Headlines News :
Home » » Cara membuat zombie..........

Cara membuat zombie..........

Written By Unknown on Sunday, March 6, 2011 | 3:56 PM


Pernah main game “Resident Evil”? Semua penggemar video game pasti paling tidak pernah mendengar judulnya kalau memang belum pernah memainkannya. Penggemar film pun pasti juga pernah mendengar judul ini karena Resident Evil akhirnya diangkat menjadi film meskipun agak mengecewakan buat penggemar hardcore game-nya. Resident Evil, kecuali seri keempatnya, intinya bercerita tentang perjuangan seorang tokoh yang berusaha survive dan lolos dari sebuah tempat yang dipenuhi manusia yang telah berubah menjadi zombie pemangsa daging gara-gara sebuah virus ciptaan korporasi jahat bernama Umbrella Corp. yang secara rahasia menciptakan bermacam-macam virus untuk dijadikan senjata biologi. Game ini, saking populernya, bahkan menciptakan genre baru permainan video game, genre yang dikenal dengan nama survival horror adventure.

Salah satu elemen yang membuat game Resident Evil menarik rupanya adalah para zombie-nya karena ketika zombie tidak lagi muncul pada seri keempat game ini, rasanya Resident Evil jadi tidak terlalu menarik lagi. Zombie memang bukan produk orisinil Resident Evil. Kisah tentang mayat orang mati yang bangkit dari kuburnya lalu menjadi monster pemakan daging sudah muncul dalam literatur-literatur Mesir kuno, Mesopotamia, Babylonia, bahkan Sumeria. Tapi tentunya saat itu mahluk-mahluk ini belum dikenal dengan nama zombie. Nama “zombie” kemungkinan berasal dari bahasa Afrika “nzambi”, kata dalam bahasa Kongo yang berarti “arwah orang mati”. Kenapa Afrika? Karena praktek “pembuatan” zombie atau zombifikasi adalah ilmu khas voodoo (vodoun), dan voodoo seperti kita tahu, meski populer di Amerika Selatan, berasal dari Afrika.

Zombie dalam voodoo itu sungguhan lho! Zombie memang benar-benar ada. Tapi bukan sungguh-sungguh mayat yang dibangkitkan dari kematian. Zombie ternyata dibuat oleh dukun voodoo, yang dikenal dengan nama Bokor, dengan cara membuat orang incarannya koma melalui pemberian racun, yang lalu “dihidupkan” kembali, sekali lagi dengan campuran berbagai obat-obatan. Cara pembuatan zombie pernah dibahas tuntas oleh sorang ethnobiolog bernama Wade Davis dalam buku – yang kemudian diangkat menjadi film – “The Serpent and The Rainbow” terbitan tahun 1985. Yuk kita lihat cara pembuatan zombie. Kali-kali nanti bisa kita buat sendiri.

Untuk dasar pembuatan racunnya, yang biasanya berbentuk bubuk, bokor akan memasukkan seekor katak bouga (bufo marinus) yang beracun bersama seekor ular laut, kita tahu semua ular laut memiliki racun yang jauh lebih kuat daripada ular darat yang manapun, hingga keduanya tewas karena saling meracuni. Kedua bangkai binatang beracun ini kemudian digiling hingga halus dan dicampurkan bersama tumbukan lipan, beberapa spesies tarantula, biji tanaman beracun yang dalam voodoo dikenal sebagai biji tcha-tcha yang bisa menyebabkan pendarahan dalam saluran pernafasan, daun pohon jambu monyet (Anacardium occidentale) serta daun pohon yang dikenal dengan nama bresillet tree (Comocladia glabra). Semua bahan ditumbuk halus lalu dikubur di dalam tanah selama dua hari.

Setelah proses pemendaman selesai, bokor akan menambahkan dua jenis bubuk tanaman yang sayangnya Wade Davis sendiri tidak berhasil mengidentifikasi spesies tananmannya. Di Haiti, kedua tanaman itu dikenal dengan nama tremblador dan desmember. Kedua bubuk tanaman misterius ini kemudian ditambahkan pada campuran bubuk Urera baccifera, tanaman mahasa (Dalechampia scandens), cemara Dieffenbachia dan pinus bwa (Zanthoxylum matinicense). Untuk catatan saja, Dieffenbachia juga dikenal dengan nama “dumbcane” atau “tongkat bisu” karena pada abad ke-19 ketika perbuadakan masih lazim di Amerika, budak-budak biasanya dipaksa untuk menelan daun tanaman ini hingga kerongkongannya membengkak dan membuat mereka tidak mampu berbicara. Sadis ya…

Kemudian dicampurkanlah bubuk hewan-hewan beracun. Bubuk ini terbuat dari tumbukan kulit katak pohon putih (Osteopilus dominicensis), dicampur dengan tumbukan dua spesies trantula, lalu ditambahkan lagi tumbukan katak bouga dan empat spesies ikan buntal (Sphoeroides testudineus, Sphoeroides spengleri, Diodon hystrix dan Diodon holacanthus). Sebenarnya diantara semua bahan racun ini yang terpenting adalah keempat spesies ikan buntal ini. Seperti ktia tahu, ikan buntal memiliki racun tetrodotoxin, racun paling mematikan diantara semua jenis racun, 500 kali lebih mematikan dari sianida! Racun inilah yang membuat calon zombie, bila dosis yang diberikan tepat, berada dalam keadaan koma.

Efek racun buatan sang bokor ini sangat mengerikan lho! Pertama korban akan merasakan pusing, disorientasi lalu diikuti perasaan geli yang dimulai dari bibir lalu menjalar ke ujung-ujung jari tangan dan kaki, menyebabkan mati rasa. Korban akan merasa mual, pusing dan muntah-muntah, tekanan darah akan menurun dan detak jantung menjadi sangat cepat namun sangat lemah sehingga sulit diraba. Tubuh akan berubah menjadi biru karena paru-paru mengalami kesulitan fungsi, kemudian tubuh korban akan kejang-kejang sebelum akhirnya lumpuh sepenuhnya. Mata korban akan kehlangan reflek pupil maupun kornea, tampak berkabut sehingga korban terlihat seperti mati. Dalam kondisi ini korban bahkan bisa mengalami koma. Yang mengerikan, korban akan berada dalam keadaan sepenuhnya sadar saat semua ini terjadi – selama 30 sampai 45 menit – bahkan ketika dokter menyatakan dirinya telah tewas dan yang lebih menyedihkan lagi korban bahkan mungkin masih sadar, bila tidak koma, saat ia dimakamkan… Dengan teknologi kedokteran modern, hal ini, dimana korban yang belum mati dinyatakan sudah meninggal, mungkin bisa dihindari. Tapi di Haiti dan daerah-daerah lain dimana ilmu kedokteran masih seadanya, pemakaman korban yang belum betul-betul tewas sangat mungkin terjadi.

Seorang bokor biasanya mampu memastikan bahwa racun yang dibuatnya hanya akan membuat korbannya lumpuh, bahkan tidak sampai koma. Setelah dikiburkan satu atau dua hari, bokor akan “membangkitkan” kembali korbannya dengan menggunakan ramuan yang berasal dari campuran tebu, ubi dan tanaman seperti mentimun bernama latin Datura stramonium yang oleh praktisi voodoo dikenal dengan nama “zombie`s cucumber” (timun zombie). Zombie-zombie ini akan mengalami siksaan selama beberapa hari hingga mereka tidak punya pilihan lain kecuali menuruti perintah sang bokor. Selain itu zombie biasanya sudah mengalami kerusakan otak sampai derajat tertentu akibat dari pemakaman dirinya. Ketika dikuburkan, otak calon zombie akan mengalami kekurangan oksigen sangat parah sehingga fungsi otak akan sangat berkurang. Zombie kemudian biasanya akan dijual oleh para bokor sebagai budak untuk bekerja di perkebunan-perkebunan atau pekerjaan lain yang tidak terlalu membutuhkan otak dan kemampuan berbicara karena zombie-zombie ini sengaja dibuat tidak mampu berbicara. Zombie biasanya hanya membutuhkan sedikit sekali makanan, entah mengapa. Tapi ada satu pantangan; zombie tidak boleh diberi garam karena konon garam bisa mengembalikan kemampuan berbicaranya dan beberapa fungsi otak lainnya sehingga zombie yang sudah memakan garam seringkali kabur meninggalkan bokor-nya.

Sebenarnya dalam masyarakat di mana voodoo berkembang, pembuatan zombie dan penggunaan racun adalah sebuah bentuk kontrol sosial. Biasanya orang yang diubah menjadi zombie adalah mereka yang melanggar norma dan hukum. Masyarakat vodoun yang terdiri dari bokor-bokor adalah sebuah organisasi kelas tinggi di dalam masyarakat dan kepada mereka diserahkan kuasa untuk menegakkan hukum. Bila kemudian zombifikasi digunakan untuk kejahatan, maka itu adalah penyimpangan yang dilakukan oleh oknum dan bukan karena ajaran dasar voodoo.

Nah, tertarik untuk membuat zombie? Jangan dulu. Soalnya bahkan bokor yang paling jago sekalipun masih sering gagal membuat zombie dan korbannya malah tewas. Penganut voodoo percaya bahwa selain kemampuan membuat racun yang sangat baik – soalnya dosis racun yang tepat tergantung pada kondisi tubuh korban dan menilai kondisi tubuh korban biasanya hanya dilakukan dengan sistem kira-kira – bokor juga harus percaya pada ilmu sihir dan keyakinan bahwa zombifikasi adalah sungguh-sungguh bentuk pembangkitan orang yang sudah mati. Paradoks banget ya…
Share this post :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. COMASTNET - All Rights Reserved