Headlines News :
Home » » Setting Antena Nano Station sebagai Reapeter WDS

Setting Antena Nano Station sebagai Reapeter WDS

Written By Unknown on Tuesday, July 21, 2015 | 8:03 PM


Beberapa hari ini saya sedang mencoba menggunakan radio WiFi baru (Access Point) keluaran dari UBNT (Nano Station 2) untuk link koneksi internet saya di rumah. Berbekal cerita dari teman-teman yang menggunakan pernagkat ini, akhirnya terpikat juga untuk mencoba menggunakan. Sekilas Radio WiFi UBNT ini mirip dengan Radio Motorola, dan berbeda jauh dengan radio Access Point pada umumnya. NanoStation memang sudah didesign untuk keperluan Ourdoor dengan dilengkapi antenna internal dengan polarisasi yang bisa diatur dari softwarenya.

ubnt_nano_station_2_bagus
Default IP untuk produk UBNT adalah user ubnt dan password juga ubnt. Pada saat awal, UBNT bisa diakses selayaknya Access Point biasa dengan alamat IP default 192.168.1.20.radio_wifi_ubnt_nanostation2
Tapilan halaman awal NS2
radio_wifi_ubnt_alligngment_antenna Jika diperlukan pengaturan arah antena lebih tepat, bisa menggunakan fitur “Align Antenna”. Bisa untuk mengatur tingkat sensitivitas, kualitas sinyal akan lebih terlihat dengan melihat angkat (dB) dan Bar Lampu sinyal. Ini tidak akan mengurangi/menambah sinyal WiFi yang sebenarnya, hanya mempermudah kita dalam “pointing saja”.  Ada toblol yang bisa digeser ke kanan dan kiri sambil kita bisa menatur posisi antenna.
ubnt_scan
Fitur lain yang penting adalah scaning, NS2 bisa dengan mudah men-scan wifi Access Point disekitarnya pada arah antena dan polarisasi yang telah diseting. NS2 bisa juga mendetekasi sinyal yang “invisible SSID” , Frekuesnis (tidak hanya kanal saja), Security (WEP, WPA, WPA2), sehingga lebih mudah menentukan kanal mana yang nantinya akan dipilih supaya tidak bertabrakan /interferensi.
ubnt_antena-seting
Pada bagian advance, Fitur lain dari NS2 adalah bisa melakukan pemilihan polarisasi antena dengan software : Horizontal, Vertical, Adaptive atau menggunakan antena external. Saya membandingkan NS2 ini dengan Senao+Anetna Grid 24 dB yang sebelumnay saya pasang. Saya lumayan kaget, karena NS2 dengan antena bawaan bisa sebanding dengan Senao+24 dB (grid China). Yang lebih pasti adalah NS2 ketika dipasangang di Tiang jauh lebih ringan. Masih ada beberapa fitur lain yang belum saya review, jika deperlukan, silahkan memberikan komentar/tanggapan/pertanyaan dibawah ini.
Update Tulisan : 11 juni 2009
Saya tambahkan sedikit karena ada pertanyaan dari : “Mau tanya cara set NS jadi AP gimana yasekedar info tambahan IP internet saya 202.130.x.x itu dari telkom
syukur2 kalau dalam bentuk gambar. jawaban boleh via japri ke samsuddin_biz@xzy . Cara Setting NS2 menjadi Acceess Point/Bridge, bisa masuk ke Menu : Link Setup –> Wireless Mode, bisa pilih :
  • Station (untuk mode Bridge /penerimanya AP)
  • Station WDS (Wireless Distribution System), Sistem WDS mirip dengan Repeater
  • Access Point (Mode AP)
  • Access Point WDS (Berfungsi gabungan antara AP dan WDS)
naso-station-mode-ap-bridge


Langkah Setting NanoStation M2




 NanoStation M2 adalah produk populer di indonesia. Produk ini dikenal efisien karena sudah terintegrated dengan antena dual polarity 10dBi. Power yang di miliki oleh nanostation M2 ini sebesar 26 db atau 400 mw, sehingga daya jelajahnya dapat mencapai kiloan meter tanpa perlu menggunakan antena tambahan. Perbedaan yang signifikan dari access point lainnya adalah produk dari kanada ini memiliki lampu indikator signal strength, sehingga memudahkan untuk melihat kualitas sinyal tanpa perlu masuk ke web konfigurasinya. 

Kekurangan dari NanoStation M2 ini tidak dilengkapi dengan manual yang biasa di berikan oleh access point lainnya, baik itu berupa CD manual maupun dalam bentuk buku. Dan untuk mencari di situs resminya juga kesulitan tentang konfigurasinya.
Agar dapat masuk ke halaman konfigurasi masuk melalui browser dan ketikkan 192.168.1.20 pada url, apabla telah muncul username dan password masukkan dengan "ubnt". Produk ini memiliki 4 mode yaitu station, station WDS, Access Point, dan Access Point WDS, tetapi kabarnya produk ini baik digunakan sebagai client saja. Kalau sebagai access poin masih terdapat bug yang harus diperbaiki, kalau mau dipaksa untuk digunakan sebagai AP harus mengupgrade firmwarenya ke firmware DDWRT yang sudah mengeluarkan rilis khusus untuk NanoStation, dan dapat di download pada http://dd-wrt.com/dd-wrtv3/dd-wrt/downloads.html.
Produk ini dapat dilakukan banyak konfigurasi yang unik dari radio yang berchipsetkan Atheros ini diantaranya kita bisa menset manual Country Code, Rate Power maximal ke 26dBm, Rate Mode, Rate Algorithm, Noise Immunity, uniknya lagi dapat dilakukan set range daya jangkau jelajahnya berdasarkan mile atau kilometer. Pada mode station ada fitur menarik yakni MAC Clone, untuk mengcloning NanoStation yang kita miliki memiliki MAC Address yang berbeda, dimana memungkinkan penggunannya bisa berbuat curang. Selain itu ada beberapa tool yang tersedia antara lain tool untuk test ping, traceroute, dan test speed, jadi dengan harga yang cukup terjangkau di kelasnya, sudah dapat memiliki radio wireless yang powerfull ditambah banyaknya fitur menarik yang ditawarkan, meskipun terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki.
Jendela TCP/IP

Nah tanpa basa basi lagi langsung kita masuk kedalam settingan dari NanoStation M2.

1. Langkah pertama, hubungkan NanoStation ke komputer dengan kabel Crossover. Secara defaultnya Ip address milik NanoStation M2 adalah 192.168.1.20, agar dapat terhubung maka IP komputer harus berada pada satu jaringan dengan NanoStation.

Connect to 192.168.1.20
2. Langkah kedua, buka NanoStation M2 melalui browser arahkan ke Ip 192.168.1.20 maka akan terbuka jendela username dan password, lalu masukkan "ubnt" sebagai username dan passwordnya.



Link Setup
3. Langkah Ketiga, Setting pada link Setup
- Wireless Mode : Access Point. Option access point dipilih karena nanostation nantinya akan digunakan sebagai access point.
- SSID : UBNT-HUKUM_01. SSID merupakan ID dari nano station. ID ini akan terlihat pada list item komputer user yang akan memilih access point untuk mengakses internet.
- Channel : 11 - 2462 MHz. Pemilihan channel harus berbeda dengan channel NanoStation.
- Country Code = Indonesia, Republic of
- Output Power : 26 dBm (maksimum)
- Data Rate : 54 Mbps (maksimum)
Setelah selesai melakukan settingan jangan lupa pilih Change untuk menyimpan settingan.
Tab Network
4. Setting pada Network.
- Network Mode : Bridge
- Bridge IP Address : Static. Option static dipilih agar bisa mengatur
   IP Address NanoStation secara manual.
- IP Address : 192.168.1.20
- Netmask : 255.255.255.0
- Gateway IP : 1922.168.1.1
- Primary DNS IP : 0.0.0.0 (default)

5. Pilih Change untuk menyimpan komfigurasi
Jendela Simpan
6. Setting pada tab Advanced
- Distance : 35,2 miles (maksimum)
- Antena Setting : Adaptive
Tab Advanced
7. Pilih Change untuk menyimpan hasil konfigurasi
Jendela Simpan
8. Setting pada konfigurasi tab Services. Pada Tab Services ini tidak perlu dilakukan perubahan.
Tab Services
9. Settingan pada konfigurasi tab System. Pada Tab System ini tidak perlu dilakukan perubahan.
Tab System
10. Langkah terakhir adalah memastikan letak dan posisi NanoStation M2 yang cocok sehingga sinyal dapat  terpancar secara efektif ke tempat-tempat yang membutuhkan sinyal wifi.
Share this post :

+ comments + 2 comments

April 23, 2018 at 7:29 AM

cara setting nano station m2 yang kecil sebagai repeater.... setelah saya coba bebeapa kali selalu gagal. tampil nama ssid yang kita buat tapi ada tanda seru atau tidak bisa di gunakan untuk brousing.... tolong dong solusinya.... terima kasih banyak sebelumnya...

April 12, 2020 at 5:27 PM

So good,sangat membantu artikelnya...

Post a Comment

 
Copyright © 2011. COMASTNET - All Rights Reserved