukan neighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.
OSPF Bekerja pada Media Apa Saja?

Seperti telah dijelaskan di atas, OSPF harus membentuk hubungan dulu dengan router tetangganya untuk dapat saling berkomunikasi seputar informasi routing. Untuk membentuk sebuah hubungan dengan router tetangganya, OSPF mengandalkan Hello protocol. Namun uniknya cara kerja Hello protocol pada OSPF berbeda-beda pada setiap jenis media. Ada beberapa jenis media yang dapat meneruskan informasi OSPF, masing-masing memiliki karakteristik sendiri, sehingga OSPF pun bekerja mengikuti karakteristik mereka. Media tersebut adalah sebagai berikut:
  • Broadcast Multiaccess
    Media jenis ini adalah media yang banyak terdapat dalam jaringan lokal atau LAN seperti misalnya ethernet, FDDI, dan token ring. Dalam kondisi media seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic multicast dalam pencarian router-router neighbour-nya. Namun ada yang unik dalam proses pada media ini, yaitu akan terpilih dua buah router yang berfungsi sebagai Designated Router (DR) dan Backup Designated Router (BDR). Apa itu DR dan BDR akan dibahas berikutnya.
  • Point-to-Point
    Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari teknologi ini misalnya link serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour. Dalam proses pencarian neighbour ini, router OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello packet dan pesan-pesan lainnya menggunakan alamat multicast bernama AllSPFRouters 224.0.0.5.
  • Point-to-Multipoint
    Media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan banyak tujuan. Jaringan-jaringan yang ada di bawahnya dianggap sebagai serangkaian jaringan Point-to-Point yang saling terkoneksi langsung ke perangkat utamanya. Pesan-pesan routing protocol OSPF akan direplikasikan ke seluruh jaringan Point-to-Point tersebut.
    Pada jaringan jenis ini, traffic OSPF juga dikirimkan menggunakan alamat IP multicast. Tetapi yang membedakannya dengan media berjenis broadcast multi-access adalah tidak adanya pemilihan Designated dan Backup Designated Router karena sifatnya yang tidak
    meneruskan broadcast.
  • Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)
    Media berjenis Nonbroadcast multi-access ini secara fisik merupakan sebuah serial line biasa yang sering ditemui pada media jenis Point-to-Point. Namun secara faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja. Contoh dari media ini adalah X.25 dan frame relay yang sudah sangat terkenal dalam menyediakan solusi bagi kantor-kantor yang terpencar lokasinya. Di dalam penggunaan media ini pun dikenal dua jenis penggunaan, yaitu jaringan partial mesh dan fully mesh.
    OSPF melihat media jenis ini sebagai media broadcast multiaccess. Namun pada kenyataannya, media ini tidak bisa meneruskan broadcast ke titik-titik yang ada di dalamnya. Maka dari itu untuk penerapan OSPF dalam media ini, dibutuhkan konfigurasi DR dan BDR yang dilakukan secara manual. Setelah DR dan BDR terpilih, router DR akan mengenerate LSA untuk seluruh jaringan.
    Dalam media jenis ini yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki koneksi langsung ke seluruh router tetangganya. Semua traffic yang dikirimkan dari router-router neighbour akan direplikasikan oleh DR dan BDR untuk masing-masing router dan dikirim dengan menggunakan alamat unicast atau seperti layaknya proses OSPF pada media Point-to-Point.
Bagaimana Proses OSPF Terjadi?

Secara garis besar, proses yang dilakukan routing protokol OSPF mulai dari awal hingga dapat saling bertukar informasi ada lima langkah. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
1. Membentuk Adjacency Router 
Adjacency router arti harafiahnya adalah router yang bersebelahan atau yang terdekat. Jadi proses pertama dari router OSPF ini adalah menghubungkan diri dan saling berkomunikasi dengan para router terdekat atau neighbour router. Untuk dapat membuka komunikasi, Hello protocol akan bekerja dengan mengirimkan Hello packet.
Misalkan ada dua buah router, Router A dan B yang saling berkomunikasi OSPF. Ketika OSPF kali pertama bekerja, maka kedua router tersebut akan saling mengirimkan Hello packet dengan alamat multicast sebagai tujuannya. Di dalam Hello packet terdapat sebuah field yang berisi Neighbour ID. Misalkan router B menerima Hello packet lebih dahulu dari router A. Maka Router B akan mengirimkan kembali Hello packet-nya dengan disertai ID dari Router A.
Ketika router A menerima hello packet yang berisikan ID dari dirinya sendiri, maka Router A akan menganggap Router B adalah adjacent router dan mengirimkan kembali hello packet yang telah berisi ID Router B ke Router B. Dengan demikian Router B juga akan segera menganggap Router A sebagai adjacent routernya. Sampai di sini adjacency
router telah terbentuk dan siap melakukan pertukaran informasi routing.
Contoh pembentukan adjacency di atas hanya terjadi pada proses OSPF yang berlangsung pada media Point-to-Point. Namun, prosesnya akan lain lagi jika OSPF berlangsung pada media broadcast multiaccess seperti pada jaringan ethernet. Karena media broadcast akan meneruskan paket-paket hello ke seluruh router yang ada dalam jaringan, maka adjacency router-nya tidak hanya satu. Proses pembentukan adjacency akan terus berulang sampai semua router yang ada di dalam jaringan tersebut menjadi adjacent router.
Namun apa yang akan terjadi jika semua router menjadi adjacent router? Tentu komunikasi OSPF akan meramaikan jaringan. Bandwidth jaringan Anda menjadi tidak efisien terpakai karena jatah untuk data yang sesungguhnya ingin lewat di dalamnya akan berkurang. Untuk itu pada jaringan broadcast multiaccess akan terjadi lagi sebuah proses pemilihan router yang menjabat sebagai “juru bicara” bagi router-router lainnya. Router juru bicara ini sering disebut dengan istilah Designated Router. Selain router juru bicara, disediakan juga back-up untuk router juru bicara ini. Router ini disebut dengan istilah Backup Designated Router. Langkah berikutnya adalah proses pemilihan DR dan BDR, jika memang diperlukan.
2. Memilih DR dan BDR (jika diperlukan)
Dalam jaringan broadcast multiaccess, DR dan BDR sangatlah diperlukan. DR dan BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan tersebut. Semua paket pesan yang ada dalam proses OSPF akan disebarkan oleh DR dan BDR. Maka itu, pemilihan DR dan BDR menjadi proses yang sangat kritikal. Sesuai dengan namanya, BDR merupakan “shadow” dari DR. Artinya BDR tidak akan digunakan sampai masalah terjadi pada router DR. Ketika router DR bermasalah, maka posisi juru bicara akan langsung diambil oleh router BDR. Sehingga perpindahan posisi juru bicara akan berlangsung dengan smooth.
Proses pemilihan DR/BDR tidak lepas dari peran penting Hello packet. Di dalam Hello packet ada sebuah field berisikan ID dan nilai Priority dari sebuah router. Semua router yang ada dalam jaringan broadcast multi-access akan menerima semua Hello dari semua router yang ada dalam jaringan tersebut pada saat kali pertama OSPF berjalan. Router dengan nilai Priority tertinggi akan menang dalam pemilihan dan langsung menjadi DR. Router dengan nilai Priority di urutan kedua akan dipilih menjadi BDR. Status DR dan BDR ini tidak akan berubah sampai salah satunya tidak dapat berfungsi baik, meskipun ada router lain yang baru bergabung dalam jaringan dengan nilai Priority-nya lebih tinggi.
Secara default, semua router OSPF akan memiliki nilai Priority 1. Range Priority ini adalah mulai dari 0 hingga 255. Nilai 0 akan menjamin router tersebut tidak akan menjadi DR atau BDR, sedangkan nilai 255 menjamin sebuah router pasti akan menjadi DR. Router ID biasanya akan menjadi sebuah “tie breaker” jika nilai Priority-nya sama. Jika dua buah router memiliki nilai Priority yang sama, maka yang menjadi DR dan BDR adalah router dengan nilai router ID tertinggi dalam jaringan.
Setelah DR dan BDR terpilih, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan seluruh informasi jalur dalam jaringan.
3. Mengumpulkan State-state dalam Jaringan
Setelah terbentuk hubungan antarrouter-router OSPF, kini saatnya untuk bertukar informasi mengenai state-state dan jalur-jalur yang ada dalam jaringan. Pada jaringan yang menggunakan media broadcast multiaccess, DR-lah yang akan melayani setiap router yang ingin bertukar informasi OSPF dengannya. DR akan memulai lebih dulu proses pengiriman ini. Namun yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah, siapakah yang memulai lebih dulu pengiriman data link-state OSPF tersebut pada jaringan Point-to-Point?
Untuk itu, ada sebuah fase yang menangani siapa yang lebih dulu melakukan pengiriman. Fase ini akan memilih siapa yang akan menjadi master dan siapa yang menjadi slave dalam proses pengiriman.
Router yang menjadi master akan melakukan pengiriman lebih dahulu, sedangkan router slave akan mendengarkan lebih dulu. Fase ini disebut dengan istilah Exstart State. Router master dan slave dipilih berdasarkan router ID tertinggi dari salah satu router. Ketika sebuah router mengirimkan Hello packet, router ID masing-masing juga dikirimkan ke router neighbour.
Setelah membandingkan dengan miliknya dan ternyata lebih rendah, maka router tersebut akan segera terpilih menjadi master dan melakukan pengiriman lebih dulu ke router slave. Setelah fase Exstart lewat, maka router akan memasuki fase Exchange. Pada fase ini kedua buah router akan saling mengirimkan Database Description Packet. Isi paket ini adalah ringkasan status untuk seluruh media yang ada dalam jaringan. Jika router penerimanya belum memiliki informasi yang ada dalam paket Database Description, maka router pengirim akan masuk dalam fase loading state. Fase loading state merupakan fase di mana sebuah router mulai mengirimkan informasi state secara lengkap ke router tetangganya.
Setelah loading state selesai, maka router-router yang tergabung dalam OSPF akan memiliki informasi state yang lengkap dan penuh dalam database statenya. Fase ini disebut dengan istilah Full state. Sampai fase ini proses awal OSPF sudah selesai, namun database state tidak bisa digunakan untuk proses forwarding data. Maka dari itu, router akan memasuki langkah selanjutnya, yaitu memilih rute-rute terbaik menuju ke suatu lokasi yang ada dalam database state tersebut.
4. Memilih Rute Terbaik untuk Digunakan
Setelah informasi seluruh jaringan berada dalam database, maka kini saatnya untuk memilih rute terbaik untuk dimasukkan ke dalam routing table. Jika sebuah rute telah masuk ke dalam routing table, maka rute tersebut akan terus digunakan. Untuk memilih rute-rute terbaik, parameter yang digunakan oleh OSPF adalah Cost. Metrik Cost biasanya akan menggambarkan seberapa dekat dan cepatnya sebuah rute. Nilai Cost didapat dari perhitungan dengan rumus:
Cost of the link = 108 /
Bandwidth
Router OSPF akan menghitung semua cost yang ada dan akan menjalankan algoritma Shortest Path First untuk memilih rute terbaiknya. Setelah selesai, maka rute tersebut langsung dimasukkan dalam routing table dan siap digunakan untuk forwarding data.
5. Menjaga Informasi Routing Tetap Upto-date
Ketika sebuah rute sudah masuk ke dalam routing table, router tersebut harus juga me-maintain state database-nya. Hal ini bertujuan kalau ada sebuah rute yang sudah tidak valid, maka router harus tahu dan tidak boleh lagi menggunakannya.
Ketika ada perubahan link-state dalam jaringan, OSPF router akan melakukan flooding terhadap perubahan ini. Tujuannya adalah agar seluruh router dalam jaringan mengetahui perubahan tersebut.
Sampai di sini semua proses OSPF akan terus berulang-ulang. Mekanisme seperti ini membuat informasi rute-rute yang ada dalam jaringan terdistribusi dengan baik, terpilih dengan baik dan dapat digunakan dengan baik pula.
Jaringan Besar? Gunakan OSPF!
Sampai di sini proses dasar yang terjadi dalam OSPF sudah lebih dipahami, meskipun masih sangat dasar dan belum detail. Melihat proses terjadinya pertukaran informasi di atas, mungkin Anda bisa memprediksi bahwa OSPF merupakan sebuah routing protokol yang kompleks dan rumit. Namun di balik kerumitannya tersebut ada sebuah kehebatan yang luar biasa. Seluruh informasi state yang ditampung dapat membuat rute terbaik pasti terpilih dengan benar. Selain itu dengan konsep hirarki, Anda dapat membatasi ukuran link-state database-nya, sehingga tidak terlalu besar. Artinya proses CPU juga menjadi lebih ringan.

Setting Mikrotik dan Quagga
Basic configure untuk ospf di quagga (asumsi zebra, ospfd sudah terinstall)
quangga1 (172.16.0.200/28) —— (172.16.0.204/28)Mikrotik
- config IP address di zebra
[ebenz@ebenz ~]$ telnet localhost 2601
Trying 127.0.0.1…
Connected to localhost.localdomain (127.0.0.1).
Escape character is ‘^]’.
Hello, this is Quagga (version 0.98.3).
Copyright 1996-2005 Kunihiro Ishiguro, et al.
User Access Verification
Password:
Router> en
Password:
Router#
Router# conf t
Router(config)# int eth0
Router(config-if)# ip ad
Router(config-if)# ip address 172.16.0.200/28
Router#
- config router ospf (ospfd)
ospfd# conf t
ospfd(config)# router ospf
ospfd(config-router)# ospf router-id 172.16.0.200
ospfd(config-router)# redistribute kernel
ospfd(config-router)# redistribute connected
ospfd(config-router)# redistribute static
ospfd(config-router)# network 172.16.0.192/28 area 0.0.0.1
ospfd(config-router)# default-information originate always
ospfd(config-router)# end
- Setting IP address Mikrotik
[admin@MikroTik] > ip address add address=172.16.0.204/28 interface=Backbone
- config routing ospf Mikrotik
[admin@MikroTik] > routing ospf set router-id=172.16.0.204
[admin@MikroTik] > routing ospf set distribute-default=never (note, neigbhor sudah aktif)
[admin@MikroTik] > routing ospf set redistribute-connected=as-type-2
[admin@MikroTik] > routing ospf set redistribute-static=as-type-2
- config area & network
[admin@MikroTik] > routing ospf area add area-id=0.0.0.1 name=area1
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=172.16.0.192/28 area=area1
secara basic dan default setting ospf di quangga dan mikrotik sudah selesai, tingal kita lihat statusnya
di Mikrotik dan quangga
Mikrotik ;
[admin@MikroTik] > routing ospf neighbor print
router-id=172.16.0.200 address=172.16.0.204 priority=1 state=”2-Way” state-changes=0 ls-retransmits=0 ls-requests=0 db-summaries=0 dr-id=172.16.0.204 backup-dr-id=0.0.0.0
ups, sepertinya belum full. Check debug ospf pada log ;
[admin@MikroTik] routing> /log print
13:08:01 ospf,debug Hello received from 172.16.0.200 via [eth1:172.16.0.204]
13:08:01 ospf,debug Hello from 172.16.0.200: invalid HelloInterval 3, expected 10
13:08:04 ospf,debug Hello received from 172.16.0.200 via [eth1:172.16.0.204]
13:08:04 ospf,debug Hello from 172.16.0.200: invalid HelloInterval 3, expected 10
13:08:05 ospf,debug Hello sent to 224.0.0.5 via[eth1:172.16.0.204]
13:08:07 ospf,debug Hello received from 172.16.0.200 via [eth1:172.16.0.204]
13:08:07 ospf,debug Hello from 172.16.0.200: invalid HelloInterval 3, expected 10
13:08:10 ospf,debug Hello received from 172.16.0.200 via [eth1:172.16.0.204]
13:08:10 ospf,debug Hello from 172.16.0.200: invalid HelloInterval 3, expected 10
13:08:13 ospf,debug Hello received from 172.16.0.200 via [eth1:172.16.0.204]
13:08:13 ospf,debug Hello from 172.16.0.200: invalid HelloInterval 3, expected 10
dari hasil log ada ketidak cocokan hellointerval antara quangga dan Mikrotik.
Check default hellointerval di quangga dan sesuaikan sesuai informasi log yaitu 10
ospfd# conf t
ospfd(config)# int eth0
ospfd(config-if)# ip ospf hello-interval 10
ospfd(config-if)# end
before quangga;
ospfd# sh ip ospf neighbor
Neighbor ID Pri State Dead Time Address Interface RXmtL RqstL DBsmL
before mikrotik;
router-id=172.16.0.204 address=172.16.0.204 priority=1 state=”2-Way” state-changes=0 ls-retransmits=0 ls-requests=0 db-summaries=0 dr-id=172.16.0.204 backup-dr-id=0.0.0.0

After quangga;

ospfd# sh ip ospf neighbor
Neighbor ID Pri State Dead Time Address Interface RXmtL RqstL DBsmL
172.16.0.204 1 Full/DR 00:00:39 172.16.0.204 eth0:172.16.0.200 0 0 0
After Mikrotik;
[admin@MikroTik] > routing ospf neighbor print
router-id=172.16.0.200 address=172.16.0.200 priority=0 state=”Full” state-changes=5 ls-retransmits=0 ls-requests=0 db-summaries=0 dr-id=172.16.0.204 backup-dr-id=0.0.0.0
router-id=172.16.0.204 address=172.16.0.204 priority=1 state=”2-Way” state-changes=0 ls-retransmits=0 ls-requests=0 db-summaries=0 dr-id=172.16.0.204 backup-dr-id=0.0.0.0
check route di quangga
Router# sh ip route
Codes: K – kernel route, C – connected, S – static, R – RIP, O – OSPF,
I – ISIS, B – BGP, > – selected route, * – FIB route
O>* 20.21.22.0/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 20.21.22.4/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 20.21.22.8/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 20.21.22.12/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 20.21.22.16/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 20.21.22.20/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 30.31.32.0/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 30.31.32.4/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 30.31.32.8/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 30.31.32.12/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 30.31.32.16/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 40.41.42.0/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 40.41.42.4/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 40.41.42.8/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 40.41.42.12/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 40.41.42.16/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 40.41.42.20/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 40.41.42.24/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 40.41.42.28/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
O>* 40.41.42.32/30 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12
C>* 127.0.0.0/8 is directly connected, lo
K>* 169.254.0.0/16 is directly connected, eth0
O 172.16.0.192/28 [110/10] is directly connected, eth0, 01:57:17
C>* 172.16.0.192/28 is directly connected, eth0
O>* 192.168.99.0/24 [110/20] via 172.16.0.204, eth0, 00:05:12

Load Balancing Koneksi


Mempunyai koneksi internet lebih dari satu saat ini sudah biasa, terlebih bagi pengusaha warnet, hal ini juga didukung dengan semakin mudah dan murahnya koneksi internet.
Untuk menggunakan kedua koneksi tersebut secara bersamaan kita bisa memanfaatkan fasilitas load balancing. Kita membutuhkan iproute2 untuk melakukan hal tersebut.
Untuk kasus yang saya hadapi adalah, dua koneksi kedua – duanya menggunakan telkom speedy, dialnya via modem, soalnya ditempat ini sering putus sehingga ipnya sering ilang jadi default gw juga ilang praktis load balancingnya jadi macet :((. Eth0 adalah jaringan LAN, eth1 dan eth2 interface untuk koneksi speedy.
Split Access
Yang pertama sekali dilakukan adalah mendefenisikan keluar masuknya akses dari jalur yang sama. Untuk itu kita butuhkan sedikit modifikasi di file /etc/iproute2/rt_tables
Tambahkan saja di bagian bawah dari file tersebut baris berikut ini :
10 speedy1
20 speedy2
Simpan dan keluar :D.
Berikut adalah beberapa variable yang digunakan untuk kepentingan load balancing script :D
$T1 = speedy1
$IF1 = eth1
$IP1 = 192.168.1.253
$P1_NET = 192.168.1.0/24
$GW1 = 192.168.1.254
demikian juga untuk interface berikutnya :
$T2 = speedy2
$IF2 = eth2
$IP2 = 192.168.2.253
$P2_NET = 192.168.2.0/24
$GW2 = 192.168.2.254
$T1, $T2 adalah nama tabel yang telah didefenisikan di file rt_tables
$IF1, $IF2 adalah interface dari koneksi yang akan diload balancingkan
$IP1, IP2 ip dari interface $IF1 dan IF2 dalam hal ini 192.168.1.253 dan 192.168.2.253
$P1_NET, $P2_NET ip network dari kedua interface
$GW1, $GW2 gateway dari IP $IP1 dan $IP2 sesuaikan dengan keperluan, untuk kondisi yang saya gunakan adalah 192.168.1.254 dan 192.168.2.254
Selanjutnya adalah menambahkannya di routing table seperti ini :
ip route add $P1_NET dev $IF1 src $IP1 table $T1
ip route add default via $GW1 table $T1
ip route add $P2_NET dev $IF2 src $IP2 table $T2
ip route add default via $GW2 table $T2
Selanjutnya adalah mengeset main routing table :
ip route add $P1_NET dev $IF1 src $IP1
ip route add $P2_NET dev $IF2 src $IP2
Selanjutnya mengeset routing rules
ip rule add from $IP1 table $T1
ip rule add from $IP2 table $T2
Load Balancing
Tugas berikutnya adalah menentukan gateway, biasanya kita mengeset gateway hanya untuk satu buah ip / interface namun kali ini kita akan menggunakan dua ip (kalau cuma satu ngapain pake dua koneksi internet :P )
Perintahnya seperti ini :
ip route add default scope global nexthop via $GW1 dev $IF1 weight 1 \
nexthop via $GW2 dev $IF2 weight 1
Pengecekan
Setelah melakukan setting, selanjutnya adalah memastikan bahwa load balancing yang kita buat berfungsi. Cek gateway dengan perintah :
ip r l
Jika menampilkan hasil seperti dibawah ini, maka kemungkinan load balancing sudah berhasil di set.
default 
 nexthop via 192.168.10.254  dev eth1 weight 1
 nexthop via 192.168.20.254  dev eth2 weight 1
Untuk memastikannnya silahkan gunakan iptraf dan pilih general interface statistics, akses ke internet (sebaiknya dengan banyak window terbuka) dan lihat activity dari interface yang digunakan untuk keluar, jika berhasil, terdapat activity pada kedua interface tersebut.

Script lengkap loadbalancing :
#!/bin/sh

# Parameter
 - parameter

# Koneksi ke modem adsl via eth1
T1 = speedy1
IF1=eth1
IP1=192.168.10.253
GW1=192.168.10.254
P1_NET=192.168.10.0/24


# Koneksi ke modem adsl via eth2
T2 = speedy2
IF2=eth2
IP2=192.168.20.253
GW2=192.168.20.254
P2_NET=192.168.20.0/24

ip route add $P1_NET dev $IF1 src $IP1 table $T1
ip route add default via $GW1 table $T1
ip route add $P2_NET dev $IF2 src $IP2 table $T2
ip route add default via $GW2 table $T2

ip route del default

ip route add $P1_NET dev $IF1 src $IP1
ip route add $P2_NET dev $IF2 src $IP2

ip rule add from $IP1 table $T1
ip rule add from $IP2 table $T2

ip route add default scope global nexthop via $GW1 dev $IF1 weight 1 \
            nexthop via $GW2 dev $IF2 weight 1

#end of script :D 
 

RT/RW NET


1. PENGERTIAN
RT/RW-Net adalah jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup wilayah yang kecil, melalui jalur kabel atau Wireless 2.4 Ghz. RTRW Net merupakan salah satu bentuk komunikasi rakyat yang bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah.

Istilah RT/RW-net pertama kali digunakan sekitar tahun 1996-an oleh para mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang (UMM), seperti Nasar, Muji yang menyambungkan kos-kos-an mereka ke kampus UMM yang tersambung ke jaringan AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di ITB. Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM dilakukan menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps. Hal tersebut, diutarakan oleh Bino, waktu itu masih bekerja di GlobalNet, secara bercanda para mahasiswa Malang ini menamakan jaringan mereka RT/RW-net karena memang di sambungkan ke beberapa rumah di sekitar kos-kosan mereka.

2. KONSEP
Konsep RT-RW-Net sebetulnya sama dengan konsep Warnet. Pemilik RT/RWNet akan membeli atau menyewa bandwith dari penyedia internet / ISP (Internet Service Provider) misalkan Telkom, Indosat atau Indonet, lalu dijual kembali ke pelanggan. Yang membedakan antara Warnet dengan RTRW Net adalah tempat pelanggan berada. Pelanggan RTRW Net menggunakan internet di rumah masing-masing, tidak di tempat RTRWNet tersebut berada.

Apakah RT/RW Net ini Murah ? Jawabanya adalah iya. Sebagai contoh, misalkan kita berlangganan Speedy untuk paket 1024Kb yang harganya Rp. 700 ribuan/perbulan, kemudian dishare untuk 10 orang, maka dalam sebulan setiap orang hanya akan membayar kurang lebih 70 ribu rupiah untuk akses internet berkecepatan up to 1024Kbps. Biaya tersebut tentu sangat murah karena pelanggan akan bebas menggunakan internet selama 24 jam sehari selama sebulan penuh.

Andaikan biaya tersebut dibulatkan menjadi 100 ribu/bulan//pelanggan -sebagai tambahan untuk biaya listirk dan perawatan peralatan, misalkan- maka sama artinya dengan setiap pelanggan hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp.3.300,-/hari atau Rp.138,-/Jam. Bandingkan dengan biaya akses internet di warnet……

3. TUJUAN

Tujuan terpenting dalam pembangunan RTRW Net ini adalah Turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat serta Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran Teknologi Informasi dan Internet

4. TOPOLOGI DAN KEBUTUHAN PERANGKAT

Secara Sederhana, topologi dalam sebuah RTRW Net adalah sebagai berikut :

Sumber Koneksi Internet >> Modem >> Pemancar Wifi >> Antena >> Client

Kebutuhan Perangkat Standar :
1. Modem/router, disesuaikan dengan sumber koneksi internet
2. Pemancar Wifi dan perlengkapannya, yang meliputi :

- Radio Akses Point
- Box Outdoor sebagai wadah Radio Akses Point. Perangkat ini wajib ada, jika AP yang digunakan adalah AP Indoor, bukan AP outdoor.
- PoE/Power over Ethernet, alat untuk memisahkan antara jalur data dengan jalur catu daya pada sebuah kabel jaringan/ethernet. Jika menggunakan AP outdoor, hanya dibutuhkan satu buah PoE, sementara kalo menggunakan AP Indoor, dibutuhkan PoE splitter yang terdiri dari sepasang (dua buah) PoE yang dipasang di bawah (dekat adaptor) dan di atas (dekat radio AP)
- Pigtail. Berfungsi untuk menyambungkan antara AP dengan Antena. Bentuknya berupa kabel coaxial sepanjang 30 – 60 cm dengan masing-masing konektor pada ujung-ujungnyanya. Tidak semua AP memerlukan pigtail ini. Beberapa produk Ubiquity seri Bullet tidak memerlukan pigtail lagi, karena AP dapat langsung disambungkan dengan konektor antena.
- Antena. Berfungsi menyebarkan signal dari radio AP. Alat ini sangat penting fungsinya dalam sebuah jaringan wireless, karena akan sangat menentukan kualitas signal yang dapat ditangkap oleh klien.
- Client. Dapat berupa Laptop dengan card wifi bawaannya, USB Wifi atau radio akses point yang diset sebagai client.

Dengan peralatan seperti diatas, kita sudah dapat mengawali sebuah usaha RTRW Net. Untuk optimalisasi dan manajemen jaringan wireless yang lebih baik, beberapa rekan menambahkan peralatan sebagai berikut :

1. Routerboard Mikrotik, digunakan sebagai manajemen bandwidth, otentifikasi client, hotspot login dll
2. Switch HUB, untuk membagi koneksi dari Modem atau dari routerboard mikrotik
3. Komputer Server yang difungsikan sebagai mesin Proxy, url filter dan lain sebagainya

Dengan menggunakan patokan topologi diatas, kita sudah bisa mulai berhitung berapa nilai investasi yang kita butuhkan untuk memulai usaha RTRW Net ini. Simulasinya dapat dilihat pada contoh berikut :

1. Akses Point Bullet M2HP, dengan adaptor dan PoE, kisaran harga Rp. 800.000,-
2. Antena Omni Hyperlink, harga kisaran Rp. 1.100.000,-
3. Kabel UTP kualitas standart, kisaran harga Rp. 3500/meter x 15 meter = Rp.52.500,-
4. Konektor RJ-45 @ 2.500/buah x 4 = Rp. 10.000,-
5. Tiang antena Pipa Galvanis ukuran 1 Inch dan 1.25 Inch + pemasangan Rp. 400.000,-
--------------------------------------------------------------------Total : Rp. 2.362.500,-

Keterangan : Asumsi sumber koneksi menggunakan Telkom Speedy, yang dalam paket pemasangannnya sudah diberikan Modem gratis.

Perangkat pemancar Wifi diatas adalah perangkat yang banyak direkomendasikan oleh rekan-rekan yang telah menggeluti usaha RTRW Net ini. Hampir semua rekan sepakat untuk menunjuk Bullet M2HP sebagai rekomendasi utama mereka untuk dijadikan sebagai Main AP. pertimbangannya adalah karena praktis, tidak membutuhkan box outdoor dan pigtail, processor dan memori yang cukup tinggi dan power yang cukup besar. Untuk antena AP, selain merk Hyperlink, beberapa rekan juga merekomendasikan Omni Slotted, Omni TPLink dan Omni Fulbond.

Betulkah LINUX BEBAS VIRUS??? Jawabnya TIDAK.. tapi ada TAPI-nya…

  • tidak seperti di windows, virus di linux sangat sulit untuk berkembang karena sejak awal linux dibuat untuk lingkungan multi user
  • jadi jika ada pengguna linux yang terkena virus, maka virus tersebut akan sulit menginfeksi file2 lain milik pengguna lain di komputer tersebut 
  • di linkungan linux, kecuali root, seorang pengguna –termasuk virus– hanya dapat memodifikasi file- file miliknya saja
  • jikalau ada sebuah virus yang bisa berkembang di linux, ini akibat dari adanya celah keamanan dari linux tersebut, solusinya …
  • solusinya bukan dengan menginstall antivirus, tapi membenahi atau menutup celah keamanan dari linux tersebut
  • kalau pun linux lebih dulu familiar dari windows, maka tetap saja virus di linux jauh lebih sulit berkembang dibandingkan di windows …
  • jadi saya tidak sependapat bahwa virus jauh lebih banyak berkembang di windows karena para pembuat virus mengincar OS yg familiar :)
  • lebih2 karena distro2 linux saat ini sudah terinstall dalam kondisi siap pakai, sehingga pengguna linux tidak terlalu butuh menginstall program tambahan
  • kalau pun installasi linux butuh program tambahan, program ini bisa didapat langsung dari repository yang disediakan distro masing - masing
  • kalau para pembuat virus memang mengejar dampak kerusakan yang luar biasa, maka yang diincar harusnya os berbasis linux. mengapa coba?
  • mayoritas web server di dunia dibangun diatas os berbasis linux, maka jika ada yang bisa membuat virus di linux dampaknya sgt luar biasa :)
  • yang sialnya, microsoft sebagai pembuat windows tidak mau bertanggung jawab terhadap kemudahan berkembangnya virus di os-nya tersebut :(
  • malah microsoft lagi-lagi merepotkan usernya untuk menggunakan antivirus untuk mengatasi masalahnya tersebut
  • jadi sekali lagi, apakah linux bebas virus? jawabnya tidak. tapi virus di linux sangat sulit untuk berkembang

Perkembangan Operating System dari masa ke masa

GUI atau singkatan dari Graphical User Interface yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan perangkat keras komputer serta memudahkan dalam mengoperasikan sebuah sistem operasi (user friendly).

Selama bertahun-tahun berbagai GUI yang telah dikembangkan untuk berbagai sistem operasi seperti OS / 2, Macintosh, Windows, amiga, Linux, Symbian OS, dan banyak lagi.


Dalam artikel ini saya hanya menampilkan beberapa kemajuan yang signifikan dalam desain GUI (bukan sistem operasi) serta antarmuka pengguna berbasis grafik pada sistem operasi yang ada saat ini.


Ada beberapa yang tidak saya sertakan dan itu bukan berarti tidak termasuk dalam kamajuan desain, tapi tampilan yang ada di artikel merupakan salah satu sistem operasi yang sangat populer.
GUI pertama kali dikembangkan oleh para peneliti di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) di tahun 70-an. Penelitian ini membuka era baru dalam inovasi komputer grafis.
Komputer pribadi (personal computer) pertama yang menggunakan antarmuka pengguna grafis modern adalah Xerox Alto, yang dikembangkan pada tahun 1973.
Sistem ini juga bukan sebagai produk komersial dan dimaksudkan terutama untuk penelitian di universitas.
1981-1985
Xerox 8010 Star (dirilis pada 1981)

Ini adalah sistem pertama yang disebut sebagai komputer desktop yang terintegrasi penuh, termasuk aplikasi dan GUI dan dikenal sebagai “The Xerox Star”, kemudian berganti nama menjadi “Viewpoint” dan kemudian berganti lagi namanya menjadi “GlobalView”.




Apple Lisa Office System 1 (dirilis pada 1983)
Sistem dikenal sebagai Lisa OS, atau singkatan dari Office System. Hal ini dikembangkan oleh Apple dengan maksud sebagai pemrosesan dokumen workstation.

Sayangnya workstation ini tidak bertahan lama, hal itu dibunuh oleh Apple Macintosh sistem operasi yang lebih terjangkau. Ada beberapa tambahan untuk upgrade ke versi Lisa OS, Lisa OS 2 di tahun 1983 dan Lisa OS 7 / 7 3,1 pada tahun 1984, dan dapat di upgrade oleh sistem itu sendiri, tapi sistem ini belum memakai (GUI).







VisiCorp Visi On (dirilis pada 1984)
VisiCorp pertama kali dikembangkan GUI desktop yang ditujukan untuk IBM PC. Sistem ini ditargetkan untuk perusahaan-perusahaan besar dan hadir dengan harga yang tinggi. Sistem GUI ini memanfaatkan mouse dengan built-in installer serta tidak menggunakan ikon pada tampilannya.






Mac OS System 1.0 (dirilis pada 1984)
Sistem 1.0 sistem operasi pertama yang dikembangkan GUI untuk Macintosh. Beberapa fitur ini merupakan dari sistem operasi modern, karena pada setiap jendela (window) sudah disertai dengan ikon. Pada setiap jendela dapat dipindahkan dengan mouse dan tak hanya jendela, file dan folder pun dapat disalin dengan hanya menyeret dan menempatkan (dragging and dropping) ke lokasi atau target yang diinginkan pengguna.



Amiga Workbench 1.0 (dirilis pada 1985)
Ketika pertama kali dirilis, saat itu Amiga berada di posisi depan, karena sistem GUI ini sudah memiliki fitur warna (empat warna: hitam, putih, biru, oranye), kemampuan multitasking, dukungan suara stereo dan mengatur ikon (selected dan unselected).











Windows 1.0x (dirilis pada 1985)
Di tahun ini, Microsoft akhirnya berhasil mengejar posisi seluruh sistem operasi antarmuka dengan merilis Windows 1.0, pertama sistem operasi berbasis GUI (meskipun tidak ada yang berani untuk mengakui sebagai salah satunya). Sistem ini menampilkan 32 × 32 piksel ikon dan warna grafis. Fitur yang paling menarik lainnya (yang kemudian dihilangkan) adalah ikon animasi jam analog.








GEM (dirilis pada 1985)

GEM (Graphical Environment Manager) adalah gaya windowing GUI diciptakan oleh Digital Research, Inc (DRI). GEM awalnya dibuat untuk digunakan dengan CP / M sistem operasi pada Intel 8088 dan Motorola 68000 mikroprosesor dan kemudian dikembangkan untuk bisa berjalan di DOS juga. Kebanyakan orang akan mengetahui GEM sebagai salah satu GUI untuk komputer Atari ST. GEM juga digunakan pada seri Amstrad komputer IBM yang kompatibel dan merupakan inti untuk Ventura Publisher dan beberapa program DOS lainnya.




1986 – 1990
IRIX 3 (dirilis pada 1986, first release 1984)
IRIX merupakan sistem operasi 64-bit yang diciptakan untuk UNIX. Sebuah fitur menarik pada GUI ini adalah dukungan untuk ikon vektor. Fitur ini sudah memakai GUI dan merupakan pelopor bahkan sebelum Mac OS X merilisnya.




GEOS (dirilis pada 1986)
The GEOS (Graphic Environment Operating System) sistem operasi ini dikembangkan oleh Berkeley Softworks (Kemudian GeoWorks). Sistem ini awalnya dirancang untuk Pengolah kata Commodore 64 dan dengan tampilan grafis yang disebut geoWrite Cat dan sebuah program yang Disebut geoPaint.




Windows 2.0x (dirilis pada 1987)
Dalam versi ini, perkembangan GUI telah membaik secara signifikan diantaranya, Jendela bisa tumpang tindih, dapat diubah ukurannya, dimaksimalkan dan diminimalkan.






OS/2 1.x (dirilis pada 1988)
OS / 2 awalnya dikembangkan bersama oleh IBM dan Microsoft, tetapi pada tahun 1991 kedua perusahaan berpisah dengan menggabungkan teknologi Microsoft GUI pada Windows-nya sendiri dan IBM mengembangkan OS / 2. GUI yang digunakan dalam OS / 2 yang disebut “Presentation Manager”. Versi ini hanya didukung GUI dan ikon monokrom.






NeXTSTEP / OPENSTEP 1.0 (dirilis pada 1989)
Steve Jobs muncul dengan ide untuk menciptakan komputer yang sempurna untuk sebuah riset di universitas dan laboratorium. Ide ini kemudian berkembang menjadi sebuah perusahaan bernama NeXT Computer Inc.

Komputer NeXT yang pertama dirilis pada tahun 1988, kemajuan yang signifikan ini dibuat pada tahun 1989 dengan pembebasan dari 1.0 NeXTSTEP GUI, yang kemudian berkembang menjadi OPENSTEP.

GUI’s tersebut tampil dengan ikon lebih besar (48 × 48) dan memperkenalkan warna tambahan. GUI tersebut awalnya memiliki warna monokrom, tapi versi 1.0 juga mulai mendukung monitor warna. Dengan GUI modern, Screenshot ini memberikan beberapa kemudahan dalam mengoperasikannya.




OS/2 1.20 (dirilis pada 1989)
Versi berikutnya merupakan upgrade dari versi minor GUI yang menunjukkan sedikit perbaikan di banyak area. Ikon tampak lebih bagus dan tampilan jendela yang halus.




Windows 3.0 (dirilis pada 1990)
Dengan versi ini, Microsoft telah menyadari potensi terhadap perkembangan GUI mereka dan mulai meningkatkan secara signifikan.

Sistem operasi itu sendiri mendukung peningkatan standar dan mode 386, yang dibuat menggunakan kapasitas memori yang lebih tinggi dari 640 KB dan penyimpanan data dengan menggunakan hard disk, sehingga kemampuan untuk menggunakan resolusi layar yang lebih tinggi dan tampilan grafis yang lebih baik, seperti Super VGA 800 × 600 dan 1024 × 768 .

Selain itu, Microsoft menyewa Susan Kare untuk merancang ikon Windows 3.0 untuk ditambahkan pada GUI.






1991 – 1995
Amiga Workbench 2.04 (dirilis pada 1991)
Banyak sekali perbaikan GUI yang dilakukan pada versi ini. Skema warna berubah dan tampak 3D pun sudah diperkenalkan. Desktop dapat dibagi secara vertikal ke resolusi layar yang berbeda serta kedalaman warna yang kini tampak sedikit aneh. Resolusi default Workbench adalah 640 × 256, tetapi harus didukung perangkat keras dengan resolusi yang lebih besar juga.




Mac OS System 7 (dirilis pada 1991)
Mac OS versi 7.0 adalah GUI pertama pada Mac OS dengan dukungan warna. Tampilan halus dengan nuansa warna abu-abu, biru dan kuning serta ditambahkan pula pada setiap ikon.





Windows 3.1 (dirilis pada 1992)
Versi Windows disertai TrueType font yang pra-instal. Hal ini secara efektif untuk pertama kalinya Windows membuat sebuah desktop publishing platform fungsional.

Sejak Windows 3.0, Adobe Type Manager (ATM) sistem font dari Adobe sudah mulai berfungsi. Versi ini juga berisi skema warna bernama Hotdog Stand, yang berisi warna cerah merah, kuning dan hitam.

Skema warna ini dirancang untuk membantu orang-orang yang buta warna saat melihat teks / gambar pada layar monitor.




OS/2 2.0 (dirilis pada 1992)
Ini adalah GUI pertama yang menjadi sasaran penerimaan internasional, dalam hal kegunaan dan aksesibilitas. Seluruh GUI yang dikembangkan menggunakan desain object-oriented. Setiap file dan folder adalah suatu objek yang dapat dikaitkan dengan file lain seperti folder dan aplikasi. Hal ini juga mendukung fungsi drag dan drop serta template.







Windows 95 (dirilis pada 1995)
User interface benar-benar dirancang ulang sejak versi 3.x. Ini adalah versi Windows pertama di mana sebuah tombol ditambahkan ke setiap jendela (Minimal, Maximal dan Restore). Tim desain memberikan area (dapat diaktifkan, dinonaktifkan, dipilih, diperiksa, dll) untuk ikon dan grafis lainnya. Dan perkembangan pada versi ini untuk pertamakalinya adalah dengan adanya Tombol Start yang terkenal saat itu.Ini merupakan salah satu kemajuan Microsoft mengenai sistem operasi itu sendiri dan serta tampilan GUI.







1996 – 2000
OS/2 Warp 4 (dirilis pada 1996)
IBM merilis OS / 2 Warp 4 yang membawa signifikan dengan facelift ke setiap jendela atau ruang.

Ikon diletakkan di desktop, di mana file dan folder custom juga bisa dibuat. Dalam versi ini juga menyertakan fungsi penghapusan (Shredder) yang mirip dengan Windows ‘Recycle Bin’ atau Mac OS ‘Trash’. Perbedaan dalam fungsi ini yaitu saat menghapus file atau folder secara langsung dan tidak menyimpannya terlebih dahulu yang memungkinkan pengguna dapat menggunakannya atau mengembalikannya.



Mac OS System 8 (dirilis pada 1997)




Mac OS 8 merupakan salah satu pengadopsi awal dari gaya isometrik ikon yang disebut pseudo-3D ikon. Tema warna Abu platinum yang digunakan di sini menjadi merek dagang untuk versi masa depan GUI.




Windows 98 (dirilis pada 1998)
Gaya ikon hampir sama seperti dalam Windows 95, dan untuk rendering seluruh GUI bisa menggunakan lebih dari 256 warna. Windows Explorer hampir sepenuhnya berubah dan “Active Desktop” muncul untuk pertama kalinya.




KDE 1.0 (dirilis pada 1998)
KDE berusaha untuk memenuhi kebutuhan untuk sebuah desktop yang mudah digunakan untuk Unix workstation, mirip dengan lingkungan desktop yang bisa ditemukan pada MacOS atau Window95/NT. Sistem ini sepenuhnya gratis termasuk kode sumbernya yang dapat dimodifikasi.



BeOs 4.5 (dirilis pada 1999)
Sistem operasi BeOS dikembangkan untuk komputer pribadi. Pada awalnya ditulis BeIn pada tahun 1991 untuk dijalankan pada hardware BeBox. Hal ini kemudian dikembangkan lebih lanjut untuk memanfaatkan teknologi dan perangkat keras yang lebih baru seperti multiprocessing simetris dengan memanfaatkan modul I / O bandwidth, merasuk multithreading, multitasking dan 64-bit sistem file journal dikenal sebagai BFS.





GNOME 1.0 (dirilis pada 1999)
Desktop GNOME ini diutamakan untuk Red Hat Linux, kemudian dikembangkan lagi untuk distributor Linux lainnya juga.




2001 – 2005
Mac OS X (dirilis pada 2001)
Pada awal tahun 2000 Apple mengumumkan sistem operasi dengan tampilan Aqua dan pada tahun 2001 perusahaan tersebut merilis sistem operasi baru yang disebut Mac OS X. Dengan ukuran ikon default 32 x 32 dan 48 x 48 yang dapat diubah menjadi 128 x 128 piksel anti-alias dan ikon semi-transparan.

Banyak kritik setelah merilis GUI ini. Tampaknya pengguna belum cukup siap oleh perubahan besar ini, tetapi mereka (konsumen) cukup cepat mengadopsi gaya baru GUI ini.




Windows XP (dirilis pada 2001)
Sejak sistem operasi dirilis, Microsoft cenderung sepenuhnya ke GUI, tidak terkecuali Windows XP. Pada versi ini tampilan GUI Windows mengalami perubahan total dan skinnable, sehingga pengguna dapat mengubah seluruh tampilan GUI serta tampilan Ikon pun dapat di ubah secara otomatis.




KDE 3 (dirilis pada 2002)
Sejak versi 1.0, K Desktop Environment mengalami perubahan secara signifikan. Mereka merubah semua fitur grafis dan ikon sehingga terlihat menyatu di setiap jendela.




2007 – 2009 (current)
Windows Vista (dirilis pada 2007)
Ini adalah respon Microsoft kompetisi mereka. Mereka juga cukup banyak penambahan fitur 3D dan animasi. Sejak Windows 98, Microsoft telah selalu berusaha meningkatkan desktop. Dengan Windows Vista mereka merilis widget yang baik sebagai pengganti Active Desktop.





Mac OS X Leopard (dirilis pada 2007)
Dengan 6 generasi, sistem Mac OS X Apple, sekali lagi meningkatkan user interface, GUI merupakan sebuah dasar untuk versi Aqua seperti candy scroll dan grey platinum, serta warna biru. Dalam GUI yang baru ini terdapat fitur 3D yang terlihat jelas, 3D dock terbaru dan banyak lagi animasi interakitf.



GNOME 2.24 (2008)
GNOME menempatkan banyak perubahan dalam menciptakan tema dan karya seni ke v2.2.4 dengan tujuan “untuk membuat komputer terlihat baik”.




KDE (v4.0 Jan. 2008, v4.2 Mar. 2009)
Versi 4 dari K Desktop Environment menghasilkan banyak peningkatan baru pada GUI seperti animasi, rapih, pengelolaan jendela yang efisien dan adanya dukungan untuk desktop widget. Ukuran ikon mudah diatur dan hampir setiap desain elemen akan jauh lebih mudah untuk dikonfigurasi. Beberapa perubahan yang paling mencolok meliputi ikon baru, tema dan suara, yang disediakan oleh proyek Oxygen. Semua ikon ini akan lebih fotorealistik. Ini jelas merupakan suatu kemajuan besar dari KDE versi sebelumnya. Kini dapat juga dijalankan di platform Windows dan Mac OS X.

  


Windows 7

 
Baru saja diluncurkan dan sudah dapat dibeli di gera-gerai penjual perangkat lunak berlisensi. Seperti diketahui, banyak pengguna Vista yang kecewa akan bug dan masalah di dalamnya, download update, patch, fix yang seakan tiada hentinya. Kali ini, Microsoft mencoba untuk membiarkan produk terbarunya ini, Windows7, berbicara sendiri, apa saja fakta tentang sistem operasi yang dulunya pernah bernama Blackcomb dan Vienna ini.

1) Harga Windows 7 termurah ada pada kisaran Rp 1.260.000,- untuk versi Home basic, dan termahal versi Ultimate sebesar Rp Rp 2.560.000,-. Tokok komputer biasanya memberi diskon yang cukup menarik pada rentang Rp 100.000,- hingga Rp 230.000.- pada kurs 1USD = Rp9.484,-, bahkan harga yang sangat murah diberlakukan untuk warnet.

2) Lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia menggunakan Windows setiap hari dan jutaan dari mereka memberikan umpan balik untuk membentuk versi terbaru.

3) Anda dapat melihat semua jendela Anda terbuka dari taskbar Anda. Tempatkan kursor pada ikon di taskbar maka sebuah jendela preview yang transparan akan muncul, memudahkan Anda tanpa harus membuka satu-persatu jendela.

4) Tidak perlu lagi untuk meminimalkan jendela aplikasi yang terbuka untuk melihat desktop Anda. Kombinasi tombol Windows dan spasi akan membuat semua jendela transparan dan terlihat apa yang ada di belakangnya.

5) Snap Feature memungkinkan Anda untuk menempatkan dua jendela berdampingan, cocok untuk membandingkan dua buah situs atau untuk penyalinan ke word.

6) Setting jaringan nirkabel telah disederhanakan. Penuntun "Add a Device" memungkinkan Anda dengan mudah menemukan peralatan gadget dan hanya dengan memasukkan PIN untuk menyambungkannya.



7) Sebuah Daftar Langsung tersedia untuk banyak program yang menampilkan sejumlah pilihan dengan mengklik kanan ikon di taskbar termasuk trek yang sering diputar.

8) Visual pencarian melalui Internet Explorer 8 dan Bing akan memunculkan thumbnail di samping hasil pencarian, sehingga Anda dapat melihat dengan tepat apa yang Anda cari.

9) Kontrol Parental memungkinkan Anda untuk menetapkan batas waktu berapa lama anak-anak dapat menggunakan PC.

10) Ada 50 font baru pada Windows 7 dan total 34 bahasa.

11) Pembuatan Home Group memudahkan Anda untuk berbagi file antara komputer di rumah Anda. Anda akan dapat melihat melalui folder yang berisi Pictures, Musik, Dokumen dan Video dari komputer manapun Anda berada. Anda juga dapat berbagi printer.

12) Windows Media Center berisikan Sky Player sebuah fitur yang memungkinkan Anda untuk menonton siaran TV dari berbagai saluran dengan biaya bulanan.

13) Jika Anda menjalankan Windows 7 pada laptop, maka secara otomatis akan tahu ketika Anda di rumah atau di kantor dan memilih printer yang sesuai.

14) Windows 7 starter pack sekarang tersedia pada banyak netbook, menggantikan Vista. Versi ini mengurangi memory footprint pada Windows 7 sehingga dapat efisien bekerja di mesin dengan sumber daya terbatas seperti netbook.

15) Meskipun Home Premium cocok untuk sebagian besar pengguna, pada versi Profesional ditambahkan fitur keamanan bagi perusahaan dengan kompatibilitas yang baik dengan perangkat lunak yang dirancang untuk Windows XP.

16) Windows 7 Ultimate memungkinkan Anda bekerja di belasan bahasa yang berbeda pada saat bersamaan, fitur BitLocker melindungi data pada PC atau perangkat memori portabel dari tangan-tangan jahil.

17) Fitur Aero Shake memungkinkan Anda untuk meminimalkan semua jendela terbuka dengan cara mengguncang mouse dengan cepat.

18) Umur pakai baterai pada notebook dan netbook akan lebih lama. Penggunaan memori yang sedikit pada Windows7 meningkatkan waktu kerja beterai Anda.

19) Startup dan shutdown pada Windows 7 menjadi lebih cepat.

20) Windows 7 tersedia di lebih dari 45.000 pengecer di seluruh dunia.
 
Copyright © 2011. COMASTNET - All Rights Reserved